Bab 42

7.2K 335 23
                                    

***
"Sayang, besok kita puasa yuk, dua hari lagi kan idul adha," ucap Andre pada Diana.

"Tapi, Diana lagi haid Kak," jawab Diana sambil menunduk membuat Andre langsung tersenyum.

"Gak apa-apa, nanti kakak sahur sendiri aja," balas Andre membuat Diana langsung menggeleng.

"Nanti Diana temenin kakak sahur," jawab Diana lalu tersenyum membuat Andre gemas lalu mencium pipi Chubby istrinya.

"Ya udah, yuk tidur," ajak Andre lalu menggendong Diana bagi Andre menggendong Diana setiap malam itu sudah menjadi bagian dari rutinitasnya.

***
Pukul 3.40, Dewi terjaga dari tidurnya kemudian melihat jam. Setelah itu Dewi menggoyang-goyangkan lengan Rudi.

"Kak, bangun ... kita sahur yuk," ajak Dewi membuat Rudi langsung menggeliat lalu tersenyum melihat istrinya.

Tanpa membuang waktu Dewi langsung bergegas ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk sahur. Sambil Dewi mempersiapkan makanan, Dewi menelpon Diana.

***
Diana yang mendengar suara ponsel langsung meraba-raba dengan mata terpejam.

[Halo, assalamualaikum,] ucap Diana dengan suara serak ketika via telepon terhubung.

[Walaikumussalam Na, lu baru bangun tidur, ya?] tanya Dewi.

[Iya, kenapa Wi?] tanya Diana balik.

[Lah, lu nggak puasa besok?] tanya Dewi membuat Diana langsung membuka matanya lebar-lebar melihat ka arah samping. Tapi, Andre tidak ada.

[Gua lagi haid Wi, gua liat kak Andre dulu ya. Kayaknya kak Andre sahur sendirian deh,] jawab Diana.

[Iya udah, assalamualaikum,] ucap Dewi mengakhiri percakapan.

[Walaikumussalam,] jawab Diana lalu mematikan ponsel.

Tanpa membuang waktu, Diana langsung turun mencari keberadaan Andre dan benar saja Andre tengah sahur sendirian membuat Diana langsung merasa bersalah.

Diana berjalan pelan-pelan di belakang Andre, setelah dekat Diana langsung memeluk Andre sangat erat membuat Andre terkejut.

"Kenapa nggak bangunin Diana, Kak?" tanya Diana membuat Andre langsung tersenyum kemudian menarik Diana ke pangkuannya.

"Kok bangun?" tanya Andre balik.

"Di telpon sama Dewi," jawab Diana membuat Andre terkekeh.

"Nih minum dulu," ucap Andre langsung dituruti oleh Diana.

"Mau makan gak?" tanya Andre yang dibalas gelengan oleh Diana. Kemudian Diana pindah dari pangkuan Andre ke kursi.

***
Dewi yang sudah selesai menyiapkan makanan langsung mengambil nasi dan lauk untuk Rudi kemudian Dewi duduk di samping Rudi.

"Makasih sayang," ucap Rudi saat menerima piring yang berisi nasi dan lauk, yang dibalas anggukan oleh Dewi.

"Andre udah sahur nggak ya," ujar Rudi lalu meraih ponselnya.

"Udah, Kak. Tadi Dewi udah telpon Diana," jawab Dewi membuat Rudi langsung tersenyum lalu meletakkan ponselnya kembali.

***

Dua hari berlalu

Malam ini adalah malam takbiran di mana besok akan idul adha. Diana yang mendengar suara takbir seketika air matanya luruh, ia teringat pada kedua orang tuanya karena setiap kali Diana mendengar suara takbir ia selalu menangis di rumah kecilnya.

Diana terus menangis di balkon kamar sambil melihat bintang-bintang yang indah. Tanpa Diana sadari Andre tengah memperhatikan dirinya.

"Ayah ... Bunda, Diana kangen," gumam Diana dengan air mata yang terus mengalir.

Andre yang melihat Diana begitu sedih karena rindu pada orang tuanya ikut merasakan apa yang di rasakan istrinya. Andre berjalan menghampiri Diana lalu memeluknya dari belakang lalu menghapus air mata Diana.

Sedangkan Diana yang kaget dengan kehadiran Andre seketika berbalik tepat di hadapan Andre membuat Andre dapat melihat dengan jelas raut wajah istrinya.

"Rindu Ayah sama Bunda ya, sayang?" tanya Andre yang dibalas anggukan oleh Diana.

"Ya udah, besok kita ziarah ya," bujuk Andre agar Diana tidak terlalu sedih. Diana tersenyum lalu mengangguk mendengar Andre mengajaknya berziarah.

"Makasih Kak, udah mau bimbing Diana menjadi istri yang baik," ucap Diana membuat Andre langsung tersenyum kemudian menarik diana ke pelukannya.

"Ini tahun pertama Kakak lebaran  bersama istri, Kakak sangat bahagia. Makasih juga sudah mau menerima kakak sebagai suami dan Kakak minta maaf sama kamu atas semua perbuatan buruk, Kakak," jawab Andre membuat Diana langsung mengangguk, Andre yang melihat itu langsung melihat ke bawah lalu menyatukan keningnya dengan kening Diana.

***
Sama halnya dengan Diana, Dewi juga tengah bersedih. Pasalnya ini pertama kali Dewi lebaran tanpa sosok papa di sampingnya.

Rudi yang melihat istrinya murung langsung mendekati Dewi lalu duduk di samping Dewi. Dewi yang melihat Rudi duduk di sampingnya langsung berusaha tersenyum.

"Kenapa sayang, heum?" tanya Rudi sambil memegang dagu Dewi membuat Dewi seketika menangis mendengar pertanyaan Rudi.

"Loh, kok nangis?" tanya Rudi panik kemudian menarik Dewi kepelukannya.

"Dewi kangen Papa, Kak," jawab Dewi membuat Rudi langsung teringat dengan almarhum mertuanya.

"Besok sebelum ke rumah Abi dan Umi, kita ziarah ya," bujuk Rudi membuat Dewi langsung tersenyum kemudian membenamkan wajahnya di dada bidang Rudi.

"Minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin, sayang. Maafin kakak jika banyak salah dan buat kamu nangis," ucap Rudi membuat Dewi semakin menangis.

"Dewi juga minta maaf kembali sama Kakak ya. Jika selama ini Dewi belum bisa menjadi istri yang baik untuk, Kakak," jawab Dewi sambil mendongak ke atas membuat Rudi melihat ke bawah lalu mencium kening Dewi.

***Bersambung***

Jangan lupa kasih vote dan follow authornya 🙏😊

Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang