Bab 34

7.3K 367 8
                                    


Tengah malam Rudi terjaga dari tidurnya, yang pertama kali ia lihat adalah wajah damai Dewi. Rudi membelai wajah istrinya kemudian mengecup pipi Dewi berkali-kali, membuat Dewi risih lalu mengusap-usap pipinya.

'Betapa beruntungnya aku punya istri kayak kamu sayang,' batin Rudi sambil terkekeh melihat tingkah Dewi. Kemudian melihat ke arah jam menunjukkan pukul 2 dini hari.

"Dewi ... bangun, yuk. Kita sholat dulu," ucap Rudi lembut di telinga Dewi tak lupa ciuman manja di pipi Dewi.

"Eugh ... kenapa kak?" tanya Dewi dengan suara serak baru bangun tidur.

"Sholah tahajjud yuk," ajak Rudi sambil menciumi pipi Dewi membuat Dewi langsung malu dan memukul dada bidang Rudi.

"Udah dulu ya malunya. Nanti di sambung lagi," goda Rudi sambil berlalu ke kamar mandi. Sedangkan Dewi menyiapkan perlengkapan sholat.

Tak lama kemudian, Rudi keluar dari kamar mandi gantian dengan Dewi. Lalu mereka melaksanakan sholat tahajjud berjama'ah. Setelah selesai Rudi berbalik menghadap Dewi lalu mengulurkan tangannya, Dewi langsung meraih tangan Rudi lalu menciumnya kemudian Rudi meraih wajah Dewi lalu mencium kening Dewi cukup lama.

Setelah itu Rudi dan Dewi kembali tidur, Dewi sudah tertidur. Tapi, Rudi belum bisa memejamkan matanya ia terus memandangi wajah Dewi sesekali menciumnya.

***

Di sekolah Diana melihat Dewi datang. Tanpa membuang waktu Diana langsung memeluk sahabatnya begitu pun dengan Dewi ia langsung membalas pelukan Diana.

"Gimana? Kak Rudi baik nggak?" tanya Diana sedangkan Dewi hanya tersenyum lalu menunduk malu.

"Em ... sepertinya ada yang lagi kasmaran nih," goda Diana lalu menyenggol lengan Dewi.

"Apa sih, Na? Ke kelas yuk," ajak Dewi mengalihkan perhatian Diana.

"Gak mau, sebelum lu jawab pertanyaan gua tadi," tolak Diana membuat Dewi langsung blushing.

"Iya, deh. Kak Rudi baik banget," ucap Dewi lalu menunduk karena malu.

"Cie ... cie, yang mulai jatuh hati," goda Diana membuat Dewi langsung meninggalkan Diana karena malu.

"Eh, Wi. Tungguin dong!" teriak Diana, tidak dihiraukan oleh Dewi.

***

Pukul 13.30, Diana dan Dewi baru saja pulang sekolah dan sedang menunggu jemputan masing-masing.

"Na, temenin gua ke mall, dong. Mau beli baju," pinta Dewi menunjukkan puppy eyes nya membuat Diana langsung menoyor kepala Dewi.

"Aws ... sakit, Na," rengek Dewi membuat Diana langsung terkekeh.

"Makanya jangan lebay, yuk," ajak Diana lalu menarik tangan Dewi. Sedangkan Dewi hanya tersenyum lalu mengikuti Diana.

***
Sampai di mall Dewi langsung menarik Diana ke toko pakaian. Diana dan Dewi sedang asyik memilih-milih pakaian, tiba-tiba ada yang memeluk mereka berdua dari belakang.

"N--na, a--da yang meluk gua dari belakang," ucap Dewi gemetaran. Begitu pun dengan Diana, mereka tidak berani menghadap ke belakang.

"G--gua juga, W--wi," balas Diana takut.

Sedangkan Andre dan Rudi tersenyum melihat istri mereka yang ketakutan.

"Kenapa nggak pamit sayang," ucap Andre dan Rudi bersamaan, membuat Diana dan Dewi langsung berbalik kemudian menunduk takut.

Rudi langsung menarik Dewi keluar, kemudian menyuruh Dewi masuk ke dalam mobil. Sedangkan Dewi hanya menunduk lalu masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil hanya ada keheningan.

"Kak, maafin Dewi," ucap Dewi masih menunduk, Rudi yang melihat ketakutan istrinya langsung merengkuh tubuh Dewi lalu mengecup kepala Dewi yang dibaluti hijab.

"Gak apa-apa, sayang. Kakak nggak marah kok, kenapa nggak pamit, hem?" tanya Rudi melepas pelukannya lalu mengangkat dagu Dewi, sedangkan Dewi hanya menggeleng takut. Rudi yang melihat itu kembali merengkuh tubuh Dewi.

"Kakak, bukannya nggak bolehin kamu belanja. Tapi, kakak pengennya kamu pamit lalu pakai uang kakak buat belanja. Jangan pake uangmu paham," ucap Rudi lembut sedangkan Dewi langsung mengangguk kemudian membalas pelukan Rudi.

Di sisi lain Diana masih menunduk takut Andre memarahinya. Sedangkan Andre hanya tersenyum melihat istrinya, kemudian Andre mengangkat dagu Diana.

"Mau belanja apa, hem?" tanya Andre yang dibalas gelengan oleh Diana.

"Maaf, kak." lirih Diana yang dibalas anggukan oleh Andre.

"Ayo, mau yang mana tadi?" tanya Andre sedangkan Diana langsung menggeleng.

"Loh, kenapa? Bukannya tadi kamu mau belanja?" tanya Andre bingung.

"Bukan Diana kak. Tapi, Dewi yang mau belanja, Diana cuma nemenin Dewi," ucap Diana membuat Andre tersenyum.

"Ya sudah. Kalo begitu, kita belanja keperluan rumah," ajak Andre yang dibalas anggukan oleh Diana.

Saat sedang memilih-milih barang, Diana melihat es krim matanya terus melihat ke arah es krim yang ramai pengunjung.

Andre berhenti memilih barang kemudian melihat ke arah Diana. Andre mengikuti arah mata Diana kemudian ia tersenyum.

"Mau es krim?" tanya Andre mengagetkan Diana, sedangkan Diana yang kaget langsung menggeleng.

"Tunggu sebentar," ucap Andre sedangkan Diana hanya mengangguk kemudian melanjutkan memilih barang.

Setelah selesai Andre menghampiri Diana dengan es krim satu plastik di tangannya.

"Kak, kenapa es krim nya banyak sekali?" tanya Diana.

"Gak apa-apa, sayang. Nanti masukin ke kulkas biar nggak cair," ucap Andre lalu membayar semua belanjaan.

***Bersambung***

Jangan lupa kasih vote 🙏😊

Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang