BonChap Pt 2

777 37 82
                                    

POV AUTHOR

Claude menatap kamar putrinya yang sudah tak terpakai lagi oleh putrinya, Dia melihat bayang - bayang putrinya yang tertidur di atas tempat tidurnya. Claude menghela nafas karena yang dia lihat hanya halusinasinya, Jika waktu bisa diulang kembali claude sangat ingin kembali bersama dengan putrinya. Dia merindukan dua wanita yang sudah tidak ada di sisinya yaitu istrinya, Diana dan Anaknya, Athanasia.

" Lihatlah diana, Putrimu sudah meninggalkanku dan membangun keluarga bersama pria yang dia cintai" Ucap claude menatap kamar anaknya

" Sampai kapan kau menyiksaku seperti ini, Diana? Setidaknya biarkan aku tinggal dengan athanasia lebih lama lagi, Aku rindu denganmu, Diana" Ucap claude pelan, Claude pun menutup pintu kamar athanasia dan kembali ke ruangannya

Selama claude berjalan, Dia berpikir apa lucas melakukan pekerjaan layaknya seorang raja. Dia tahu bahwa lucas adalah pria yang menyebalkan dan menyusahkan bahkan claude masih berpikir, Bagaimana caranya athanasia bisa mencintai laki - laki seperti itu? Memang benar bahwa cinta itu buta. Setelah sampai diruangannya, Claude pun duduk di sofa dengan tangan kanan yang menopang dagunya

" Felix, Kemari" Panggil claude menatap felix yang menghampirinya

" Ada apa, Yang mulia?" Tanya felix menatap claude yang menunjukkan wajah bosan

" Apa lucas mengerjakan pekerjaannya layaknya seorang raja?" Tanya claude dengan wajah seriusnya

" Iya Yang mulia, Dia melakukan pekerjaannya dengan sangat baik" Ucap felix meyakinkan claude yang menatapnya tajam

" Baiklah kalau begitu, Hahh kenapa harus lucas yang menjadi raja? Apa dia bisa menjaga istana ini dengan sangat baik?" Ucap claude bingung

" Tenang saja Yang mulia, Kemarin dia kemari untuk mengerjakan tugas - tugasnya dan langsung pergi meninggalkan istana untuk menemui Tuan putri" Ucap felix membuat calude mangangguk - angguk

Claude benar - benar sangat sedih saat athanasia meminta istana sederhana di sebalah istananya untuk menjadi tempat tinggal athanasia dan keluarganya, Claude berpikir, Kenapa athanasia ingin tinggal disana dibandingkan di istananya? Apa istananya tidak nyaman? Atau dia dipakasa lucas untuk tidak tinggal bersama dirinya? Menyusahkan sekali

" Felix, Kirim pengawal ke istana athanasia sekarang untuk menyampaikan bahwa aku ingin bertemu dengannya dan cucu - cucuku yang manis" Ucap claude membuat felix mengangguk dan pergi meninggalkan claude sendirian di ruangannya

" Athanasia, Ayah rindu" Batin claude

Sedangkan di taman istana, Luthicya sedang bermain dengan burung gagak peliharaannya. Luthicya mengusap burung gagak itu dengan sangat hati - hati tapi tangan luthicya berhenti saat melihat bayangan di hadapannya

" Sedang bermain?" Tanya ijekiel menatap anak perempuan di depannya dengan sangat perhatian

" Paman bodoh itu lagi, Aku bosan melihatmu tau" Batinku

" Hmm, Paman kan punya mata jadi seharusnya tidak perlu bertanya lagi" Ucap luthicya membuat ijekiel menatap takut anak perempuan dihadapannya

" Maaf" Ucap ijekiel menatap takut luthicya

" Paman, Ada apa datang kesini?" Tanya luthicya menatap ijekiel tajam

" Sebenarnya paman hanya bosan jika selalu berada di kamar terlebih lagi sekarang sudah tidak ada teman, Karena paman juga melihatmu sendiri makanya paman menghampirimu" Ucap ijekiel sambil menggaruk - garuk keningnya

" Kasihan sekali ya, Pasti sedih sekali saat ditinggal pergi bibi zenith" Ucap luthicya dengan gaya arogannya

" Perkataannya dingin sekali seperti kakeknya" Batin ijekiel

" Ehh enggak hanya saja pa-" Ucap ijekiel terpotong

" Aku harap paman bisa hidup mandiri setelah ditinggal nenek sihir itu" Ucap luthicya dengan nada arogannya

" Lucas memang arogan tapi kenapa anaknya lebih arogan dibandingkan dia? Gadis yang menarik saat dia tumbuh besar" Batin ijekiel

" Kenapa kau tidak ikut dengan nenek sihir itu, Paman? Kalian kan sama sekali tidak pantas tinggal disini?" Tanya luthicya memainkan rambut hitamnya yang panjang

" Jika aku menjadi ratu suatu saat nanti, Aku tidak akan membiarkan kakimu menginjak tempatku, Paman" Ucap luthicya menatap tajam ijekiel yang bingung harus menjawab apa

" Luthicya, Kakak tidak pernah mengajarkan kau berkata yang tidak sopan pada orang yang lebih tua ya" Ucap atheao tiba - tiba datang dari belakangnya luthicya

" Aku juga tidak ingin mendapatkan ajaran darimu, Sangat tidak berguna sekali" Ucap luthicya menatap tajam atheao

" Matanya lebih tajam dibandingkan punya ayah" Batin atheao

" Bertolak belakang sekali dengan athanasia, Jika aku yang menikah dengan athanasia pasti putriku tidak sejahat ini" Batinku

" Kau kira akau bodoh, Paman? Beraninya kau berpikir jelek tentangku, Kurasa aku harus memberikanmu pelajaran" Ucap luthicya mengeluarkan sihir hitam dari tubuhnya dengan senyum yang menakutkan

" Pyre Vier Nomia" Ucap luthicya menatap tajam ijekiel, Luthicya menunjuk kearah ijekiel membuat gagak di bahunya mendekati ijekiel

" LUTHICYA, KAMU JANGAN GEGABAH" Teriak atheao menatap khawatir adik perempuannya

Alfred yang sedang duduk di atas pohon hanya bisa tersenyum melihat pertarungan di bawah sana, Fia melihat gadis kecil yang sedang memulai pertarungan dengan sihir hitam yang dia punya

" Sihir hitam? Tunggu sebentar, Apa lucas yang mengajarkan sihirnya? Tidak mungkin" Ucap alfred menatap luthicya terkejut

" Sialan lucas, Dia ingin membunuh putrinya kah?" Tanya alfred turun dari pohon dan menghampiri luthicya yang inhin menyerang

" Nona muda, Tidak baik untukmu memakai sihir diumur yang masih muda" Ucap alfred menarik tangan kecil luthicya

" Mau cari masalah denganku?" Tanya luthicya menatap tajam alfred

" Sialan kau lucas" Batin alfred


Crumbs Of Heart  [ SEASON 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang