~Happy Reading~POV KARMA
Ruki memandang wajah bertha dengan sangat serius, Sebenarnya apa yang dia ingin kan sih? Bukankah selama ini dia tidak pernah peduli dengan sekitarnya? Sangat aneh jika tiba - tiba dia ingin membantu bertha
Ruki memandang ku dengan sangat tajam, Aku yang dilihatnya seperti itu hanya bisa membalas tajam lagi tatapannya
" JANGAN COBA - COBA MEMBUAT KESABARAN KU HABIS, BAJING*N" Teriakku kesal melihatnya yang menatapku tajam
" Karena aku ini pria yang baik dan mempunyai etika, Aku tidak akan menyentuh wanitamu ini" Ucapnya dengan menatapku arogan
" Tapi kurasa kalian harus pergi dari sini" Ucapnya tersenyum
Tak lama kemudiam jaring - jaring yang membuat terperangkap ini naik ke atas, Aku yakin dia membawaku atap
" Hikss..hiksss kita dimana?" Tanya tiffany menangis melihat semuanya gelap
" Kita ditarik keatas, Keatapnya" Ucapku membuat tiffany memelukku erat
" Hikss...hiksss..hikss aku takut" Ucapnya memelukku sangat erat
" Cup cup jangan menangis, Percayalah sebentar lagi kita pasti akan keluar dari tempat ini" Ucapku membuat tiffany berhenti menangis
Ku sembunyikan kepalanya di dadaku agar dia tenang dan tidak menangis lagi, Beberapa menit kemudian dia tertidur di dadaku
" Tidurlah, Aku tau kau lelah" Ucapku mengelus kepala tiffany yang tertidur di dadaku
" Kenapa aku jadi sangat peduli dengan tiffany? Apa aku sudah tidak punya perasaan lagi dengan bertha?" Batinku
POV KARMA END
POV RUKI
Sungguh cantik dan manis gadis yang terlelap di sampingku ini, Apa dia benar - benar seorang tuan putri yang sudah mati? Jika dia bukan tuan putri itu... Aku ingin menikahinya agar bisa menjadi milikku
" Apa aku harus memberinya racun?" Tanyaku pada diriku sendiri
Aku pun memberinya ramuan yang sudah zenith beri padaku, Walaupun aku tahu itu racun, Tapi tetap saja aku harus menjalani perintah dari zenith
" Maafkan aku" Ucapku memberinya racun kepadanya
Setelah aku memberinya ramuan, Dia membuka matanya dan menatap ku tajam
" Bukan racun? Kenapa?" Batinku
" Dimana aku?" Tanya bertha melihat sekitarnya bingung
" Kau di rumahku" Ucapku menatapnya sendu
" Ah bagaimana aku bisa di rumahmu, Ruki?" Tanyanya menatap ku tajam
" Dan bagaimana bisa kau menjadi seorang tuan putri, Bertha?" Tanyaku membuanya terdiam membeku
" Bukankah perkataan ku benar, Athanasia?" Tanyaku membuatnya menatapku dingin
" Bagaimana kau bisa tahu aku tuan putri?" Tanyanya membuatku terkekeh kecil
" Gaun yang kau pakai, Apa itu belum menjadi bukti?" Tanyaku membuatnya terdiam
" Aku akan menjaga rahasia ini, Termasuk kau hamil anak lucas.. Asalkan kau mau tinggal bersamaku" Ucapku membuatnya menatapku kesal
" Bilang saja kepada semua orang, Aku tak peduli dengan hal itu" Ucapnya yang bangun dari tempat tidurku
" Oke baiklah, Mungkin kau ingin hari pertamamu kembali ke sekolah dilempari telur oleh anak - anak dan mungkin kau juga ingin di usir dari rumahmu itu" Ucapku membuatnya terdiam dan menatapku dingin
" Bukankah itu yang kau mau, Nona athanasia?" Tanyaku menghampirinya dan mengelus kepalanya
" Diamlah, Bajing*n" Ucapnya menepis tanganku
" Jadilah kekasihku dan semua rahasia yang kau punya akan ku simpan baik - baik" Ucapku mengelus pipi kananya
" KAU GILA? AKU TAK PERNAH SUKA PADAMU" Teriaknya kesal
PLAK
" Jika kau berteriak lagi di depan wajahku, Akan ku robek mulutmu sampai telinga" Ucapku dingin membuatnya gemetaran
" Cukup menurut denganku, Kau akan hidup aman.. Atau mungkin kau ingin melihat temanmu dan kekasihmu mati?" Tanyaku membuatnya sedikit bingung
" Kekasihmu dan temanmu berada di atap kamarku, lebih jelas sekarang mereka berada di atas kita" Ucapku membuatnya menatap keatas dengan wajah polosnya
" Sangat menggemaskan, Aku ingin mencubit lagi hidung kecilnya itu" Batinku
Aku pun menjetikkan jariku dan jaring - jaring yang berada di atap pun turun ke kamarku, Ahh astaga wajah bertha berubah drastis saat melihat karma dan tiffany yang tertidur
" Lihat kekasihmu itu, Apa kau masih menginginkannya saat di bermesraan dengan perempuan lain, Eh maksudku sahabat mu sendiri?" Ucapku membuat bertha menatapku sinis
" Kau ingin aku terhasut oleh perkataanmu itu?" Tanyanya kesal
" Aku tak menghasutmu, Tapi pemandangan di depanmu itu sudah menjelaskan apa maksudku" Ucapku mmebuatnya menghela nafas sedih
" Ahh bagus, Kau sudah masuk ke perangkapku.. Sayang" Batinku
Bertha berjalan kearah karma dan tiffany, Dia membangunkan karma yang sudah tertidur pulas
" Bangunlah" Ucap bertha membangunkan karma
" Bertha, Kau sudah sembuh? Yaa tuhan terimaka-" Ucap karma terpotong
PLAK
Bertha menampar pipi kanan karma dengan sangat keras, Karma yang merasa di tampar hanya bisa terdiam membeku
" SETIDAKNYA KAU TIDAK MENDEKATIKU LAGI, BAJING*N" Teriak bertha kesal
" Tha, A- ada apa denganmu?" Ucap tiffany yang tiba - tiab terbangun
" JANGAN PERNAH MENEMUIKU LAGI, DASAR LAKI - LAKI BAJING*N" Teriak bertha yang menghampiriku dan menarikku ke dalam pelukannya
Dan....
Cup
Fakta yang sangat mengejutkan bagiku ialah bahwa bertha baru saja mencium bibirku di depan karma yang membuat karma menangis
" Hahaha, Kasihan sekali kau karma" Batinku
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
Fantasy[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...