Samar-samar Dewi mendengar suara adzan subuh. Perlahan Dewi membuka matanya lalu mendongak ke atas, Dewi melihat Rudi masih tidur.
Dewi menggoyang-goyangkan lengan Rudi berharap Rudi mau bangun tapi, hasilnya nihil. Rudi sebenarnya sudah bangun sebelum Dewi bangun, Rudi hanya ingin mendengar suara Dewi makanya ia putuskan untuk pura-pura tidur.
"K--kak," panggil Dewi pelan, takut Rudi membentaknya lagi.
Rudi sangat senang mendengar suara Dewi, tapi menurutnya itu terlalu singkat. Rudi pura-pura tidak mendengar panggilan Dewi, sedangkan Dewi masih bingung bagaimana cara membangunkan Rudi.
"K--kak, udah subuh," ucap Dewi membuat Rudi langsung menggeliat dan membuka matanya.
"Udah subuh, ya?" tanya Rudi pura-pura yang dibalas anggukan oleh Dewi.
Tanpa membuang waktu, Rudi langsung mencium bibir Dewi, kemudian berlalu ke kamar mandi, sedangkan Dewi hanya tersenyum kemudian menunduk.
***
Setelah selesai melaksanakan sholat subuh, Dewi langsung menuju ke dapur untuk memasak. Begitu Dewi sampai di dapur, Dewi melihat gulali banyak di atas meja.Tanpa membuang waktu, Dewi langsung mengambil satu gulali, kemudian memakannya. Dewi tidak menyadari kalau Rudi tengah memperhatikan dirinya dari atas.
Rudi tersenyum melihat Dewi sangat lahap memakan gulalinya sambil berdiri, kemudian Rudi turun menghampiri Dewi.
"Apa gulalinya enak?" tanya Rudi mengagetkan Dewi. Dewi yang kaget melihat Rudi datang langsung menunduk.
Rudi menarik Dewi pelan ke dekatnya, Rudi melihat Dewi sangat belepotan memakan gulali. Sampai-sampai gulali nempel di bibir dan di hidung Dewi.
Rudi mendekatkan bibirnya ke bibir Dewi kemudian memakan gulali yang di bibir Dewi, sedangkan Dewi hanya diam mematung.
"Manis," ujar Rudi kemudian mengambil gulali yang di hidung Dewi.
"Emm ... D--dewi mau masak dulu, Kak," ucap Dewi gugup, kemudian berlalu dari depan Rudi. Sedangkan Rudi membuka satu bungkus gulali, kemudian menyusul Dewi.
Dewi yang tengah memotong-motong sayuran. Tiba-tiba Rudi datang dan menyodorkan gulali tepat di depan mulut Dewi.
"Buka mulutnya, aa ...," ujar Rudi, membuat dewi langsung membuka mulutnya, kemudian menerima suapan Rudi.
"Makasih, Kak." ucap Dewi lalu menunduk, Rudi yang melihat itu langsung memeluk Dewi dari belakang, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Dewi.
"Jangan takut sama Kakak lagi," pinta Rudi yang dibalas anggukan oleh Dewi, Rudi yang melihat Dewi mengangguk langsung menciumi pipi Dewi.
***
Diana yang baru saja selesai mandi, langsung menghampiri Andre yang masih setia dengan lap topnya di sofa. Andre yang melihat Diana datang langsung tersenyum, kemudian menepuk-nepuk sofa di sampingnya, menyuruh Diana untuk duduk.Diana langsung mendekat, kemudian duduk di samping Andre. Andre langsung meletakkan lap topnya di meja, kemudian beralih memeluk Diana dari samping.
"Istriku cantik banget, sih. Udah mandi, ya?" tanya Andre sambil menciumi pipi Diana yang dibalas anggukan oleh Diana.
"Mau ketemu Dewi nggak?" tanya Andre, membuat Diana langsung menoleh ka arah samping tepat di depan wajah Andre.
"Mau," balas Diana dengan semangat. Andre yang melihat Diana sangat bersemangat langsung tersenyum, kemudian mencium bibir Diana.
"Ish, jangan cium-cium Diana, kak. Nanti Diana bau lagi," kesal Diana sambil mengerucutkan bibirnya, membuat Andre melongo tidak percaya, Diana mengatai dirinya bau padahal Andre sudah mandi.
"Ya sudah, kalo begitu nggak jadi deh," ucap Andre pura-pura ngambek, membuat Diana langsung menggeleng, kemudian menarik-narik tangan Andre, seperti anak kecil yang sedang minta permen sama ibunya.
"Kak, ayo ke rumah Dewi," ajak Diana sambil menarik-narik tangan Andre.
"Nggak mau, kalo kamu nggak cium Kakak," balas Andre penuh kemenangan membuat Diana mendengus kesal.
Tidak berdebat dengan Andre, Diana langsung mencium bibir Andre, sontak membuat Andre tersenyum lebar.
"Let's go baby," ajak Andre sambil menarik tangan Diana.
***
Dewi dan Rudi yang tengah sarapan pagi, sesekali Rudi menyuapi Dewi. Sebenarnya Dewi sudah menolak, tapi tidak di hiraukan oleh Rudi, ia tetap menyuapi Dewi hingga mereka selesai.Setelah selesai Dewi langsung mencuci piring, Rudi menyusul Dewi, kemudian memeluk Dewi dari belakang. Rudi terus memperhatikan Dewi membuat Dewi risih.
"Kak," panggil Dewi.
"Kenapa, sayang?" tanya Rudi sambil mencium pipi Dewi.
"Lepasin dulu. Dewi nggak bisa gerak," rengek Dewi, Rudi yang melihat Dewi benar-benar kesusahan, langsung melepas pelukannya, kemudian berdiri di samping yang Dewi.
Tok! Tok! Tok!
Rudi yang mendengar ketukan pintu langsung pergi membukanya.
Ceklek!
"Assalamualaikum," ucap Andre dan Diana bersamaan.
"Andre, Diana. walaikumussalam," jawab Rudi, kemudian memeluk Andre sedangkan Diana hanya tersenyum.
"Kak, Dewi di mana?" tanya Diana pada Rudi.
"Dewi ada di dapur lagi nyuci piring, ayo masuk," ajak Rudi yang di angguki oleh Andre dan Diana.
Diana berjalan pelan-pelan ke dapur ingin mengagetkan Dewi. Dewi yang sedang fokus menyuci piring tidak mengetahui kehadiran Diana.
"Dor ...!" ucap Diana mengagetkan Dewi.
"Astagfirullah, lahaula ... ," ucap Dewi sambil mengelus dadanya. Dewi berbalik melihat siapa yang mengagetkannya.
"Diana!" pekik Dewi girang dan langsung memeluk Diana, yang langsung dibalas kembali oleh Diana.
"Gimana kabar lu?" tanya Dewi.
"Baik, alhamdulillah. Lu sendiri gimana?" tanya Diana.
"Me too, datang sama siapa?" tanya Dewi sambil celingak-celinguk.
"Kak Andre," balas Diana.
Di sisi lain, Andre dan Rudi sedang di ruang tamu.
"Lu ketemu Dewi di mana?" tanya Andre.
"Di makam Papa," balas Rudi.
"Lu, udah minta maaf?" tanya Andre lagi.
"Udah. Tapi, dari kemaren Dewi nggak berani ngomong sama gua. Dewi baru berani ngomong subuh tadi," jawab Andre.
"Apa Dewi sempat sakit?" tanya Andre yang dibalas gelengan oleh Rudi.
"Mau kapan?" tanya Rudi.
"Apa?" Andre balik bertanya karena tidak mengerti.
"Mencari bajingan yang sudah merusak hubungan keluarga kita," jawab Rudi dengan nada sedikit emosi.
"Tenang jangan bawa emosi. Kita harus pakai cara halus supaya cepat ketemu," ucap Andre tersenyum sinis.
***Bersambung***
Jangan lupa kasih vote 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)
Teen Fiction****Terbit**** "Lu cemburu?" "Kan dari awal gua udah bilang kalo gua cuma anggap lu sebagai sahabat. Jadi, ngapain lu harus cemburu," Jangan lupa follow author ya 🙏 Happy reading 🍃🍃