DAR 35

1K 20 1
                                    

Amanda termenung sendirian di ruang tamu . Sudahlah dirinya sakit . Kena tengking pula tu . Kuatkan aku ya allah .

Flashback ..

" Call dengan siapa ? "

" Oh er abang .. Amanda call deng— "

" Dengan mak kau ? Kenapa tak bagitahu aku kau dah jumpa mak kandung kau ?! " Suara Harris naik seoktaf . Panggilan juga sudah bertukar . Amanda hanya menekur lantai sahaja .

" Aku tanya ni !!! " Terhinjut sedikit bahu Amanda . Kepalanya juga sudah buat hal . Nafas ditarik .

" Macam mana saya nak bagitahu awak ? Masa hari saya keluar dengan mak saya , awak fikir saya keluar dengan jantan lain . Sampai awak tampar saya dua tiga kali . Saya tak sempat nak explain apa apa pon . Saya pon jumpa ibu mengejut dekat satu mall ni . Saya tunggu masa yang sesuai nak beritahu abang . Tapi abang seakan menjauh dari Amanda .. " Ayat terakhir Amanda perlahankan . Nafas dihela . Kepala makin memberat .

" Alasan jela kau ni !! Ahhh serabut la ! " Harris seakan mahu mengamuk . Tetapi ada seseorang yang menghalang .

" You ? Hey chill Harris . Come . I tenangkan you . " Entah bila Diyana masuk , mereka pon taktahu . Lengan Harris ditarik mengikuti langkahnya . Senyuman sinis dilempar kepada Amanda . Menitis air mata wanita itu . Murahnya air mata kau Amanda ..

End flashback .

Petang itu , Amanda hanya makan roti dan juga susu putih . Harris dan Diyana entah kemana dia pon tidak pasti . Esok Ayra dah tak duduk sini . Bermakna 2 hari lepas la hari terakhir dia bersama Ayra .

Selepas makan , Amanda mahu menonton televisyen . Ubat tahan sakit dia terlupa makan . Kepalanya seakan mahu meletup . Sakit yang teramat sangat . Dia berjalan sudah terhuyung hayang . Tidak sempat sampai kesofa , Amanda rebah ditepi tangga . Kepalanya terhantuk di anak tangga pertama . Darah pekat keluar dari kepalanya .

 ---------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---------

" Thankyou teman i keluar . Now you dah okay kan ? Ada mood dah kan ? " Diyana mengusap lengan Harris .

" I dah okay . You memang pandai hilangkan amarah i . Dah jom masuk " Hidung Diyana dicuit lembut oleh Harris . Diyana hanya tergelak kecil sahaja .

Pintu utama dibuka dari luar , dari jauh Harris terlihat sekujur tubuh bersama darah dihujung tangga . Harris terus berlari kearah itu . Menggeletar tangannya . Kepala Amanda dipangku , darah membuak buak keluar . Dengan muka pucat Amanda , lagi membuatkan dia tidak senang hati . Lantas digendong Amanda masuk dalam kereta .

" Diyana , you tunggu kat rumah je . " Diyana protes , kaki dihentak sekuat kuatnya . Pintu utama dihempas olehnya .

•••••

Dia , Amanda RoseWhere stories live. Discover now