Bab 5

8.5K 346 0
                                    

***
Sampai dikelas, Diana hanya diam dan murung, membuat Dewi berfikir bahwa Diana dimarahi guru BK.

"Guru BK ngomong apa sama lu, Na?" tanya Dewi, sedangkan Diana hanya senyum dan menggeleng.

"Ayolah, Na. Gua sahabat lu, masa lu masih nutup-nutupin masalah dari gua, sih," kesal Dewi, sedangkan Diana bingung antara curhat atau tidak.

"Kalo gua curhat sama lu, apa lu akan percaya sama gua?" tanya Diana yang langsung diangguki oleh Dewi.

"Tentu saja, karena selama kita sahabatan, lu belum pernah bohong ke gua." balas Dewi penuh keyakinan.

"Ok, gua bakal cerita, tapi lu harus janji gak bakalan kasih tahu siapa-siapa, ya?" tanya Diana sambil mengangkat jari kelingkingnya yang langsung dibalas oleh Dewi.

Kemudian, Diana curhat mulai dari awal, mulai ia bertemu dengan Andre sampe hari ini. Dewi yang mendengar curhatan Diana hanya senyum-senyum baper.

Namun, disatu sisi Dewi kasihan melihat sahabatnya merasa seperti di kekang, kemudian Dewi menasehati Diana, sedangkan Diana hanya diam mendengarkannya.

"Ingat, apapun yang terjadi sama lu jangan pernah putus asa, masih ada gua yang akan selalu support dan dukung lu sampai kapan pun," ucap Dewi, sedangkan Diana hanya menangis melihat sahabatnya begitu baik padanya.

"Satu lagi, apa bila lu merasa dicampakkan tidak tahu arah, maka carilah gua yang senantiasa siap membantu lu dalam hal apapun itu," lanjut Dewi dengan air mata pula, Diana yang sudah terharu mendengarnya, langsung memeluk Dewi.

"Makasih, Wi. Gua nggak tahu harus balas apa atas semua kebaikan lu sama gua," lirih Diana.

"Cukup lu bahagia, Na. Gua akan ikut bahagia, tapi sebaliknya jika lu sedih gua akan lebih sedih karena gua udah anggap lu sebagai saudara gua," ucap Dewi.

Ya, Dewi adalah anak orang kaya tapi kedua orang tuanya bercerai, Dewi tinggal bersama papanya dan ia anak satu-satunya, itulah sebabnya Dewi sangat sayang pada diana.

***
Kring! Kring! Kring

Bel pulang sekolah, Dewi dan Diana langsung keluar. Dewi yang sudah di jemput oleh supir pribadi, langsung pamit pada Diana.

Diana berjalan ke arah gerbang sekolah, tiba-tiba ada mobil di sampingnya. Ternyata itu Andre yang membuka kaca mobil.

"Ayo, cepetan masuk sebelum ada yang lihat," ajak Andre yang diangguki oleh Diana.

Sepanjang perjalanan Diana hanya melamun memikirkan nasibnya di kemudian hari. Andre yang dari tadi menyetir sesekali melirik ke arah Diana

'Ada apa dengannya? Gua tanya nggak, ya?' batin Andre.

"Woy! Lu ngapain melamun, sih? Ntar kesurupan gua lagi yang repot, gua gak mau ya punya istri kesetanan," ujar Andre dingin.

"Maaf, kak." lirih Diana. Setelah kurang lebih 10 menit mereka sampai di rumah Diana, Diana langsung turun menuju rumahnya.

"Jangan lama, gua udah capek banget," ucap Andre yang dibalas anggukan oleh Diana, sekitar 10 menit Diana sudah sampai ke mobil dengan mata sembab.

"Mata lu kenapa sembab? Habis nangis?" tanya Andre dingin.

"Ng--nggak, Kak. Gak papa kok," jawab diana gelagapan, kemudian ia memandang ke luar jendela.

Cukup lama diperjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah Andre.

'Gua akui memang bagus dan indah, tapi gua nggak tahu gua bakal nyaman didalam atau malah tersiksa,' batin Diana.

Di depan pintu gua di sambut Abi sama Uminya Andre dengan senyum ramah.

"Assalamu'alaikum, Abi, Umi." ucap Diana sopan kemudian menyalami tangan kedua orang tuanya begitupun dengan Andre.

"Wa'alaikumussalam, kamu pasti capek kan, Nak. Andre antarkan Diana ke kamar sebelah kamarmu," suruh Umi Andre yang diangguki oleh Andre.

"Ayok," Ajak Andre gua hanya mengangguk dan mengekorinya dari belakang.

"Ini kamar lu, gimana bagus kan? Sesekali ngarasain jadi orang kaya," ujar Andre dengan nada sedikit meremehkan, kemudian ia masuk ke kamarnya yang tepat di sebelah kamar Diana.

Tanpa membuang waktu Diana masuk ke kamarnya, kemudian menguncinya, lalu menangis sejadi-jadinya.

"Belum juga menikah ya allah, hambamu sudah tersiksa," ucap Diana disela-sela isakannya, kemudian ia tertidur.

**Bersambung**

Jangan lupa kasih vote 😊

Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang