Bab 41

7.2K 340 18
                                    

Tina yang baru saja keluar kelas langsung ke kantin. Tina memilih duduk di pojok sambil memainkan ponselnya, saat Tina sedang asyik memainkan ponselnya tiba-tiba ada notif, Tina langsung membuka pesan tersebut. Ternyata, pesan tersebut dari Andre.

***
[Hey ... Tina, apa kita bisa bertemu?] tanya Andre di pesan whatsapp, Tina yang kaget melihat pesan Andre langsung tersenyum.

[Boleh, gua lagi di kantin,] balas Tina sambil senyum-senyum, Andre yang membaca pesan Tina tersebut hanya tersenyum licik.

[Ok, gua ke sana ya,] balas Andre dengan emot tersenyum membuat Tina semakin baper, Tina tidak membalas pesan Andre.
***

'Ada apa dengan lu, Andre? Apa lu sudah bosan dengan istri norak lu?' batin Tina kemudian ia tersenyum penuh kemenangan.

Tidak lama kemudian Andre melihat Tina duduk di pojok dengan segera Andre menemuinya.

"Hay ..." sapa Andre yang dibalas senyuman oleh Tina.

"Tumben, Ndre. Diana mana?" tanya Tina pura-pura.

"Ah sudahlah, jangan bahas Diana pusing gua," jawab Andre pura-pura frustasi mendengar nama Diana.

"Kenapa? Kalian bertengkar?" tanya Tina yang di balas anggukan oleh Andre.

'Wah ... ternyata, rencana gua berhasil,' batin Tina. Kemudian Tina mengetik pesan untuk orang suruhannya.

***
[Dimas, rencana kita berhasil. Diana dan Andre berantam, lu kabari Rendy aja,] chat Tina pada Dimas.

Tidak lama kemudian ada balasan dari Dimas.

[Ok, jangan lupa bayaran gua,] balas Dimas.

[Tenang aja] balas Tina.
***

"Tina lu ngapain, sih? Gua ke sini kan mau ngobrol tapi, lu malah asyik sama ponsel lu," ucap Andre pura-pura ngambek.

"Jangan ngambek dong. Iya deh, ini gua simpan ponsel gua," jawab Tina lalu meletakkan ponselnya di atas meja membuat Andre tersenyum.

"Ndre, gua tinggal bentar ya. Gua mau buang air kecil," ujar Tina membuat Andre langsung tersenyum lalu mengangguk.

Begitu Tina pergi Andre langsung membuka ponsel Tina. Ternyata, ponsel Tina tidak di kunci sama sekali.

'Bodoh!' batin Andre.

Dengan segera Andre melihat chat terakhir Tina, mata Andre terbelalak melihat semua chat Tina dengan pria bernama Dimas tersebut.

Andre langsung memoto pesan tersebut memakai ponselnya supaya Tina tidak curiga. Setelah selesai Andre langsung meletakkan ponsel Tina seperti semula.

Andre langsung mengirim pesan kepada Rudi dengan senyum mengembang di bibirnya.

***
"Rudi, lu gak usah cari pelakunya lagi. Gua udah tau siapa dia," tulis Andre pada Rudi lewat chat yang langsung centang biru.

[Siapa? Buruan, gua pengen hajar mukanya sekarang juga,] balas Rudi dengan emosi membuat Andre langsung geleng-geleng kepala membacanya.

[Sudah tenanglah. Sekarang lu pulang peluk Dewi supaya emosi lu reda, masalah Tina biar gua yang urus yang penting dia pelaku utamanya,] balas Andre pada Rudi. Rudi yang membaca pesan Andre langsung menurut dan pulang ke rumahnya.

***

Tidak lama kemudian, Tina datang dari toilet. Tina melihat Andre sangat serius dengan ponselnya.

"Lagi ngapain, Ndre?" tanya Tina tiba-tiba membuat Andre terlonjak kaget.

"Gak apa-apa. Oh iya, Tina gua balik duluan ya, tugas gua banyak yang belum kelar," ucap Andre berbohong kemudian berdiri.

Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang