39. Senyuman Luka (1)

8.8K 394 15
                                    

“Sesabar apa diriku untukmu yang terlalu egois?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesabar apa diriku untukmu yang terlalu egois?”

***

Perempuan berambut panjang yang sengaja ia uraikan, ia berjalan ke ujung jalan. Kepalanya menoleh kearah kanan dan kiri menunggu taksi yang lewat. Melambaikan tangan saat taksi melintasinya, lalu masuk kedalam.

Tak butuh waktu lama, taksi itu sampai ke tempat tujuan. Perempuan dengan rambut  yang terurai, membiarkan terbang kesana-kemari yang kadang-kadang menutupi wajahnya. Perempuan itu ragu melangkah, tapi dia punya tujuan yang tulus.

Dengan langkah pelan, Senja memasuki gedung yang menjadi markas geng motor itu. Ramai orang di dalamnya, semuanya juga menatapnya sedikit aneh. Tapi Senja tak menghiraukannya, perempuan itu hanya berjalan hingga ia sampai kedalam. Menemukan sosok yang ia cari.

Langkahnya yang sedikit bersuara itu menganggu lamunan seseorang, cowok itu menoleh saat merasa ada kehadiran seseorang. Seharusnya dia menyambut dengan baik, namun hanya sekilas menatapnya.

"Angkasa."


"Kamu ngapain kesini?" Jawaban yang tak ingin Senja dengar lagi.

Tentang nada bicaranya, tentang suaranya yang berbeda. Tentang bagaimana jawabannya. Senja tidak mau mendengar itu.

"Mau ketemu kamu. Kamu enggak ada kabar semenjak pulang sekolah, aku khawatir sama kamu."

"Gausah khawatirin aku. Aku bisa jaga diri, bisa rawat diri sendiri tanpa orang lain. Sebelum kamu ada disamping aku, aku udah bisa jaga diri sendiri," balas Angkasa.

"Ya tapi, kan, aku pacar kamu. Aku khawatir Angkasa." Senja menghela pasrah.

"Udah malem. Bahaya jalan sendirian, aku juga bukan anak kecil yang selalu ditanya-tanya. Bukan anak kecil yang cuma makan pas diingetin. Gak usah terlalu berlebihan."

Baiklah.

Tidak sesuai ekspektasinya.

Sakit, memang. Tapi ada perasaan yang bisa mengalahkan rasa sakit itu, yang membuat Senja masih bisa bertahan disini.

"Maaf, kalo menurut kamu aku berlebihan dan mungkin buat kamu gak nyaman." Senja melemah. "Aku pulang, ya."


"Yaudah pulang aja, gak ada yang nyuruh kamu kesini," ucapan Angkasa benar-benar membuat Senja menahan dada nya yang mulai sesak.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang