“Terbuat dari tanah, dan akan kembali lagi ke tanah. Lantas, mengapa bersifat seperti langit?”
Angkasa
***
"Kalah terus gue!" Pandu mendengkus. Ia melempar stik play station yang ia pegang.
"Udah kalah yang ke dua puluh masih aja lo pengen coba lagi coba lagi," sindir Rafi yang sedang main game online— dihandphone sambil rebahan diatas sofa.
"Gue kan pengen aja ngerasain ngalahin Angkasa, tetep aja gabisa!" ujar Pandu. "Angkasa emang gabisa diremehkan!" katanya lagi, belebihan.
"Lo nya aja yang payah!" ledek Angkasa.
"Wah! Belum liat aja lo jurus gue!" balas Pandu.
Mereka semua kini berada di markas The Blaze. Sebuah gedung tua, yang kini disulap menjadi rumah kedua bagi para anak The Blaze. Rasanya nyaman disini sudah seperti rumah sendiri, di sana ada sofa-sofa yang berjejer rapih. Tempat main game yang biasa diduduki oleh Angkasa, dan ruang musik yang menjadi favoritnya.
"Sa!" Fadli yang baru datang bersama Herdi langsung duduk di samping Angkasa dengan wajah seriusnya. Angkasa menoleh menatap Fadli. "Lo tau gasih? Gara-gara lo gamau nganterin Senja. Senja tadi dicegat sama anak Swordsman."
Angkasa mengerutkan keningnya, "Tau darimana lo?" tanyanya, tapi ekspresinya nampak biasa saja. Tapi tidak heran, Angkasa memang pintar menyembunyikan bagaimana perasaannya dengan wajah datarnya.
"Kan kita yang nolongin. Iya gak Her?" Fadli melirik Herdi meminta persetujuan cowok yang sedang berebut makanan dengan Pandu.
"Yoi!" setuju Herdi. "Kita juga sempet ketemu di supermarket. Terus pulang nya kita liat Senja lagi di gangguin sama anak Swordsman," ucap Herdi.
"Kalian menang?" tanya Angkasa. Yang masih sibuk menatap layar TV sambil menggoyang-goyangkan benda yang kini ada di tangannya. Angkasa sebenarnya sedang main PS dengan Pandu, tapi Pandu malah pergi dan berebut makanan bersama Herdi yang baru dibeli oleh Herdi dan Fadli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Angkasa Gerald Anugrah, sang ketua geng motor The Blaze. Laki-laki yang dianggap baik untuk jadi pemimpin teman-temannya. Seorang laki-laki yang kaku, bahkan dingin ke setiap orang yang mendekatinya. Cerita ini berawal dari...