Chapter 41

682 62 6
                                    

POV ATHANASIA

" APA YANG KALIAN LAKUKAN?" Teriak ayah mengejutkanku dan paman

" A.. Ayah" Ucapku ketakutan

Paman yang melihat ayah masuk ke kamarku cepat - cepat melempar piring berisi makanan itu ke arah balkon dengan senyum kaku yang terukir di wajahnya

" BUKANKAH KAU SUDAH MATI? KENAPA KAU BANGKIT LAGI?" Teriak ayah kesal sambil menghampiriku yang terdiam membeku

" JANGAN MACAM - MACAM DENGAN ANAK KU, DASAR IBLIS" Teriak ayah menarik ku ke dalam pelukannya

" Ayah tenang, Dia sudah baik kok" Ucapku menenangkan ayah

" APA? KAU BILANG DIA BAIK? KAU SUDAH DISIHIR OLEHNYA, SAYANG?" Teriak ayah padaku

" Ayah, Jangan salahkan paman dulu.. Dia sudah berubah kok" Ucapku menenangkan ayah

" APANYA YANG KAU BILANG BERUBAH? JELAS - JELAS DIA INGIN MENCURIMU LAGI?" Teriak ayah marah

" Tidak ayah, Dia sudah berubah... Percayalah sama aku" Ucapku berusaha meyakinkan ayah

PLAK

" A.. Ayah" Ucapku memegang pipi yang ditampar ayah

" A.. Athi, Ayah tidak bermaksud un-" Ucapnya terpotong

" AKU BENCI AYAH" Teriakku berlari keluar kamar

Aku hanya berlari tanpa menoleh kebelakang, Aku juga tidak ingin dikejar olehnya.. Kenapa dia harus menamparku? Aku salah apa? Aku hanya berkata jujur kok

Aku duduk dengan tubuhku yang kusenderkan di pohon andaikan ada lucas disini pasti lucas akan menghiburku

" Kenapa bersedih?"

Suara itu berasal dari semak - semak, Aku berdiri dan menghampiri semak - semak itu

Aku melihat pria dengan mata merahnya dan rambut hitam yang indah itu

" Lu.. Lucas" Ucapku ketakutan

" Hai, Apa kabarmu?" Tanyanya mendekatiku

Aku yang melihat lucas menghampiriku refleks ku mundur perlahan.. Aku takut bahwa yang didepan ku bukan lucas tapi alfred, Walaupun dia sudah mati tapi dia bisa saja bangkit lagi

" Jangan mendekat" Ucapku perlahan mundur

" Kenapa? Kau tidak rindu padaku?" Ucap lucas sedih

" Kau bukan lucas kan?" Tanyaku ketakutan

" Jangan berbicara yang tidak - tidak sayang, Aku lucas kok" Ucapnya tersenyum

" Benarkah?" Ucapku sedikit mendekat

" Benar, Kemarilah.. Aku merindukanmu" Ucapnya tersenyum

" Baiklah" Ucapku mendekat padanya

" Kemarilah dan peluk aku, Aku benar - benar gila karena jauh darimu" Ucap lucas melebarkan kedua tangannya

" Ba.. Baiklah" Ucapku mendekatinya

Saat ku ingin memeluknya dia pun hilang dari padanganku, Ternyata ilusi ku sedang dimainkan

" Hilang? Dia hilang setelah bilang dia merindukanku? Ada apa denganku?" Batinku

" Hikss..hiksss aku rindu padamu lucas.. Aku mohon kembalilah" Ucapku menangis

" Hikss..hiksss aku benar - benar merindukanmu" Ucapku menangis

POV ATHANASIA END

POV ANASTACIUS

Apa- apaan dia? Batusan dia menampar anaknya... Sangat bodoh!

" Apa - apaan kau? Barusan kau menampar anakmu, Bodoh" Ucapku memukul perutnya

BUGH

" Ada apa denganmu? Kau selalu berpikir bahwa dia anak kecil... Dia sudah dewasa setidaknya percayalah apa  yang dia ucapkan" Ucapku memukulnya lagi

BUGH

" Jika kau menyakiti dirinya lagi, Akan ku bawa dia dan akan kujadikan anak ku" Bisik ku ditelinganya

" TIDAK AKAN, AKULAH AYAHNYA... AKU TAK AKAN MEMBERIKAN ATHANASIA KE SIAPA - SIAPA" Teriaknya mendorongku

" Kurasa akulah yang pantas menjadi ayahnya" Ucapku sombong

" TIDAK AKAN SAMPAI KAPANPUN" Teriaknya melihat ku tajam

" Hahahaha, Lihat saja nanti" Ucapku keluar kamar meninggalkannya sendiri

Aku berlari menuju taman dengan sangat cepat takut athi melakukan sesuatu hal yang aneh - aneh, Tapi yang kutemukan adalah athi yang sedang menangis dengan lutut yang dipeluknya

" Athi" Panggilku

"Hikss..hikss..hikss aku benci ayah" Tangisnya

"Jangan menangis, Sini ku peluk" Ucapku memeluknya

" Hikss...hikss..hikss aku mau betemu lucas" Ucapnya menangis

" Athi, Percayalah padaku lucas akan kembali padamu" Ucapku mengelus kepalanya

" Hikss..hikss baru saja dia.. Hikss.... Hikss meninggalkanku.. Hikss" Ucapnya menangis

" Menjnggalkannya? Maksudnya? Apa athi terkena gangguan mental" Batinku

" Maksudnya apa sayang?" Ucapku

" Tadi dia hikss..hikss datang kesini... Hikss... Dia.. Hikss" Ucapnya menangis

" Sudah tak usah dilanjutkan" Ucapku mengelus kepalanya

" AKHH SAKIT.. Hikss..hikss paman"  Ucapnya meringis kesakitan


•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote nya kawan😁









Crumbs Of Heart  [ SEASON 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang