Hari ini acara famget telah selesai, selama di dalam bus, Diana mencari tempat duduk yang jauh dari Andre. Diana sudah bertekad bulat, ia akan menjauhi Andre sampe kontrak pernikahan mereka selesai.
Sampai di rumah, Diana langsung membereskan pakaian kotornya, ia sama sekali tidak buka suara kepada Andre. Sedangkan Andre yang bingung dengan perubahan sikap Diana hanya acuh.
****
Pagi hari, seperti biasa Diana melakukan semua pekerjaannya. Setelah selesai, Diana membuat bekal untuknya, Diana tidak mau banyak komunikasi dengan Andre, kemudian Diana berangkat sekolah naik angkot.Andre yang baru saja turun, langsung tersenyum melihat makanan sudah tersaji. Andre memanggil Diana untuk makan bersama, tapi tidak ada sahutan.
"Ke mana dia? Apa dia berangkat duluan lagi? Kenapa sih tuh anak? gumam Andre, kemudian Andre sarapan, lalu berangkat ke sekolah.
Begitu Andre sampe ke sekolah, dia melihat Diana dengan Rudi sedang bercanda ria sambil makan bersama, karena kebetulan Rudi juga membawa bekal.
Andre mendekati keduanya, Rudi yang melihat kehadiran Andre langsung tersenyum, sedangkan Diana diam tidak mau ikut campur.
"Eh, Andre. Sini duduk, gua sama Diana lagi sarapan, lu udah makan belum?" tanya Rudi, Andre tidak membalas pertanyaan Rudi, ia malah melayangkan tatapan tajam ke arah Diana.
"Kak Rudi, Diana duluan ke kelas ya. Dewi pasti nyari Diana," ucap Diana berbohong, sedangkan Rudi hanya mengangguk.
Andre yang melihat Diana pergi, langsung mengejarnya, lalu mencekal pergelangan tangan Diana, membuat Diana otomatis berhenti.
Diana berbalik menghadap Andre, lalu menghempaskan tangan Andre, kemudian Diana pergi ke kelasnya.
***
Pulang sekolah, Diana langsung berangkat ke kafe tempatnya bekerja, sedangkan Andre masih bersama Tina di sekolah.Seharian Diana bekerja sangat lelah. Sore hari, Diana langsung pulang ke rumah Andre. Begitu sampai di pintu, Diana melihat Andre sedang duduk di ruang tengah.
"Baru pulang?" tanya Andre, Diana tidak mengurbis sedikitpun. Diana langsung menaruh tasnya ke kamar, kemudian Diana ke belakang mengangkat jemuran.
Andre yang tidak tahan di diamkan oleh Diana langsung menerobos masuk ke kamar Diana, Diana yang sedang melipat kain, langsung terlonjak kaget.
"Lu kenapa sih diamin gua?" tanya Andre, tidak dihiraukan sama sekali oleh Diana.
"Apa hak lu diemin gua? ini rumah gua!" suara Andre mulai meninggi, Diana yang tersinggung dengan ucapan Andre, langsung berdiri mengambil koper, lalu memasukkan baju-bajunya ke dalam koper.
Andre yang kaget melihat tindakan Diana langsung panik. Diana sudah selesai mengemas bajunya, kemudian ia mengambil ponsel pemberian Andre, lalu meletakkannya di kasur depan Andre.
Diana tidak berbicara sedikitpun, Diana hendak keluar, tapi ditahan oleh Andre.
"Lu mau ke mana? Ini udah magrib," tanya Andre, tapi Diana tidak menghiraukan Andre. Diana terus berjalan melewati Andre, karena kehabisan cara Andre memeluk Diana dari belakang.
Diana yang merasakan pelukan Andre langsung menangis, lalu melepas pelukan Andre, kemudian Diana berbalik melihat Andre.
"Ceraikan Diana, Kak," ucap Diana sambil menangis, sontak Andre kaget bukan main.
"Gak!" tolak Andre menahan amarahnya.
"Diana gak kuat hidup sama Kakak," ucap diana dengan suara yang mulai lemah. Sedangkan Andre langsung tersenyum remeh.
"Apa karena lu udah pacaran sama Rudi? Makanya lu minta cerai, gitu!" bentak Andre, Diana yang kaget akan bentakan Andre hanya menangis.
"Kalo begitu, biarkan Diana pergi!" ucap Diana memohon.
"Gak akan! Di surat aja setahun, kenapa lu minta cerai sekarang?" tanya Andre penuh penekanan.
"Tapi, Diana udah gak kuat tinggal sama, Kakak," ucap Diana hampir tidak terdengar, karena seharian ia sangat capek bekerja, belum lagi mikirin Andre, kepala Diana mulai nyut-nyutan.
"Gak! sekarang istirahatlah dan jangan berpikir untuk kabur!" ancam Andre sambil melangkahkan kakinya ingin keluar. Pandangan Diana mulai kabur.
Bruk!
Diana tersungkur ke lantai, Andre yang mendengar itu, langsung berbalik, Andre kaget melihat Diana sudah tidak sadarkan diri. Dengan segera ia mengangkat Diana ke ranjang.
"Badannya panas sekali," gumam Andre sambil meletakkan tangannya di kening Diana. Dengan segera Andre mengambil air hangat dengan kain.
Kamudian Andre mengompres Diana, Andre memperhatikan bibir Diana sangat pucat membuatnya merasa bersalah.
"Setertekan itukah, lu hidup bersama gua? Sampai-sampai lu minta cerai, tanpa pertimbangan terlebih dahulu," ujar Andre.
Andre mengambil minyak kayu putih, lalu di dekatkannya ke hidung Diana, membuat Diana langsung sadar.
"Eugh ..." ringis Diana sambil membuka matanya, kepalanya terasa sangat sakit.
"Istirahatlah," ujar Andre.
"Ceraikan Diana, Kak," ucap Diana dengan mata yang masih terpejam, karena kepalanya sangat sakit.
Andre tidak menjawab, dia malah naik ke ranjang, kemudian memeluk tubuh Diana menyembunyikan wajah Diana di dada bidangnya. Diana yang sudah sangat lemas tidak bisa memberontak.
"Sudah, tidurlah. Pikirkan kesehatan lu, jangan mikir hal yang aneh-aneh," ucap Andre, sedangkan Diana hanya diam.
Tidak lama kemudian, terdengar dengkuran halus dari mulut Diana, membuat Andre langsung melihat ke bawah.
"Maafin gua, selalu buat lu tertekan," gumam Andre, kemudian mengeratkan pelukannya, lalu menyusul ke alam mimpi.
*** Bersambung ***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)
Teen Fiction****Terbit**** "Lu cemburu?" "Kan dari awal gua udah bilang kalo gua cuma anggap lu sebagai sahabat. Jadi, ngapain lu harus cemburu," Jangan lupa follow author ya 🙏 Happy reading 🍃🍃