POV KARMA
Tapi..
CRASHH
Tapi pedang itu tidak mengenai punggungku tetapi pedang itu mengenai perut paman berambut hitam yang membuatkanku portal
" Cepat pergi" Ucap paman itu lemah
" Baiklah" Ucapku dan tiffany yang berlari menjauh dari mereka
" Semua orang menggila saat ku membawa bertha dari istana, Memangnya sangat pentingkah bertha disana?" Batinku
Kami terus berlari sehingga kami tak sadar sekarang kami berada di taman bermain duluku dengan bertha, Ku lihat wajah bertha yang semakin memutih
" Pucat sekali" Batinku
Aku dan tiffany yang melihat keadaan bertha semakin memburuk dengan cepat berlari ke arah rumah sakit terdekat
" TIFFANY, CEPAT TOLONG TELEPON ORANGTUANYA DAN TEMAN - TEMAN KITA" Teriakku agar tiffany bisa mendengarnya
Tiffany pun mengeluarkan ponselnya dan tetap berlari, Dia menatap handphone nya terkejut
" KARMA, INI UDAH JAM DUABELAS MALAM.. PASTI TIDAK ADA RUMAH SAKIT TERDEKAT" Teriaknya membuatku menatapnya kesal
" RUMAH SAKIT DUAPULUH EMPAT JAM LAH" Teriakku mmebuatnya menatapku bingung
" EMANGNYA ADA?" Tanyanya melihatku dengan tatapan tak percayanya
" ADA, BODOH" Teriakku membuatnya mengangguk dan menelepon orang - orang yang ku suruh padanya
Aku menyentuh kening bertha yang semakin pucat, Dinginnya
" APA KAU SUDAH TELEPON, BODOH?" Teriakku melhat tiffany yang masih sibuk dengan teleponnya
" SUDAH" Teriaknya membuatku mengangguk
Tapi pergerakanku dengan tiffany pun terhenti karena seorang laki - laki menghalangi jalanku, Sepertinya aku pernah melihat laki - laki berambut biru tua ini
" Berikan bertha kepadaku" Ucapnya mendekatiku dan tiffany
" MINGGIR, BERTHA SEDANG BUTUH BANTUAN.. JANGAN MENGATAKAN HAL YANG TIDAK MASUK AKAL" Teriakku membuatnya semakin mendekat dan menarik bertha kepekukannya
" Aku ruki, Teman sekelasmu" Ucapnya menatapku dingin
" RUKI?" Teriakku dan tiffany terkejut
" Aku akan menyembuhkan bertha, Tapi tidak disini.. Bagaimana di rumahku?" Ucapnya membuatku menatapnya kesal
" Kutu buku ini ingin menyembuhkan bertha? Yang benar saja? Apa dia sedang bermimpi?" Batinku
" Bagaimana cara kau menyembuhkan bertha?" Tanyaku membuatnya terkekeh pelan
" Hehehe, Aku punya sebuah ramuan yang dapat menyembuhkannya" Ucapnya membuatku mengangguk - angguk
Sedangkan tiffany menatap ruki tidak percaya, Apa tiffany mempunya firasat buruk?
" Tapi tetap saja aku tidak percaya denganmu, Kutu buku" Ucap tiifany menghmpiri ruki dan srdikit menarik bertha
" Apa yang kau tidak percaya denganku, Nona?" Tanya ruki sedikit menggoda tiffany yang melihatnya sinis
" Apa kau ingin berbuat jahat dengan bertha?" Tanya tiffany melihat ruki serius
Tiffany masih terus mencari kebohongan dari mata ruki, Tiffany pun menghela nafas dan membirkan ruki mengobati bertha
" Baiklah, Kau boleh mengobatinya" Ucap tiffany menghela nafas
" Baiklah, Kalian jalan duluan ya.. Aku ingin menelepon rekanku sebentar" Ucapnya memberi bertha kepadaku
POV KARMA END
POV RUKI
Ku bersiul kecil agar temanku bisa datang, Burung hantu pun datang kepadaku.. Ku ikat suratku ke kaki burung itu
" Beri ini ke tuan putri zenith, Bilang bahwa aku berhasil membuat Putri athanasia masuk ke perangkapku" Ucapku menatap burung itu dengan senyum arogan
" Dan bilang kepada ayato, Aku tak akan tinggal diam saja melihat kau hidup lagi" Ucapku lagi membuat burung hantu itu pergi dari hadapanku
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
Fantasía[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...