POV ATHANASIA / BERTHA
" Siapa pria bermabut hitam di hadapanku ini? Apa dia seorang pelayan? Pengawal?" Batinku
" Tuan putri?" Panggil pria berambut hitamnya
" Iya?" Jawabku melihatnya kebingungam
" Apa anda baik - baik saja?" Tanya pria berambut hitam itu khawatir
" Ahh, Iya" Ucapku gugup
" Wajahmu terlihat sangat pucat, Tuan putri" Ucap pria berambut hitam itu membuatku terkejut
" Ti.. Tidak, Aku tidak apa - apa" Ucapku gugup
" Benarkah?" Ucapnya mengelus kepalaku
" Iya, Sungguh aku benar tidak apa - apa" Ucapku berusaha meyakinkanya
" Psstt ijekiel" Bisik ku di telinga ijekiel gugup
" Ada apa, Tuan putri?" Tanyanya dengan pipi yang memerah
" Itu siapa? Aku tak mengenalnya" Ucapku menunjuk perlahan pria berambut hitam itu
" Anastacius, Pamannya tuan putri" Ucap ijekiel melihatku bingung
" Benarkah? Wahh banyak sekali keluargaku.. Tapi dimana mamaku?" Tanyaku melihat ijekiel bingung
" Tuan putri, Apa anda lupa bahwa ibu tuan putri sudah tidak ada?" Tanya ijekiel sedikit khawatir
" Ahh begitu ya, Jadi aku tak punya mama?" Tanyaku yang dibalas anggukan oleh ijekiel
" Tuan putri, Jangan bersedih" Ucap ijekiel mengusap kepalaku
" Ahh tidak" Ucapku tersenyum
" Tuan putri, Apa yang anda bicarakan dengan ijekiel?" Ucap paman
" Tidak, Sudah lama tak berjumpa paman" Ucapku tersenyum membuatnya terkejut
" Tu.. Tuan putri, Mengenal saya?" Ucapnya terkejut
" Iya, Tadi dikasih tau Ijekiel" Ucapku polos
Paman yang mendengarku berbicara seperti itu pun wajahnya berubah menjadi dingin dan kesal
" Aku hanya berbicara jujur" Batinku
" Paman paman paman" Ucapku menarik lengan bajunya
" Ada apa, Tuan putri?" Ucapnya melembut
" Aku ingin berjalan - jalan dengan paman" Ucapku membuatnya paman membulatkan matanya
" Jalan - jalan dengan saya, Tuan putri?" Tanyanya terkejut
" Iya, Bolehkan?" Ucapku memohon
" Boleh saja, Tuan putri... Baiklah mari kita per-" Ucap paman terpotong
" Sebentar, Aku izin demgan ijekiel dulu" Ucapku
" Ijekiel, Kapan - kapan saja ya kita jalan - jalannya" Ucapku dengan nada sedih
" Ahh tidak apa - apa, Tuan putri" Ucap ijekiel tersenyum
" Maaf ya" Ucapku sedih
" Tenang saja tuan putri, Kalo begitu saya pamit.. Sampai jumpa lagi tuan putri" Ucap ijekiel menjauh dariku dan paman
" Paman, Aku tidak terlalu ingat dengan daerah taman.. Boleh kau arahkan?" Ucapku
" Baiklah, Tuan putri" Ucapnya mengangguk
Aku berbincang - bincang dengannya, Sangat lama benar - benar lama... Tapi perasaanku mulai tidak enak karena aku merasa ada yang mengikuti aku dan pamab dibelakang
" Kenapa?" Tanya paman melihat ku terus menuerus menoleh kebelakang
" Tidak apa - apa, Mungkin hanya ilusiku saja" Ucapku tersenyum
" Merasa ada yang mengikutimu ya athi? Ayah tidak suka melihat kau dekat dengan binatang itu" Ucap ayah menunjuk paman dengan tatapannya yang dingin
" Jadi yang mengikutiku dan paman itu ayah" Batinku
" Ayah.. Jangan ber-" Ucapku terpotong
" Saya tidak suka dibantah athanasia, Ikut ayah" Ucap ayah menarikku
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
Fantasy[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...