Chapter 40

785 61 38
                                    

POV CLAUDE END

POV ATHANASIA

Setelah kejadian aku membunuh alfred semuanya berubah, Ayah menjadi dingin denganku bahkan dia tidak pernah lagi memanggilku untuk keruangannya.. Sedangkan yang lain sangat memperhatikanku

" Tuan putri" Ucap felix masuk ke kamarku

" Felix? Kenapa kau bisa disini?" Tanyaku bingung

" Apa kau mau jalan - jalan denganku?" Tanyanya

" Bolehkah?" Tanyaku menatapnya berbinar - binar

" Boleh tuan putri" Ucapnya menghampiriku

" Tuan putri, Kau ingin berjalan atau ku-" Tanyanya terpotong

" Berjalan saja" Ucapku memegang tangannya

POV ATHANASIA END

POV ANASTACIUS

" APA - APAAN KAU INI?" Teriak ku melihat zenith

" Kenapa? Apa aku salah berbicara? Intinya aku ingin merebut perhatian Yang mulia" Ucap zenith kesal

" Zenith hentikan tingkah konyolmu itu" Ucapku marah

" Kenapa pah? Kenapa papa berubah setelah mengenal athanasia?" Ucapnya sedih

" Sayang dengarkan aku, Berhenti berbuat jahat kepadanya.. Mengerti?" Ucapku lemah lembut

" TIDAK MAU, AKU BENCI ATHANASIA.. DIA SUDAH MEMBUNUH KEKASIHKU.. AKU TAK TERIMA" Teriaknya marah

" Sayang, Lucas hanya mencintai athanasia hanya atahanasia bukan dirimu" Ucapku menenangkannya

" Tidak, Lucas hanya mencintaiku bukan athanasia" Ucapnya

" Terserah apa katamu saja"Ucapku meninggalkannya sendiri

POV ANASTACIUS END

POV ATHANASIA

" Felix" Panggilku

" Iya, Tuan putri?" Jawab felix

" Kenapa semuanya pergi meninggalkanku ya?" Tanyaku menahan tangis

" Meninggalkan tuan putri? Dengarkan saya tuan putri, Yang mulia hanya sedang sibuk jadi dia tidak bisa bermain dulu dengan tuan putri" Ucap felix

" Benarkah?" Tanyaku

" Benar Tuan putri" Ucap felix

" Felix, Kemarin kau mengurus alfred?" Tanyaku

" Iya tuan putri, Tubuhnya sudah disembunyikan di tempat yang aman" Ucap felix

" Baguslah kalo begitu Tapi ba-" Ucapku terpotong

" TUAN PUTRI" Teriak lily menghampiriku

" Ada apa lily?" Ucapku

" Yang mulia, Yang mulia tak sadarkan diri di taman" Ucapnya khawatir

" Dimana?" Ucapku ketakutan

" Di sana" Ucap lily menunjuk arahnya

Aku dan felix pun cepat - cepat pergi ke arah yang lily tunjuk, Aku melihat ayah terbaring tak berdaya dengan zenith di sampingnya

" AYAH" Teriakku memegang tangan ayah

" Ayah bangun.. Ayah" Ucapku menggoyangkan tubuhnya

" Permisi tuan putri, Yang mulia harus dibawa ke istnana agar dia bisa istirahat" Ucap salah satu pengawal

" Bawalah" Ucapku menjauh dari ayah

Zenith melihatku tajam dan menghampiriku

" Bersiaplah tidak menerima perhatian Yang mulia lagi" Bisiknya dan langsung pergi meninggalkanku

Malam Harinya

" Tuan putri anda belom makan.. Mari makan dulu" Ucap lily menghampiriku

" Aku sedang tak ingin makan, Taruh saja di meja" Ucapku malas

" Baiklah tuan putri" Ucap lily menaruhnya dan meninggalkanku sendiri

Aku masih kepikiran apa yang dikatakan zenith tadi siang, Aku akan kehilangan kasih sayang dari ayah lagi.. Hidup ini benar - benar tidak adil!

" Permisi Tuan putri"

Asal suara itu dari balkon, Paman memasuki kamarku dan duduk di tepi tempat tidurku

" Tuan putri, Kenapa wajah anda murung?" Tanya paman khawatir

" Aku tidak apa - apa, Wajahku tak murung kok" Jawabku mencoba tersenyum

" Jangan berbohong pada saya tuan putri" Ucapnya menghampiriku

" Aku tak berbohong kok" Ucapku tersenyum

" Tuan putri, Bolehkah saya menyentuhmu?" Ucap paman memohon

" Boleh" Ucapku mengijinkannya

" Saya sangat khawatir dengan kondisi tuan putri akhir - akhir ini" Ucap paman mengusap pipi kananku

" Jangan khawatir" Ucapku meraih tangannya dan mengusapnya

" Tu.. Tuan putri, Apa anda sudah makan?"Tanya paman gugup

" Sudah" Ucapku berbohong

" Kau payah dalam berbohong, Jelas - jelas makananmu masih ada di meja kok" Ucapnya mengambil makanan ku dan mengahampiriku lagi

" Maaf" Ucapku sedih.

" Sudah tidak apa - apa" Ucapnya

" Berikan padaku, Aku akan memakannya" Ucapku

" Tidak, Aku akan meyuapimu" Ucapnya

" Baiklah" Ucapku menyerah

" Buka mulutmu, AAAA" Ucapnya

" Aaa" Ucapku membuka mulut

Tiba - tiba ada yang membuka pintu kamarku, Sehingga membuat aku dan paman terkejut

" APA YANG KALIAN LAKUKAN?"

Jangan lupa votenya kawan😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa votenya kawan😄











Crumbs Of Heart  [ SEASON 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang