Kring! Kring! Kring!
Bel pulang sudah berbunyi, anak-anak berhamburan dari kelas, begitu juga dengan Diana yang buru-buru pergi kerja. Tanpa membuang waktu Diana langsung pamit pada Dewi.
"Dewi, gua duluan ya, mau kerja soalnya, udah lima hari gua nggak masuk kerja, insyaallah hari ini gua gajian, tapi kayaknya kepotong deh," ujar Diana, yang diangguki oleh Dewi.
"Hati-hati, semangat selalu Diana," jawab Dewi, sambil menepuk-nepuk bahu Diana.
Sedangkan Diana hanya senyum melihat Dewi, lalu mengangguk, kemudian melanggeng pergi.
****
Andre yang baru saja keluar kelas, langsung disambut oleh Tina pacarnya.
"Andre, jalan yuk, udah seminggu kita nggak pernah jalan," bujuk Tina pada Andre, sedangkan Andre yang malas bertengkar dengan Tina hanya mengangguk.
"Mau jalan ke mana, hem?" tanya Andre.
"Ke kafe aja yuk, haus benget nih," rengek Tina, yang dibalas anggukan oleh Andre.
kemudian mereka naik ke mobil, selama perjalanan, Tina melihat-lihat kafe yang lumayan sedikit jauh dari sekolah mereka.
"Dre, di depan aja tuh, ada kafe," ujar Tina sambil menunjuk kedepan, sedangkan Andre hanya senyum pertanda setuju.
Setelah sampai, mereka langsung masuk dan memilih tempat duduk paling sudut dekat kaca, biar lebih romantis.
"Sini aja ya," rengek Tina sambil bergelayut manja di tangan Andre, kemudian mereka duduk, Tina yang melambaikan tangan ke arah pelayan menyuruh mendekat, kemudian pelayan datang.
"Mau pesan apa, Kak?" tanya pelayan tersebut, Andre merasa suara yang tidak asing baginya, seketika menghentikan aktivitasnya dengan ponselnya, lalu mendongak.
Betapa terkejutnya Andre, melihat pelayan itu adalah Diana, sedangkan Diana yang mengerti ekspresi Andre, langsung pura-pura tidak mengenali Andre.
"Kalo Kakak, mau pesan apa?" tanya Diana pada Andre, sedangkan Andre langsung gelagapan tidak tahu mau jawab apa.
"Em ... itu, eh, samain aja sama punya Tina," ujar Andre, sedangkan Diana tetap memaksakan dirinya untuk tersenyum.
"Tunggu sebentar ya, Kak?" titah Diana ramah, sedangkan Tina hanya tersenyum lalu mengangguk, kemudian Diana berlalu dari hadapan mereka.
"Dre, pelayan itu cantik ya. Tapi, sayang ya dia harus bekerja paruh waktu, dia sekolah nggak ya?" tanya Tina sambil mengetuk-ngetuk keningnya dengan jari telunjuknya pelan.
Andre yang kaget dengan pertanyaan Tina hanya diam, tidak mau Tina curiga pada dirinya. Tidak lama kemudian datanglah seorang pelayan mengantarkan pesanannya, tapi bukan Diana.
"Silahkan dinikmati, Kak," ucap pelayan tersebut yang dibalas senyuman oleh Tina, berbeda dengan Andre yang masih bingung.
'Kenapa bukan Diana yang mengantar pesanannya? Lalu di mana Diana?' batin Andre.
Sedangkan matanya celingak-celinguk mencari keberadaan Diana. Tina yang bingung melihat kelakuan Andre pun langsung bertanya.
"Nyari siapa, Andre?" tanya Tina, Andre yang sadar akan pertanyaan Tina langsung gelagapan.
"Eh, nggak, itu tadi Rudi katanya mau ke sini, tapi kok gak ada, ya?" jawab Andre berbohong, sedangkan Tina hanya manggut-manggut.
POV Diana
Gua kaget melihat kak Andre datang ke kafe tempat gua kerja, gua lihat dia begitu gugup, ketika melihat gua ada di hadapannya, mungkin kak Andre takut ketahuan sama pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)
Teen Fiction****Terbit**** "Lu cemburu?" "Kan dari awal gua udah bilang kalo gua cuma anggap lu sebagai sahabat. Jadi, ngapain lu harus cemburu," Jangan lupa follow author ya 🙏 Happy reading 🍃🍃