" Bik , siapa yang datang ? " Tanya Datin Rohana .
" Datin , anaknya Datin yang datang . " Datin Rohana bergegas ke pintu apabila bibik kata anaknya datang . Sesampai dipintu , wajah Amanda dan Harris sahaja dipandang . Seketika wajah Diyana pula dipandang . Hilang senyuman wanita tua itu .
" Ha Jay , bukan main susah kamu nak balik kesini . Selalu Amanda je yang jenguk kami kat sini . Ni apa mimpi kamu datang sini ? " Dato Henry menegur Harris sebaik kelibat Harris menyapa pandangannya . Jelita yang sedang menonton televisyen itu terus menerpa Amanda . Dipeluk kakipar kesayangannya itu kuat kuat . Diyana hanya menayang muka menyampah sahaja .
" Ma , pa .. er Jay datang sini ada sebab lain . " Semua mata mata sudah pandang Harris . Harris pula yang kerisauan . Dato Henry yang tadinya sibuk baca surat khabar , menutup surat khabar itu lalu fokus kepada anaknya .
" Apa dia Jay ? Kamu ni jangan buat kami risau " Mamanya bersuara . Cara Harris cakap seperti ' sesuatu ' sangat . Amanda dari tadi hanya diam sahaja . Diyana tersenyum senyum menunggu kata keramat keluar dari mulut Harris .
" Macam ni , Jay nak kahwin dengan Diyana . Amanda setuju hidup bermadu dan ini semua kehendak Amanda . Lagipun Jay memang sayang dekat Diyana . Elok Jay halalkan Diyana . Takdelah orang salah sangka . Jay datang sini nak minta restu semua orang .. " Ujar Harris penuh lembut . Wajah Dato Henry sudah menyinga . Mamanya juga seakan bengang dengan tindakan Harris .
" Aah auntie , betul cakap Harris . Kitorang saling mencintai satu sama lain . Jadi lagi elok kalau kami kahw—" Kata kata Diyana dipintas padu oleh Datin Rohana .
" Apa ni Diyana ? I dah bagitahu you haritu putuskan hubungan dengan Jay sebab Jay dah ada isteri . Tapi you ni tak faham bahasakan ?! " Datin Rohana sudah menjerit mengamuk . Bengang sekali dengan perangai Diyana . Ditoleh pula memandang Amanda yang hanya menunduk sahaja .
" Amanda ! Amanda dah hilang akal ke ? Mana ada perempuan dalam dunia ni rela bermadu melainkan ada sebab sebab tertentu . Kamu cakap Amanda , apa dah jadi sebenarnya ni ? " Perlahan suara Datin Rohana bertanya kepada Amanda .
Kepala digeleng lalu diangkat wajahnya menatap wajah ibu mertuanya . " Ma , Amanda buat semua ni memang ada sebab . Dan sebabnya biarlah dirahsiakan . Suatu hari nanti semua akan tahu juga . Amanda harap mama restu perkahwinan kedua Harris dengan Diyana " Usai berkata keluhan dilepaskan . Diyana tersenyum girang . Lengan Harris dipeluknya . Tak malu punya perempuan .
" Fine ! Jay nak sangat mama restu kan ? Ok mama restu . Tapi lepas je Jay kahwin jangan sesekali Jay tunjuk muka Jay depan mama lagi . " Mamanya menarik lengan Amanda lalu mereka berlalu pergi .
" Papa sama macam mama . Papa restu , tapi lepastu jangan datang sini lagi " Kini Dato Henry pula bangun dari duduk dan berlalu pergi .
" Jel , Jel tak macam mama dan papa kan ? " Harris seakan memujuk Jelita . Jelita hanya mengangkat bahu lalu dijeling Diyana .
" Jelita hanya ada kakipar seorang je . Only Amanda ! " Disembur kata kata itu dihadapan muka Diyana . Diyana hanya diam disitu . Kini tinggal mereka berdua sahaja diruang tamu itu . Harris meraup mukanya berkali kali . Diyana disebelah cuba menenangkan Harris .
" You dah la tu . Kita jadi juga kahwin kan ? I kan ada . Jom la pergi shopping apa yang patut " Diyana menarik lengan Harris supaya bangun dari duduk .
" Nak shopping apa ? Kita kahwin dekat siam . Bukan dekat sini . " Usai berkata Harris berlalu keluar dari rumah itu . Diyana hanya menurut sahaja .
YOU ARE READING
Dia , Amanda Rose
RomanceStart ; 28 May 2020 End ; 25 Oct 2021 - " kalau jatuh kerana manusia , bangkitlah kerana tuhan . " " Amanda ! Apa lagi yang tak cukup !!? Kau gila jantan ke ?! Kau nak tengok gila jantan aku macam mana pulak ?!!! Kau memang cabar aku Amanda Rose...