!WARNING!
CHAPTER INI MENGANDUNG
KEPOLOSAN CLAUDE
POV LUCAS
" Pak, Kenapa anda sangat percaya diri sekali saat mengaku menjadi ayah bertha?" Ucapku berakting
" Ini bertha? Bukan athi lagi.. Sejak kapan rubah nama?" Tanya Yang mulia dengan polosnya
" Maaf Om, Saya tidak pernah merubah nama saya.. Dari lahir nama saya memang seperti ini" Ucap bertha yang menggaruk keningnya karena bingung dengan tingkah Yang mulia
" Ohh dari lahir, Jadi mama diana masih hidup ya?" Tanya Yang mulia membuatku menggeram kesal karena kebodohannya
" Maksudnya?" Tanya bertha bingung
" Hehehe kayaknya minuman yang kita pesan sudah dibawa deh.. Minum aja dulu yuk" Ucapku mengubah topik pembicaraan
" Hmm benar juga" Ucap Yang mulia mengangguk
Bertha dan Yang mulia mengambil minuman mereka masing - masing, Tapi saat pelayan ingin berbalik untul meninggalkan kita.. Tangan pelayan itu ditarik Yang mulia membuat pelayan itu ketakutan karena wajah dingin Yang mulia yang sangat menakutkan
" DIMANA LILY? KENAPA BUKAN LILY YANG MELAYANIKU? DAN SIAPA ORANG INI?" Teriak Yang mulia membuat satu cafe itu melihatnya dengan bingung
" Pak.. Tangan saya.. Sakit" Ucap pelayan itu kesakitan
Bertha yang melihat kejadian itu hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya karena malu
" Yang mulia, Kita ada di dunia yang modren.. Tolong untuk tidak membuat kericuhan lebih tepatnya jaga sikap" Bisik ku di telinga Yang mulia membuat Yang mulia melepaskan tangannya dari lengan pelayan itu
" Maaf saya sedikit pusing akhir - akhir ini, Kau harus tau.. Saya sangat pusing memikirkan tugas - tugas di istana dan mencari anak saya yang hilang" Ucap Yang mulia polos
Pelayan yang mendengar ucapan tak jelas itu hanya bisa berbalik dan melarikan diri karena ketakutan
" Yang mulia, Saya mohon jangan terlalu bodoh" Bisik ku membuatnya menatapku tajam
" Maksud kamu apa? Kamu menghina saya bodoh?" Bisik Yang mulia dengan wajah kesal
" Bukan begitu, Tapi sikap yang tadi Yang mulia lakukan, Itu sangat memalukan" Bisik ku di telinganya
" Ohh begitu ya" Jawabnya pelan
" Sangat bodoh sekali" Batinku
Bertha pun membuka tangannya dari wajahnya yang sangat merah, Dia mengalihkan pandangannya dari Yang mulia karena masih malu karena kejadian tadi
" Maafkan ayah, Ayah kira itu lily ternyata bukan, Ayah lupa kalo sekarang ayah sedang di dunia modren.. Untungnya lucas mengingatkan ayah" Ucap Yang mulia polos
" Sumpah, Cape tau hadapin kepolosannya Yang mulia" Batinku
" Mmm maksud om apa ya?" Tanya bertha yang tidak mengerti apa yang diucapkan Yang mulia
" Tidak, Saya tidak mengucapkan apapun" Ucap Yang mulia
" Ohh, Saya mau nanya.. Om pura - pura polos begini karena mau modus sama ya kan?" Tanya bertha dingin
" Modus itu apa?" Bisik Yang mulia yang bingung
" Kerjain ah" Batinku
" Jawab seperti ini Yang mulia, Buwung apa tuh man? Bilang gitu Yang mulia" Ucapku ngasal
" Buwung apa tuh man?" Ucap Yang mulia menepuk tangan bertha pelan
" Hah?" Ucap bertha kebingungan
" Terus jawab apa?" Tanya Yang mulia pelan
" Buwung puyung sambil ketawa yang keras biar athi bisa mengerti, Yang mulia" Ucapku membuat Yang mulia mengangguk
" BUWUNG PUYUH BWAHAHAHA" Teriak Yang mulia dengan tawanya
Bertha yang melihat itupun berlari keluar dari cafe sambil menutup wajahnya dengan keduan telapak tangannya
" Kenapa athi pergi?" Tanya Yang mulia
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
خيال (فانتازيا)[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...