Chapter 21

1K 91 26
                                    

POV ATHANASIA

" Lucas kau mau kemana?" Tanyaku padanya

" Pergi, Kenapa?" Jawabnya

" Dih temenin aku dong" Ucapku manja

" Ngapain sih?" Tanyanya bingung

" Aku malu ketemu ayah, Temenin aku" Ucapku malu - malu

" Sampai depan pintunya ya" Ucapnya

" Iya deh" Ucapku

Aku dan lucas pergi ke ruang kerja auah dan

" Udah sana masuk" Ucap lucas mendorongku

" Apaansih dorong - dorong" Ucapku kesal

" Lama" Ucapnya mendorongku hingga ku jatuh masuk ke dalam ruang kerjanya

Brukk

" Dasar penyihir sialan itu" Batinku

" Athi, Sedang apa kau disana?" Tanya ayah melihatku aneh

" Ohh tadi athi jatuh" Ucapku yang langsung berdiri

Aku membersihkan gaunku dan menghampiri ayah, Ayah melihatku dari atas sampai bawah dan tertawa kecil

" Ayah kenapa tertawa?" Tanyaku bingung

" Ternyata kau sudah tumbuh besar ya" Ucapnya mengelus kepalaku

" Memang aku sudah besar kok" Ucapku tak terima

" Bukan itu maksudku, Lihat dirimu saat pakai gaun itu kau terlihat sangat dewasa" Ucapnya tersenyum

" Ayah suka?" Tanyaku

" Tentu saja" Ucapnya menarik ku duduk

" Besok athi pakai gaun yang terlihat dewasa lagi deh" Ucapku

" Bagus kalo begitu, Mari pergi aku akan bersiap - siap dulu kau tunggu disini saja" Ucapnya pergi meninggalkanku sendiri di ruang kerjanya

Tok

Tok

Tok

Seorang pria berambut merah masuk dan melihatku kaget

" Tuan putri" Ucapnya

" Ini pasti felix" Bainku

" Felix, Kenapa?" Tanyaku

" Ternyata tuan putri mengingat saya juga, Saya rindu tuan putri" Ucapnya berlari menghampiriku dan memelukku

" Aku juga rindu felix" Ucapku membalas pelukannya

" Ekhemm"

Aku melihat ayah di depan pintu dan memancarkan aura tidak suka, Aww jadi dia tidak suka ku dipeluk orang lain

" Maaf tuan putri saya lancang" Ucap felix

" Tidak apa - apa kok" Ucapku

" Sudah kau siapkan kereta kudanya, Felix?" Tanya ayah pada felix

" Sudah Yang mulia" Ucap felix

" Baiklah athi, Ayo pergi" Ucap ayah menghampiriku

" Ayo" Ucapku menggandeng tangan ayah

Di Kereta Kuda

" Ayah" Ucapku

" Iya kenapa?" Tanyanya

" Ayah mirip seseorang" Ucapku

" Siapa?" Ucapnya melihatku serius

" Rahasia, Tapi kalian mirip" Ucapku

" Kau ini" Ucapnya mencubit pipiku

" Nanti kuberitahu jika aku dibolehkan untuk memberitahumu" Ucapku yang membuat bingung

" Baiklah, Aku ingin huruf depan namanya saja" Ucap ayah

" Baiklah, Huruf depannya A" Ucapku yang membuat ayah dan felix terkejut

" Anastacius" Ucap felix pelan

" Felix putar balik ke istana" Ucap ayah dingin

" Baiklah Yang mulia" Ucap felix

" Ayah, Kenapa kita kembali ke istana?" Tanyaku

" Nanti saja dijelakannya yang penting kau harus dibawa ke penyihir terlebih dahulu" Ucap ayah takut

" Baiklah" Ucapku menyerah

Di Istana

" Felix, Cepat bawa athanasia ke kamarnya aku akan menyusul" Ucap ayah langsung pergi

" Baiklah, Mari tuan putri" Ucap felix menggandeng tanganku

" Hooh" Ucapku mengangguk

Di Kamar

" Tuan putri, Saya pamit dulu nanti Yang mulia akan kesini" Ucap felix

" Baiklah" Ucapku

" Tuan putri"

Aku menolehkan kepalaku kebelakang betapa terkejutnya aku melihat paman anastacius di balkon

" Paman" Ucapku berlari ke arahnya

Aku melihat paman mengeluarkan sihir yang berwarna hitam mengelilingiku dan semuanya pun gelap

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

Dari tanggal 28 mei - 12 juni, Author tidak UP dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari tanggal 28 mei - 12 juni, Author tidak UP dulu ya.. Author mulai Up kemungkinan bisa tanggal 15 juni Terimakasih

Jangan lupa votenya kawan 😌






















Crumbs Of Heart  [ SEASON 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang