Bab 43

7.1K 331 38
                                    


Keesokan harinya Andre tengah bersiap-siap hendak pergi ke mesjid melaksanakan sholat idul adha sedangkan Diana berada di dapur memasak ketupat.

"Sayang, Kakak ke mesjid dulu ya, kamu hati-hati di rumah," ucap Andre yang baru saja turun dari tangga.

"Iya Kak, hati-hati," balas Diana sedikit berteriak.

Di sisi lain Rudi dan Dewi juga tengah bersiap-siap hendak ke mesjid.

"Dek, udah siap belum?" tanya Rudi melihat Dewi sedang memakai hijab.

"Iya Kak, Dewi udah siap kok," jawab Dewi sambil berjalan mendekati Rudi kemudian mereka berdua berangkat ke mesjid.

***

Selesai melaksanakan sholat idul adha, Andre langsung pulang ke rumahnya. Begitu Andre sampai ia tidak melihat Diana di dapur, Andre menuju ke kamar mencari Diana. Andre berdiri mematung di ambang pintu saat melihat Diana sangat cantik dengan balutan gamis putih dengan make up yang natural membuat Diana terlihat lebih dewasa.

"Kenapa, Kak? Make up Diana menor ya? Diana hapus aj-" ucapan Diana terpotong kala Andre memegang dagu Diana lalu memperhatikan setiap inci wajah istrinya itu.

"Sangat cantik, Kakak suka," puji Andre membuat pipi Diana merona.

"Minal aidzin wal faizin mohon maaf lahir dan batin ya Kak," ucap Diana lalu menarik tangan Andre untuk ia salam, Andre yang melihat itu hanya tersenyum bahagia.

"Minal aidzin wal faizin mohon maaf lahir dan batin kembali sayang," jawab Andre lalu menarik wajah Diana untuk ia cium.

"Yuk, kita ziarah," ajak Andre membuat Diana langsung tersenyum lebar lalu mengangguk.

***
Rudi dan Dewi yang baru saja pulang ziarah langsung menuju rumah orang tua Rudi.

"Assalamualaikum," ucap Rudi dan Dewi sama-sama, orang tua Rudi yang melihat anak dan menantunya datang langsung menghampirinya.

Mama Rudi langsung memeluk menantunya begitupun dengan papa Rudi langsung memeluk anaknya, lalu gantian menyalami Mama dan Papanya. Kemudian mereka ngobrol di ruang tamu.

"Rudi gimana? Jangan lama-lama ngasih cucu sama Papa dan Mama ntar keburu tua," ucap Mama Rudi.

"Sabar Ma, selasa besok Dewi perpisahan," balas Rudi.

"Terserah kalian, intinya jangan terlalu lama ngasih cucunya," timpal papa Rudi sedangkan Dewi sedari tadi menunduk karena malu.

***
Seharian Diana dan Andre di rumah orang tua Andre, malam hari Andre dan Diana pamit pulang. Selama perjalanan Andre terus menggenggam tangan Diana sambil tersenyum.

"Kenapa Kak?" tanya Diana membuat Andre langsung menoleh ke arah Diana.

"Selasa besok kamu perpisahan, kan?" tanya Andre yang dibalas anggukan oleh Diana.

"Jangan lupa jatah Kakak ya," ucap Andre membuat Diana langsung malu kemudian mengangguk.

Sampai di rumah, Andre dan Diana langsung membersihkan diri kemudian sholat. Setelah itu Diana langsung tidur karena kecapean sedangkan Andre masih memainkan ponselnya di samping Diana.

[Rudi besok kita gudang yang nggak jauh dari kampus, gua udah suruh orang buat nangkap Dimas suruhannya Tina,] tulis Andre pada Rudi melalui chat.

[Loh, kok dimas doang, Tina dan Rendy gimana?] balas Rudi.

[Tina dan Rendy urusan belakangan, sekarang yang penting yang harus kita ketahui apa alasan Tina dan Rendy ingin menghancurkan keluarga kita,] balas Andre.

[Ok lah, Diana mana?] tanya Rudi.

[Udah tidur kecapean mungkin, emangnya Dewi belum tidur,] tanya Andre.

[Dewi mah, abis isya tadi udah langsung tidur karena seharian ini di godain sama mama papa gua ditambah lagi Dewi belajar masak sama mama,] balas Rudi membuat Andre terkekeh.

[Digodain kenapa?] tanya Andre.

[Di suruh cepat buat cucu untuk mereka, wkwkwk,] balas Rudi.

[Haha, sabar Selasa besok istri kita perpisahan,] balas Andre membuat Rudi tersenyum.

[Iya, kita datang ya sebagai ganti orang tua Dewi dan Diana,] balas Rudi.

[Tentu, gua bakal bawain bunga yang indah buat Diana,] balas Andre membuat Rudi langsung tertawa.

[Bucin,] tulis Rudi pada Andre.

[Biarin sama istri sendiri. Pokoknya besok jangan lupa misi kita,] balas Andre.

[Ok bos, kalo gitu gua tidur dulu ya, assalamualaikum,] balas Rudi yang hanya di baca oleh Andre.

Andre langsung meletakkan ponselnya di atas meja kemudian memiringkan badannya menghadap Diana sambil tangan kirinya menjadi sandaran kepalanya.

"Capek ya sayang," gumam Andre sambil memperhatikan Diana sangat lelap, perlahan Andre membelai lembut wajah Diana kemudian ia cium. Tidak lama kemudian Andre menyusul ke alam mimpi.

***

Keesokan harinya Diana melihat Andre memakai pakaian serba hitam. Diana yang bingung dengan Andre langsung mendekati suaminya itu.

"Kak, mau ke mana?" tanya Diana membuat Andre terkejut lalu berbalik menghadap Diana.

"Kakak ada urusan sebentar, kamu Kakak tinggal nggak apa-apa?" tanya Andre yang dibalas anggukan oleh Diana.

Sama halnya dengan Dewi, ia bingung dengan Rudi pagi-pagi sudah rapi padahal hari ini belum waktunya kuliah karena masih libur lebaran.

"Mau ke mana Kak?" tanya Dewi.

"Ada urusan sedikit di kantor," jawab Rudi membuat Dewi mangut-mangut.

"Kakak berangkat dulu sayang, assalamualaikum," pamit Rudi.

"Walaikumussalam Kak. Hati-hati," jawab Dewi.

***
Rudi telah sampai di dekat gudang tapi ia tidak menemukan Andre, Rudi memilih duduk sebentar manunggu Andre. Tidak lama kemudian Andre datang menghampiri Rudi.

"Lama banget sih," kesal Rudi.

"Maklum, gua lagi romantisan sama Diana," ucap Andre membuat Rudi langsung memutar mata malas.

"Udah, nanti aja bucinnya singkirkan pengganggunya dulu," ucap Rudi yang dibalas anggukan oleh Andre.

***Bersambung***

Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang