Part 3
**POV Diana**
Seingat gua, terakhir gua merasa gelap. Kemudian gua tidak tahu apa-apa lagi.
Yang membuat gua bingung, kenapa gua ada di rumah sakit? Siapa yang membawa kemari?
Gak mungkin kan, seorang ketos jahat mau bawa gua ke sini, apa mungkin dia menyeret-nyeret gua ke rumah sakit. Tapi, kenapa baju gua tidak kotor.
'Siapa yang marah-marah sama ketos itu ya?' tidak lama kemudian orang tersebut datang dan menanyakan keadaan ku dengan penuh perhatian yang membuatku semakin bingung.
"Maafkan anak kami, Nak," ujar Bapak tersebut.
'Oh ternyata dia bapaknya ketos itu. Tapi, kenapa bisa ada di sini? Apa ketos itu mengadu kepada ayahnya? Dasar banci,'
Yang paling membuatku hampir ingin mati saat ini juga, ketika ayah Andre menyuruhnya menikahi gua.
🍀🍀🍀
Setelah mengatakan niat baik Abi Andre kepada Diana, mereka pun pamit. Tinggallah Andre dan Diana di ruangan tersebut.
"Heh ...! Jangan merasa menang dulu. Mentang-mentang Abi gua milih lu, lu bisa seenaknya. Tidak semudah itu, ya. hidup ini tidak ada yang gratis!" sinis Andre penuh penekanan.
Diana adalah gadis yang phobia sama bentakan dan kekerasan, setelah mendengar ancaman Andre Diana jadi gemetar dan takut.
"Kak," lirih Diana membuat Andre langsung mendongak ke arahnya.
"Apa lagi?" ketus Andre.
"Em ... apakah biaya rumah sakit sudah di bayar?" tanya Diana pelan, takut Andre marah.
"Sudah, memangnya kenapa? Lu mau bayar lagi?" tanya Andre tanpa melihat Diana.
"Eng--enggak Kak. Maksud Diana apakah boleh aku ganti uang Kakak di akhir bulan?" tanya Diana memohon.
"Memangnya kenapa kalo sekarang? O iya, satu lagi jangan panggil aku-kamu, gua gak suka. Kita nggak ada hubungan apa-apa, paham?" tegas Andre dingin plus datar.
"Iya Kak, paham," lirih Diana sambil menunduk.
"Lu ngabaikan pertanyaan gua? Hah," sinis Andre dengan tatapan tajam.
"Eh enggak Kak, maaf lupa. Kalo gua bayar sekarang, gua belum gajian, Kak," ucap Diana.
Sebenarnya Andre kasihan mendengarnya. Namun, ia tidak mau terlihat lemah di depan Diana, Andre lebih mementingkan egonya.
"Terserah," ucap Andre ketus.
"Em ... Kak, apa boleh gua keluar sekarang dari sini? Biar administrasinya gak nambah," ucap Diana berharap Andre mengerti. Andre yang mendengar permintaan dia hanya mengarnyitkan keningnya.
"Memangnya lu udah gak pusing lagi?" tanya Andre yang dibalas gelengan oleh Diana, padahal sebenarnya ia masih pusing tapi, dia tahan.
"Baiklah, kalau itu keputusan lu, gua juga senang nggak perlu repot-repot jagain lu di sini," jawab Andre ketus.
Kemudian Diana turun dari ranjang rumah sakit berjalan menuju keluar. Sedangkan Andre, Diana tidak tau lagi kemana ketos jutek itu.
Setiba di halaman rumah sakit ada mobil yang berhenti tepat di hadapan Diana, kemudian kaca mobil terbuka.
"Naik lu. Ntar lu kenapa-kenapa di jalan gua lagi yang repot," ketus Andre dingin.
Karena tidak mau bertengkar dengan Andre, Diana memilih diam dan hendak masuk ke mobil bagian belakang, Andre yang melihat itu langsung kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)
Teen Fiction****Terbit**** "Lu cemburu?" "Kan dari awal gua udah bilang kalo gua cuma anggap lu sebagai sahabat. Jadi, ngapain lu harus cemburu," Jangan lupa follow author ya 🙏 Happy reading 🍃🍃