Bab 35

7.6K 362 11
                                    

Selesai membayar semua barang, Andre dan Diana berjalan menuju parkiran. Kemudian memasukkan semua barang ke dalam kok belakang mobil, tidak lupa Diana juga memasukkan tasnya. Saat Diana dan Andre sedang menutupnya, datanglah seorang pria menghampiri mereka berdua.

"Hay ... Diana, kamu ke mana aja sih, sayang? Kok, nggak pernah ngabarin aku lagi?" tanya pria tersebut membuat Diana langsung bingung siapa cowok tersebut. Sedangkan Andre jangan di tanya, ia sedang menahan amarahnya.

"Maaf, Anda siapa? Saya tidak mengenal anda," tanya Diana balik.

"Ayolah sayang, masa kamu lupa, sih? Aku kan calon suami kamu yang sedang merantau untuk mencari uang untuk biaya pernikahan kita," ucap pria tersebut membuat Diana semakin bingung.

Andre yang sudah tidak tahan mendengarnya memilih pergi, sebelum Andre pergi Diana mencekal pergelangan tangan Andre.

"Kak, Diana nggak kenal siapa dia," ucap Diana meyakinkan Andre. Tapi, langsung di tepis kasar oleh Andre kemudian berlalu meninggalkan Diana.

Begitu Diana berbalik, ia tidak melihat cowok yang mengaku sebagai calon suaminya tadi. Seketika air mata Diana turun tanpa di minta.

'Ya allah, cobaan apalagi yang akan datang padaku,' batin Diana.

Diana terus berjalan di tepi jalan, ia tidak punya uang karena tasnya ia masukkan ke dalam mobil tadi.

Hingga waktu menunjukkan pukul 5 sore, Diana tidak tahu posisinya di mana. Tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebat, Diana mulai menggigil, kepala nya juga terasa sangat berat karena Diana belum makan setelah pulang sekolah.

Bruk!

Tubuh Diana ambruk di tepi jalan, karena hari sudah mulai gelap dan orang juga mulai sepi, sehingga tidak ada yang melihat Diana.

***
Di rumah Andre sedang melampiaskan kemarahannya ke tembok hingga tangannya berdarah. Tidak lama kemudian Andre mendengar adzan magrib, dengan segera Andre mengambil wudhu lalu sholat untuk menenangkan pikirannya.

Begitu Andre selesai berdo'a, ia langsung berbalik ke belakang lalu mengulurkan tangannya. Seketika Andre sadar kalau Diana tidak ada kemudian ia menurunkan tangannya lalu mengingat kejadian tadi sore di mall.

"Ya Tuhan, kenapa aku percaya begitu saja? Harusnya aku mencari bukti bukannya malah meninggalkan istriku!" teriak Andre frustasi, tanpa membuang waktu Andre menyambar kunci mobil.

Sebelum berangkat Andre berusaha menghubungi Diana. Tapi, tidak ada balasan, Andre mendengar suara ponsel dari jok belakang mobil, Andre mencari sumber suara dan ia melihat tas Diana.

"Astagfirullah, Diana tidak membawa apa-apa. Kenapa aku selalu tidak becus menjadi suami? Sayang kamu di mana?" gumam Andre sambil menjalankan mobilnya. Cukup lama Andre mencari di mall.

Tapi, hasilnya nihil karena hujan yang sangat lebat membuat Andre bingung harus mencari ke mana. Andre terus menjalankan mobilnya secara pelan, dari kejauhan Andre melihat ada orang yang tergeletak di tepi jalan.

Setelah mobil Andre dekat, dengan segera ia turun dari mobilnya tanpa menghiraukan pakaian nya akan basah. Begitu Andre sudah dekat air matanya turun, tanpa membuang waktu Andre berlari ke arah Diana.

Andre langsung membopong tubuh Diana lalu membawanya ke dalam mobil. Di dalam mobil Andre terus menangis sambil memeluk tubuh Diana, ia meruntuki kebodohannya sendiri.

"Sayang bangun ... jangan seperti ini, Kakak nggak suka. Maafin kebodohan katkak," ucap Andre sambil menangis.

Andre melihat bibir Diana sangat pucat, tanpa membuang waktu ia langsung menjalankan mobil ke rumahnya. Begitu sampai di rumah Andre langsung membopong tubuh Diana ke dalam kamar.

Andre langsung mengganti pakaian Diana, lalu menyelimutinya dengan selimut yang tebal. Kemudian Andre menelpon dokter untuk datang ke rumahnya.

Tidak lama kemudian terdengar lah ketukan pintu, dengan segera Andre membuka pintu lalu mempersilahkan dokter masuk ke dalam kamar untuk memeriksa Diana.

"Bagaimana keadaan istri saya, dok?" tanya Andre panik.

"Tidak apa-apa, dia cuma deman kemudian maagnya kambuh," terang dokter tersebut sedangkan Andre hanya mengangguk.

"Satu lagi, ganti pakaianmu nanti kamu bisa deman seperti istrimu," ucap dokter lalu tersenyum.

"Terima kasih, dokter," ucap Andre yang dibalas anggukan oleh dokter, kemudian pergi.

Tanpa membuang waktu Andre langsung mengganti pakaiannya, kemudian naik ke ranjang lalu memeluk istrinya.

"Kenapa aku sangat bodoh tidak mempercayai istriku sendiri? Aku selalu membuatmu sedih sayang, maaf," ucap Andre sambil menangis di ceruk leher Diana.

'Aku berjanji akan mencari tau bajingan itu,' batin Andre.

"Eugh," ringis Diana, Andre yang mendengar itu langsung melepas pelukannya lalu menatap lekat wajah istrinya.

"Mana yang sakit, sayang?" tanya Andre panik, sedangkan Diana langsung menangis.

"K--kak maafin Diana," ucap Diana sambil menangis membuat Andre langsung memeluk istrinya erat.

"Kamu nggak salah, sayang. Kakak yang bodoh, maaf," ucap Andre lembut membuat Diana semakin menangis lalu membalas pelukan Andre.

Cukup lama mereka berpelukan lalu Andre melepasnya kemudian membingkai wajah Diana yang masih sangat pucat, perlahan Andre menciumi seluruh wajah istrinya.

"Kakak, minta maaf." lirih Andre, Diana tidak menjawab ia malah memeluk Andre.

"Sayang, makan, ya. Kata dokter tadi maagnya kambuh," ucap Andre lembut di telinga Diana, sedangkan Diana hanya mengangguk kemudian melepas pelukan Andre.

Tanpa membuang waktu Andre membopong tubuh Diana ke bawah. Diana yang kaget sebenarnya sempat memberontak tapi, tidak dihiraukan oleh Andre.

"Kak, Diana bisa jalan sendiri," pinta Diana, sedangkan Andre hanya diam lalu menurunkan Diana di meja makan. Lalu mereka makan bersama.

Setelah selesai, Diana hendak mencuci piring. Tapi, Andre langsung menggendong Diana ke kamar kembali.

"Nggak boleh kerja apa-apa dulu. Sekarang istirahat ya," perintah Andre lalu membaringkan Diana di atas ranjang yang di susul oleh Andre.

"Tidur ya, biar cepat sembuh," ucap Andre lembut lalu menarik Diana ke dalam pelukannya, sedangkan Diana hanya mengangguk lalu membenamkan wajahnya di dada bidang Andre.

Andre mengelus-elus punggung Diana supaya Diana cepat tidur.

'Ya tuhan, berapa banyak dosaku yang selalu membuat istriku tersakiti. Diana anak yatim piatu, harusnya aku memberikannya kebahagiaan yang selama ini tidak ia dapatkan. Tapi, kenapa semenjak bersamaku, aku selalu menyakitinya?' batin Andre meruntuki kebodohan nya sendiri, tidak terasa air matanya kembali menetes. Andre mengecup ubun-ubun Diana sambil menangis.

***Bersambung***

Jangan lupa kasih vote 🙏

Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang