Bab 36

7.4K 337 9
                                    

Part 36

☘️☘️☘️

Andre tidak bisa tidur dengan tenang, karena Diana selalu mengigau membuat Andre, harus menenangkan Diana.

"Kak, Diana nggak kenal siapa dia," gumam Diana dengan mata yang terpejam, Andre yang mendengar itu langsung mengeratkan pelukannya.

"Iya sayang. Kakak tahu, maafin Kakak," gumam Andre.

Tidak lama kemudian terdengar ponsel Diana berbunyi, Andre yang mendengarnya, langsung berusaha meraih ponsel Diana di meja rias.

[ Halo, assalamualaikum,] ucap Andre ketika via telepon sedang terhubung.

[ Wa'alaikumussalam, ini Dewi, Kak, ] jawab Dewi.

[ Oh, Dewi. Maaf gua tadi nggak liat namanya, ] ujar Andre.

[ Nggak apa-apa, Kak. Oh ya, Diananya ada, Kak? ]

[ Ada, cuma udah tidur, ] balas Andre.

[ Syukurlah, tapi Diana baik-baik saja kan, Kak? ] tanya Dewi membuat Andre langsung gelagapan.

[ E--eh iya, Diana baik-baik saja. Memangnya kenapa? ] Andre balik bertanya.

[ Nggak apa-apa, Kak. Cuma dari tadi Dewi selalu mikirin Diana nggak tahu kenapa, tapi syukurlah kalo Diana baik-baik saja. Udah dulu ya Kak, assalamu'alaikum,] ucap Dewi lalu mematikan sambungan.

[ Wa'alaikumussalam, ] balas Andre ketika sambungan sudah terputus.

'Sekuat itukah persahabatan mereka,' batin Andre, kemudian Andre meletakkan ponsel di meja, lalu kembali memeluk Diana.

***

"Gimana, Diana baik-baik, saja?" tanya Rudi sambil tersenyum melihat kegelisahan istrinya. Sedangkan Dewi hanya mengangguk.

"Tenang aja. Kan, ada Andre suaminya yang bakalan jagain Diana," ucap Rudi menenangkan Dewi.

"Iya, Kak." balas Dewi.

"Udah ya. kita tidur, udah jam 23.00," ajak Rudi yang dibalas anggukan oleh Dewi.

Tanpa aba-aba Rudi langsung menggendong Dewi ala bride style, membuat Dewi tersenyum lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang Rudi.

Rudi membaringkan tubuh Dewi dengan lembut di atas ranjang, kemudian di susul olehnya naik ke atas ranjang lalu memeluk erat tubuh Dewi.

"Kak," panggil Dewi membuat Rudi langsung menunduk ke bawah.

"Kenapa?" balas Rudi.

"Kalo suatu hari nanti Dewi gemuk karena hamil, Kakak masih sayang nggak sama Dewi atau malah ning-" ucapan Dewi terpotong kala Rudi langsung mencium bibirnya.

"Seperti apapun keadaan kamu, Kakak tetap akan sayang dan cinta. Apalagi gemuknya karena lagi berjuang untuk buah hati kita, Kakak makin cinta," terang Rudi panjang lebar.

"Apa Dewi bisa percaya omongan, Kakak?" tanya Dewi sedangkan Rudi hanya mengangguk.

"Tapi, kebanyakan suami itu jika istrinya sudah jelek dan gemuk, mereka akan selingkuh, bahkan istrinya di ceraikan," ucap Dewi.

"Itu suami orang lain, bukan suami kamu. Karena bagi Kakak menikah itu menyempurnakan agama, sedangkan istri itu adalah anugrah, Kakak nggak akan menyia-nyiakan nikmat yang sudah berikan buat Kakak. Terutama istri, kamu adalah nikmat terbesar yang ada dalam hidup Kakak," terang Rudi membuat Dewi terharu mendengarnya, tidak terasa air matanya menetes.

"Maafin pertanyaan Dewi, Kak," lirih Dewi.

"Nggak apa-apa, sayang. Kamu berhak tahu bagaimana pendapat kakak mengenai istri," ucap Rudi, Dewi yang mendengar itu langsung mengeratkan pelukan Rudi lalu tersenyum di dada bidang Rudi.

***Bersambung***

Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang