POV AYATO END
POV ATHANASIA
" Hoamm"
Aku masih dalam keadaan setengah sadar, Tapi kurasa tidak ada waktu lagi untuk setengah sadar.. Karena apa?
" AKU MEMELUK AYATO SAAT TIDUR" Batinku
Aku meronta - meronta di dalam pelukannya, Jujur saja ini hal yang paling memalukan... Jika ayah melihatku dan ayato seperti ini pasti dia akan sangat marah
Ayato bergerak gelisah dalam tidurnya, Aku yakin dia terganggu karena aku meronta - ronta dalam pelukannya
"Emm.. Tuan putri.. Shh... Bisakah kau tidak membangunkanku? Shhh" Tanyanya dengan matanya yang masih menutup
" KAU GILA YA? JIKA AYAH MELIHAT KITA SEPERTI INI, AKU TAK BISA MENJAMIN NYAWAMU MASIH SELAMAT" Teriak ku dikupingnya membuat dia terbangun dan mendorongku
BRUK
" Ah.. Iya.. Iya benar... Kita harus bagaimana?" Ucapnya mendorongku dari sofa
" Kau cepat pergi, bodoh.. Aduhh sakit sekali" Ucapku meringis kesakitan
" Pergi? Kemana kita pergi?" Ucapnya tidak jelas
" Habis bangun tidur, Kok jadi bodoh ya?" Batinku
" CEPAT PERGI" Teriakku membuat lamunannya buyar
" Ah.. Ah iya benar" Ucapnya berjalan menuju balkon
Dia berdiri dari sofanya untuk berjalan ke arah balkon tapi dengan sialnya dia menginjak kakiku, Penyihir sialan
" AKHHH SAKITT, PENYIHIR SIALAN" Teriak ku kesakitan
" Ehehe aku tidak sengaja" Ucapnya terkekeh kecil dan langsung berlari ke arah balkon
Tok
Tok
Tok
" Masuk saja" Ucapku
" Athanasia" Panggil ayah menghampiriku
" Aduhh masih sakit aja, Hm? Kenapa ayah?" Tanyaku melihat ayah yang memandangku serius
" Kau kenapa?" Tanyanya
" Hanya jatuh biasa" Ucapku berbohong
" Tapi kakimu biru sayang, Hanya jatuh bagimu?" Tanya ayah dingin
" Sudahlah jangan dibahas, Ini hanya luka kecil" Ucapku mengalihkan topik
" Baiklah, Ada yang ingin ayah bicarakan padamu" Ucap ayah
" Hm? Apa? Tentang lucas kah?" Tanyaku malas
" Iya kau benar, Hari ini dia ingin mengajakmu bicara katanya dia sudah berbuat salah padamu.. Dia ingin meminta maaf" Ucap ayah melihatku khawatir
" Ahh sudahlah, Aku tak butuh maaf darinya.. Cukup dia jauh dariku itu sudah membuatku bahagia" Ucapku membuat ayah terkejut
" Sayang, Kau masih tidak bisa menerima bahwa lucas akan menikah dengan zenith?" Tanya ayah takut
" Aku bukannya tak menerima, Setidaknya jangan memberikanku harapan... Aku tidak mudah melupakan seseorang" Ucapku kesal
" Kau sudah tumbuh dewasa ya, Ayah harap kamu bisa seperti ayah" Ucap ayah mengusap rambutku
" Maksudnya?" Tanyaku bingung
" Ayah ingin kau tumbuh seperti ayah, Dingin dan tidak berperasaan" Ucap ayah
" Benar juga ya, Kenapa aku tidak berubah saja?" Batinku
" Mungkin lain kali aku bisa seperti ayah" Ucapku ngasal
" Karena jika kau dingin.. Kau tidak akan mudah jatuh cinta, Athi" Ucap ayah tersenyum
" Benar, Itu sangat benar" Batinku
" Ahh jadi lucas ingin bertemu dimana?" Tanyaku
" Kamarmu saja" Ucap ayah
" APA?" Teriakku
" Kenapa? Apa ada ucapanku yang salah?" Tanya ayah menatpku bingung
" Ta.. Tapi kan lucas itu laki - laki.. Apalagi jika kita berada di satu ruangan" Ucapku takut
" Dulu juga kau dan lucas sering berduaan di kamar, Tapi tidak terjadi hal yang tidak diinginkan... Apa yang perlu dikhawatirkan?" Tanya ayah
" Ahh karena dulu dan sekarang itu beda" Batinku
" Baiklah, Dia sudah dimana?" Tanyaku pasrah
" Dia sudah menunggu di depan pintu kamarmu" Ucap ayah
" E.. Eh jadi maksudnya, lucas mendengarkan semua apa yang kukatakan dari luar kamar" Batinku
" Kenapa ayah tidak bilang?" Ucapku pelan
" Karena kau tidak bertanya" Ucap ayah
" Jika kau bukan ayahku, Akan ku bunuh kau" Batinku
" Baiklah, Akan kusuruh lucas masuk ya.. Aku keluar" Ucap ayah meninggalkanku
Lucas memasuki kamarku dan menghampiriku, Dia tersenyum manis kearahku... Kuatkan hatiku saat melihat dia tersenyum
" Aku merindukanmu" Ucapnya membuatku terkejut
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Jangan lupa votenya kawan😃
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
Fantasy[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...