***
Angkasa mengeluarkan motornya dari parkiran sekolah, dan semua teman-teman Angkasa. Tidak lupa pula adik kelas yang kini sudah bergabung dalam geng motornya itu.
Mata Angkasa beralih melihat Senja yang masih ada di gerbang sekolah. Pastinya dia sedang menunggu angkutan umum."Gue samperin Senja dulu," ucap Angkasa, dan diangguki oleh teman-temannya. Keempat temannya saling menatap, tersenyum seakan menertawai Angkasa sekarang juga.
Ya, mereka juga heran Angkasa bisa menuruti kemauan mereka. Mengajak seorang perempuan yang mereka sendiri belum kenal lebih dalam.
Angkasa belum memakai helmnya. Dia menjalankan motornya, lalu berhenti—di samping Senja yang sedang berdiri. Senja pun menyadari bahwa Angkasa kini tengah di dekatnya.
"Naik, lo mau ikut, kan?" ujar Angkasa membuat Senja langsung menatap Angkasa tak percaya.
"Ikut jalan-jalan, boleh?" tanya Senja dengan mata yang terlihat berbinar-binar.
"Ya," jawab Angkasa.
"Serius kan? Gak bohong?"
"Ya."
"Kamu gak ngerjain aku kan?"
"Iya, Senja."
"Beneran boleh, apa cuma terpaksa? Atau jangan-jangan kamu punya maksud tersendiri, ya?"
Angkasa menghela nafas kasar. "Jadi, lo mau ikut apa enggak?"
"Ya mau!" balas Senja cepat.
"Ya, gak usah banyak omong. Cepet naik."
Senja pun langsung naik ke motor Angkasa. Angkasa memakai helm full face nya. Semua teman Angkasapun sudah berkumpul. Semua sorot mata dari murid-murid Sebanf menuju kepada sekumpulan lelaki dengan jaket kebesarannya yang bertuliskan THE BLAZE itu, dan seorang perempuan yang duduk di belakang seorang Leader The Blaze.
Motor-motor itu pun melaju dari gerbang dan menyusuri jalanan siang dengan langit berawan. Senja merasa senang, dia bisa ikut dalam acara ini.
****
Senja turun dari motor Angkasa. Mata nya memandang gedung tua ini dengan pandangan sendu. Seakan dia mengingat kejadian yang pernah ia alami dulu. Ingatan-ingatan itu kembali berputar dipikirannya, kenangan-kenangan itu kembali teringat di memori otaknya. Benarkah?
Angkasa yang baru turun dari motor nya. Menghampiri Senja yang mulai mendekat ke gedung itu. "Senja?" panggil Angkasa sambil ikut menatap yang Senja kini sedang tatap.
"The Blaze?" Senja menatap wajah Angkasa. Angkasa balik menatap wajah Senja. "Aku gak akan pernah lupa. Aku kira The Blaze gengmotor kamu beda. Ternyata sama,"
"Maksud lo?" tanya Angkasa yang bingung dengan ucapan perempuan itu.
"Emmm, gak papa kok. Yaudah yuk masuk, aku mau liat kedalam!" ucap Senja. Senja berjalan lebih dahulu didepan Angkasa, Senja melihat kanan kiri gudang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Angkasa Gerald Anugrah, sang ketua geng motor The Blaze. Laki-laki yang dianggap baik untuk jadi pemimpin teman-temannya. Seorang laki-laki yang kaku, bahkan dingin ke setiap orang yang mendekatinya. Cerita ini berawal dari...