Chapter 39

700 66 14
                                    

POV ANASTACIUS

" Selamat datang kembali lucas" Ucapku tersenyum

" Ahh dimana aku?" Ucap lucas bingung

" Kau baru saja hidup kembali" Ucapku

" Kau menghidupkanku? Bukankah kita musuh?" Tanya lucas menatapku bingung

" Aku menghidupkanmu untuk menyenangkan hati athanasia" Ucapku

" Ohh untuk jalang itu" Ucapnya tersenyum

" Jalang? Apa kau salah berbicara?" Tanyaku heran

" Memang dia jalang, Aku membencinya" Ucapnya meninggalkanku yang masih terdiam

POV ANASTACIUS END

POV ATHANASIA

" Hoamm"

" Lily belom memabangunkanku?" Ucapku sendiri

" Hehh dia telat lagi, Oh astaga aku lupa aku harus mengucapkan selamat pagi untuk alfred" Ucapku melihat bawah tempat tidurku

" Selamat pagi alfred" Ucapku menarik tubuhnya keluar dari bawah tempat tidurku

" Astaga kau tetap tampan walaupun sudah mati" Ucapku mengelus pipinya

" Ahh tapi tetap saja lebih tampanan lucas" Ucapku memasukkan kembali tubuhnya ke bawah tempat tidur

Tok

Tok

Tok

" Masuklah" Ucapku

Ayah membuka pintu kamarku dan menghampiriku

" Sayang, Kenapa kau duduk disini? Bukankah ada sofa disana duduklah disana" Ucap ayah menunjuk sofa

" Aku sedang bermain dengam bonekaku" Ucapku membuat ayah melihatku bingung

" Tapi bonekamu ada di atas tempat tidurmu sayang, Yang kau maksud bonekamu itu apa?" Tanyanya melihatku bingung

" Aku akan memberitahu ayah tapi jangan terkejut" Ucapku memberi peringatan kepadanya

" Baiklah, Apa itu?" Ucapnya bingung

" Ini" Ucapku mengeluarkan alfred dari bawah tempat tidur

Ayah melihatku dengan tatapan yang tak bisa diartikan, Ekspresi ayah benar - benar membuatku tersenyum

" Sa.. Sayang, Kenapa alfred bi.. bisa mati?" Ucapnya ketakutan

" Aku membunuhnya" Ucapku tersenyum

" Kau mem.. Membunuhnya?" Ucapnya kaget

" Iya, Apa ayah ingin melihat yang lebih lagi?" Tanyaku memegang tangan ayah manja

" Ti.. Tidak sudah cukup, Athi kau kenapa? Kenapa kau bisa membunuh alfred? Ada apa denganmu?" Tanyanya menangkup kedua pipiku

" Aku tak suka dengannya" Ucapku

" Tapi tidak seperti ini caranya, Sayang" Ucap ayah melihatku khawatir

" Tapi-" Ucapku terpotong

" Kau benar - benar aneh" Ucapnya menarik ku keluar dari kamar

" Ayah ingjn membawaku kemana?" Tanyaku

" Diam dulu sayang" Ucap ayah menarik ku ke dalam ruang kerjanya

" Felix" Panggil ayah

" Ada apa Yang mulia?" Tanya felix

" Tolong kau urus alfred dikamar athanasia" Ucap ayah

" Maksudnya Yang mulia?" Tanya felix bingung

" Alfred mati karena athanasia" Ucap ayah membuat felix kaget

" Mak.. Maksud Yang mulia, Tuan putri membunuh alfred" Ucap Felix takut

" Iya benar, Tolong urus.. Aku ingin berbicara dengan athanasia" Ucap ayah menarik ku

Aku ditarik ayah dan disuruh duduk di sofa samping ayah

" Athi?" Panggil ayah

" Kau tau? Kau baru saja membunuh seseorang?" Ucapnya dengan nada takut

"Hmm, Sebenarnya aku sudah membunuhnya dari tadi malam, Tapi karena aku malas membuang tubuhnya jadi ku simpan saja di bawah tempat tidurku" Ucapku membuat ayah kaget

" Jadi kau sudah membunuhnya sudah dari tadi malam?" Tanya ayah

" Iya" Jawabku singkat

" Ku tanya padamu athi, Kenapa aku membunuhnya?" Tanya ayah serius

" Dia menyamar menjadi lucas dan dia hampir saja ingin melecehkanku" Ucapku sedih

" Merumitkan sekali, Tapi kau tidak disentuh dia kan?" Tanya ayah khawatir

" Aku belom disentuh sama sekali, Karena aku sudah menusuk pergelangan tangannya terlebih dahulu" Ucapku

" Baiklah, Aku mengerti alasanmu kenapa kau membunuhnya" Ucapnya menghela nafas

" Ayah maafkan aku" Ucapku sedih

" Tidak sayang ini bukan salahmu, Kau tidak salah" Ucap ayah menenangkanku

" Aku tidak mau dihukum gantung karena sudah membunuh orang lain" Ucapku sedih

" Tidak sayang, Bukan salahmu " Ucap ayah

" Ini salahku seharusnya aku lari saja, Kenapa aku harus membunuhnya hikss..hikss...hikss?" Ucapku menangis

" Tidak sayang ini bukan salahmu, Aku mengerti keadaanmu" Ucapnya memeluk ku

" Maafkan aku hikss...hikss...hikss..hikss" Ucapku menangis

" Shh sudah sudah tenang semuanya akan baik - baik saja" Ucap ayah tersenyum

" Hikss..hikss" Tangisku memeluk ayah

POV ATHANASIA END

POV CLAUDE

" Aku rasa penyakit gangguan mental milik athanasia kambuh lagi" Batinku


Jangan Lupa Votenya kawan😁






Crumbs Of Heart  [ SEASON 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang