POV ATHANASIA
" Lucas kau mau kemana?" Tanyaku padanya
" Pergi, Kenapa?" Jawabnya
" Dih temenin aku dong" Ucapku manja
" Ngapain sih?" Tanyanya bingung
" Aku malu ketemu ayah, Temenin aku" Ucapku malu - malu
" Sampai depan pintunya ya" Ucapnya
" Iya deh" Ucapku
Aku dan lucas pergi ke ruang kerja auah dan
" Udah sana masuk" Ucap lucas mendorongku
" Apaansih dorong - dorong" Ucapku kesal
" Lama" Ucapnya mendorongku hingga ku jatuh masuk ke dalam ruang kerjanya
Brukk
" Dasar penyihir sialan itu" Batinku
" Athi, Sedang apa kau disana?" Tanya ayah melihatku aneh
" Ohh tadi athi jatuh" Ucapku yang langsung berdiri
Aku membersihkan gaunku dan menghampiri ayah, Ayah melihatku dari atas sampai bawah dan tertawa kecil
" Ayah kenapa tertawa?" Tanyaku bingung
" Ternyata kau sudah tumbuh besar ya" Ucapnya mengelus kepalaku
" Memang aku sudah besar kok" Ucapku tak terima
" Bukan itu maksudku, Lihat dirimu saat pakai gaun itu kau terlihat sangat dewasa" Ucapnya tersenyum
" Ayah suka?" Tanyaku
" Tentu saja" Ucapnya menarik ku duduk
" Besok athi pakai gaun yang terlihat dewasa lagi deh" Ucapku
" Bagus kalo begitu, Mari pergi aku akan bersiap - siap dulu kau tunggu disini saja" Ucapnya pergi meninggalkanku sendiri di ruang kerjanya
Tok
Tok
Tok
Seorang pria berambut merah masuk dan melihatku kaget
" Tuan putri" Ucapnya
" Ini pasti felix" Bainku
" Felix, Kenapa?" Tanyaku
" Ternyata tuan putri mengingat saya juga, Saya rindu tuan putri" Ucapnya berlari menghampiriku dan memelukku
" Aku juga rindu felix" Ucapku membalas pelukannya
" Ekhemm"
Aku melihat ayah di depan pintu dan memancarkan aura tidak suka, Aww jadi dia tidak suka ku dipeluk orang lain
" Maaf tuan putri saya lancang" Ucap felix
" Tidak apa - apa kok" Ucapku
" Sudah kau siapkan kereta kudanya, Felix?" Tanya ayah pada felix
" Sudah Yang mulia" Ucap felix
" Baiklah athi, Ayo pergi" Ucap ayah menghampiriku
" Ayo" Ucapku menggandeng tangan ayah
Di Kereta Kuda
" Ayah" Ucapku
" Iya kenapa?" Tanyanya
" Ayah mirip seseorang" Ucapku
" Siapa?" Ucapnya melihatku serius
" Rahasia, Tapi kalian mirip" Ucapku
" Kau ini" Ucapnya mencubit pipiku
" Nanti kuberitahu jika aku dibolehkan untuk memberitahumu" Ucapku yang membuat bingung
" Baiklah, Aku ingin huruf depan namanya saja" Ucap ayah
" Baiklah, Huruf depannya A" Ucapku yang membuat ayah dan felix terkejut
" Anastacius" Ucap felix pelan
" Felix putar balik ke istana" Ucap ayah dingin
" Baiklah Yang mulia" Ucap felix
" Ayah, Kenapa kita kembali ke istana?" Tanyaku
" Nanti saja dijelakannya yang penting kau harus dibawa ke penyihir terlebih dahulu" Ucap ayah takut
" Baiklah" Ucapku menyerah
Di Istana
" Felix, Cepat bawa athanasia ke kamarnya aku akan menyusul" Ucap ayah langsung pergi
" Baiklah, Mari tuan putri" Ucap felix menggandeng tanganku
" Hooh" Ucapku mengangguk
Di Kamar
" Tuan putri, Saya pamit dulu nanti Yang mulia akan kesini" Ucap felix
" Baiklah" Ucapku
" Tuan putri"
Aku menolehkan kepalaku kebelakang betapa terkejutnya aku melihat paman anastacius di balkon
" Paman" Ucapku berlari ke arahnya
Aku melihat paman mengeluarkan sihir yang berwarna hitam mengelilingiku dan semuanya pun gelap
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
Dari tanggal 28 mei - 12 juni, Author tidak UP dulu ya.. Author mulai Up kemungkinan bisa tanggal 15 juni Terimakasih
Jangan lupa votenya kawan 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
Fantasy[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...