25. Menjadi Kita (?)

9.6K 507 5
                                    

Menginginkanmu itu mudah

Mendapatkan yang sulit

Namun kini aku tidak mengatakan 'sesulit' itu lagi

Karena sudah mendapatkannya.

Senja

****

Pagi-pagi sekali Angkasa sudah berada didepan rumah Senja. Angkasa berangkat ke rumah Senja sekitar pukul 05.50 itu adalah waktu yang sangat pagi bagi seseorang Angkasa. Tapi Senja tidak tahu jika Angkasa sudah berada didepan gerbang rumahnya.

Perempuan itu melihat jam tangan baby blue yang melingkar ditangannya, 06.25

Perempuan itu terlihat berfikir. "Angkasa udah jalan belum, ya? Nanti telat lagi gimana. Kalo aku berangkat sendiri, nanti dia marah-marah!" Senja berdialog sendiri. Lalu dia membuka handphone nya.

Senja : Angkasa kamu udah
bangun?

Tidak butuh waktu lama. Angkasa langsung membalas pesan Senja untuk yang pertama kalinya dalam sejarah perjuangan Senja.

Angkasa : gue udah didepan
rumah lo. cepet turun

Senja yang membaca itupun langsung mengambil tas-nya. Dia bergegas turun kebawah. Senja dengan senyum merekahnya keluar dari rumahnya. Tapi didepan gerbang. Dia melihat mobil Dery yang berhenti didepan pagar. Senja melihat, Dery berbicara dengan Angkasa. Lalu Senja langsung menghampirinya, Senja menatap tidak suka Papahnya. Papahnya yang juga tidak mau berdekatan dengan Senja langsung masuk kedalam mobil, memang keluarga Senja sudah seperti orang asing yang tinggal dalam satu rumah yang sama.

"Dia ngobrol apa sama kamu?" tanya Senja sambil menatap mobil Dery yang mulai menjauh.

"Cuma nanyain gue siapa," Jawab Angkasa.

"Terus, kamu jawab apa?" tanya Senja.

"Pacar Senja," jawab Angkasa dengan wajah datarnya. Tapi membuat senyuman lebar Senja. "Udah cepetan naik, nanti telat."

Senja pun langsung naik kemotor Angkasa, Senja memeluk tubuh Angkasa dari belakang, menghirup aroma cowok itu yang tidak akan pernah Senja lupakan.

****

Senja duduk di pinggir lapangan. Hari ini tidak ada pembelajaran. Padahal dia berharap hari ini tidak free class. Tapi senja tetap belajar sendiri, belajar dengan materi-materi yang ia cari-cari di internet.

"Hai Senja?" sapa seorang lelaki, Senja mendongakkan kepalanya. "Boleh ikut duduk?" tanyanya.

"Oh boleh dong. Kan ini tempat duduk umum, masa gak boleh sih," balas Senja. Lalu cowok itu duduk disamping Senja.

"Lo lagi ngapain?" tanya Renaldi.

"Lagi belajar," jawab Senja.

"Masih ada ya murid disini yang rajin belajar kaya lo?" ucap Renaldi.

"Hmmm... Sebenernya banyak kok. Tapi karena keadaan yang memaksa mereka. Ya, mereka jadi bodoamat. Jadi gak perlu lagi mentingin nilai. Mereka jadi males-malesan," balas Senja. "Lagian kalo kita beneran sungguh-sungguh mah. Gaada alesan buat gak belajar."

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang