46. Sakit (2)

8.7K 362 7
                                    

“Jika kamu tidak lagi mencintaiku, katakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika kamu tidak lagi mencintaiku, katakan. Jangan bersikap seperti agar aku pergi. Katakan saja, aku akan pergi jika memang itu yang kamu inginkan.

***

"Lebih baik, gue putus sama Senja," ujar Angkasa sambil mengobati luka-lukanya.

"HAH?" kompak semua teman-teman Angkasa yang berada di basecamp The Blaze. Ya! Ketika Angkasa itu sudah tergeletak dijalan, Angkasa menelpon teman-temannya untuk membantunya.

"Kalo elo lakuin itu, gue bakal bikal kalo lo manusia paling bodoh saat itu juga," sahut Devan.

"Mau gimana lagi? Demi keselamatan nya. Gue gak tau lagi kalo dia status nya masih pacar gue. Gimana?" balas Angkasa.

"Ya lo gaseenaknya mutusin dia gitu aja lah," sahut Fadli.

"Ini lebih baik," balas Angkasa.

"ADA APANIH? NGOMONGIN APA? SERIUS BANGET!" sahut seorang cowok yang datang. Dia Vero.

"Nah lo, ada abangnya nih Sa, jangan macem-macem!" ucap Pandu.

"Kenapa?" tanya Vero, cowok itu duduk disebelah Angkasa.

"Gue pengen mutusin Senja, Bang," ucapan Angkasa itu sontak membuat Vero terkejut, dan Bugh!

Vero menghajar Angkasa, saat cowok itu sedang mengobati luka-lukanya baru saja. Namun Angkasa diam, orang-orang yang disana juga diam hanya melihat.

Selanjutnya, Vero menepuk pundak Angkasa. "Maaf kelepasan. Tapi kenapa?" ucap Vero sedikit menahan emosinya. "Lo mau mainin adik gue? Mau langgar janji lo sama gue Angkasa?!" ucapnya.

"Senja bakal ada didalam bahaya kalo dia terus deket gue, Bang. Anceman demi anceman terus dateng ke gue dan The Blaze, bahkan buat Senja juga.  Gak ada salahnya kan gue ngehindarin Senja demi dia? Demi keselamatan dia. Gak mungkin juga gue bisa terus jaga dia. Senja mungkin banyak lepas dari mata gue, itu yang buat gue khawatir," balas Angkasa.

Vero mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gue ngerti Sa. Tapi jangan sampe lo bikin dia sakit hati disaat lo tiba-tiba mutusin dia. Gue gak tahu apa yang bakal dia lakuin setelah itu, Senja itu gak gampang ngelupain, Sa. Dia itu perasa yang baik, dan dia juga orang yang gampang banget buat nangis. Dan, lo harus inget kalo dia adik gue."

"Gue juga bingung, Bang. Gimana cara lepasnya? Dibilang Senja gak bisa lepas sama gue, gue juga gak bisa lepas gitu aja sama dia. Tapi posisi kayak gini ngebuat gue serba salah," jelas Angkasa sambil meringis saat luka-lukanya dibantu obati oleh Farel.

"Berat juga ya masalahnya, di sisi lain gue juga pengen peluk adik gue. Tapi kalo gue muncul dideket Senja pun pasti Senja juga dalam bahaya. Mereka masih nganggep gue ada di dunia kalian, walaupun udah lama gue gak keluar. Sejujurnya, gue juga pengen meluk adik gue itu." Vero menghela nafas panjang, dirinya benar-benar dihantui kerinduan dan rasa bersalah.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang