Chapter 44

109K 4.3K 154
                                    

Dont forget to vote my story😚(halah sok-sokan pake bahasa inggris)🤣
__________________________________
Ken tidak langsung pulang, ia mengendarai mobil ke arah kantor. Ada sedikit pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Sesampainya dikantor, ken melangkah menuju ruangannya. Ada beberapa karyawan yang menyapa dirinya, ken membalas dengan anggukan.

Perusahaan ken bergerak dibidang perhotelan, Ada dibeberapa kota seperti bali, yogyakarta, dan jakarta.
Sesekali ia yang turun langsung kelapangan, jika ia tidak ada jadwal lain yang lebih penting.

Sebetulnya ken enggan menjalankan perusahaan ini, tapi mengingat hanya dirinya anak orangtuanya. mau tak mau ken harus belajar, belajar mengelola sampai menjadi seperti saat ini. Ayahnya menyerahkan semua tanggup jawab sepenuhnya pada ken.

" Pak, ini ada surat buat bapak." kata sekertaris ken menyodorkan sebuah amplop putih .

" Dari?." tanya ken singkat.

" Gak tau pak, gak ada namanya."

Ken mengambil surat itu lalu masuk kedalam ruangannya. Ia menghempaskan tubuhnya pada kursi kebesarannya. Menimang-nimang apakah sebaiknya ia membuka amplop ini atau tidak.

Ia melemparkan amplop itu keatas meja, nanti saja, pikirnya. Pekerjaannya lebih penting saat ini dari pada sebuah amplop yang tidak jelas asal usulnya.

¤♥¤

Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak mendengarkan cerita sherin. Ada saja hal lucu yang sherin lakukan sampai-sampai mata vani berair.
" Gokil banget lo." kata vivi mengacungkan kedua jempolnya pada sherin.

" Gila lo." kata sherin kemudian kembali tertawa.

Pasalnya sherin bercerita tentang mobilnya yang bocor dipinggir jalan. Dan jalan yang ia lalui sepi pemukiman, hanya ada pepohonan dikanan kirinya. Ia harus berjalan sedikit jika ingin meminta bantuan. Memang nasib sial sedang menimpanya, ponsel miliknya juga kehabisan baterai. jadinya sherin tidak bisa menelpon siapapun untuk meminta bantuan, terpaksa ia harus berjalan sedikit untuk mencapai pemukiman.

Yang lebih sialnya lagi, ia melihat seseorang yang memegang sisi mobil yang ia tinggalkan. Sherin mengernyit bingung dari kejauhan, penampilan orang itu tidak bisa dikatakan baik. Pakaian compang-camping, rambut gimbal yang mekar dan jangan lupakan kulit dekil seperti orang tidak pernah tersentuh air.

Tiba-tiba orang itu menoleh kearah dirinya, sherin terperanjat ditempatnya. Karena orang itu berjalan kearahnya, sherin mempercepat laju jalannya. Sherin menoleh kebelakang dan melihat orang itu malah berlari mengejar dirinya.

" Mamaaaaaaaaa......, " teriak sherin disepanjang jalan.

Ia berlari terbirit-birit mengenakan high hells, sherin berhenti sejenak dan melepaskan sepatu hellsnya lalu kembali berlari.

" Toloooooong, ada orang gilaaa." teriak sherin dijalanan.

Tidak ada satupun kendaraan yang lewat, sherin menyesal melewati jalan ini , jalan pintas yang jarang dilalui orang. Kalau sudah begini siapa yang akan menolongnya.

Sherin melihat beberapa rumah yang bisa dikatakan mewah didepan matanya. Ia berlari lebih cepat untuk menghindari orang gila tadi dan memasuki pekarangan rumah orang yang gerbangnya sedikit terbuka lalu menutupnya dengan cepat. Sherin menutup matanya, nafasnya terengah, peluh menetes didahinya. Ia yakin penampilannya saat ini sudah seperti orang gila tadi.

Dosen Is My Husband (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang