***
Diana dan Dewi menyusul Andre dan Rudi yang berada di ruang tamu. Andre yang melihat Diana dan Dewi dari kejauhan langsung mengalihkan pembicaraannya."Tugas kuliah lu udah kelar belum?" tanya Andre membuat Rudi bingung lalu melihat ke arah Andre sedangkan Andre hanya memberikan kode, seakan paham Rudi langsung tersenyum.
"Udah dong. Kan, mau cepat lulus biar fokus ngurusin perusahaan Papa," balas Rudi sambil terkekeh.
Sedangkan Diana dan Dewi melihat keduanya sedang ngobrol langsung duduk di sofa seberang Andre dan Rudi. Andre yang melihat keduanya sangat akrab hanya tersenyum.
"Kapan perpisahan?" tanya Andre.
"Seminggu lagi, Kak," balas Diana membuat Andre dan Rudi mangut-mangut.
"Kenapa emang, ndre? Belum minta jatah ya," tanya Rudi ngasal yang langsung dihadiahi jitakan oleh Andre.
"Aws ... sakit tahu. Emang bener kan," ujar Rudi membuat Dewi dan Diana tertawa.
"Lah, emang lu udah?" tanya Andre dengan tatapan tajam.
"Karena gua belum makanya gua paham, Bambang. Iya kan, sayang?" tanya Rudi melihat ke arah Dewi dengan nada menggoda membuat Dewi langsung menunduk karena malu.
Sore hari, Diana dan Andre pamit pulang kepada Rudi dan Dewi. Selama perjalanan Andre selalu tersenyum membuat Diana bingung ada apa dengan suaminya itu.
"Kak, kenapa senyum-senyum terus dari tadi?" tanya Diana bingung membuat Andre langsung menoleh ke arah Diana.
"Gak apa-apa, Kakak seneng aja denger kamu mau lulus," ucap Andre dengan muka polosnya membuat Diana langsung blushing.
"Apaan sih, Kak. Mesum deh," balas Diana lalu memukul lengan Andre.
"Loh, kok mesum, sih? Kamu mikirin apa emang? Kakak kan, senang karena kamu bakal kuliah. Hayo, mikir ke mana coba?" tanya Andre membuat Diana langsung meruntuki dirinya.
'Mati aku! Kenapa mikir ke sana coba. Kan, malu sendiri,' umpat Diana dalam hati.
"Kalo masalah dedek bayi, tenang aja Kakak nggak bakalan lupa dan nggak akan di lupain," ucap Andre lalu mengedipkan mata sebelah membuat Diana salah tingkah sedangkan Andre hanya terkekeh melihat istrinya sangat malu. Kemudian Andre menarik Diana untuk bersandar di bahunya.
***
Di kamar Dewi makin canggung kepada Rudi karena ucapannya tadi siang. Sedangkan Rudi yang melihat kecanggungan Dewi hanya terkekeh kemudian kembali fokus ke lap top nya."K--kak," panggil Dewi gugup membuat Rudi langsung menoleh ke arah Dewi.
"Kenapa, heum?" tanya Rudi
"Em ... apa Dewi boleh kuliah?" tanya Dewi hati-hati membuat Rudi tersenyum kemudian meletakkan lap topnya ke atas meja. Rudi mendekati Dewi kemudian memeluknya dari samping.
"Tentu saja boleh. Memangnya kenapa?" tanya Rudi lalu mencium pipi Dewi. Sedangkan Dewi hanya menggeleng.
"Mau kuliah di mana?" tanya Rudi.
"Terserah kakak aja, yang penting Dewi bisa kuliah," balas Dewi sambil tersenyum.
"Mau kuliah bareng Diana nggak?" tanya Rudi membuat Dewi langsung menoleh ke arah samping tepat di depan muka Rudi.
"Memangnya boleh?" tanya Dewi balik.
"Kenapa nggak sayang. Apa sih yang nggak buat kamu," balas Rudi sedangkan Dewi langsung memeluk Rudi.
"Makasih, kak." ucap Dewi lalu mempererat pelukannya.
"Sama-sama. Oh iya, kamu pengen punya dedek bayi laki-laki atau perempuan?" tanya Rudi membuat Dewi langsung mendongak.
"Apa aja yang penting dedeknya sehat," ucap Dewi membuat Rudi langsung tersenyum kemudian manyatukan keningnya dengan kening Dewi.
***
Di kampus, Andre dan Rudi sedang di taman sambil menunggu mata kuliah kedua.
"Gimana, ndre?" tanya Rudi.
"Langkah pertama, kita mendekati orang yang benar-benar dekat sama kita sebelum menikah. Kalo gua bakal dekatin Tina kamudian gua ajak ketemuan terus gua pura-pura minjam ponselnya, kalo gua nemu bukti di situ, gua bakal screenshot dan mengambil nomor orang suruhannya kalo benar Tina orangnya. Tapi, kalo nggak kita cari yang lain lagi" terang Andre.
"Ide bagus. Gua selidiki siapa ya?" tanya Rudi.
"Siapa yang deket sama lu waktu SMA kemaren?" tanya Andre.
"Siapa ya? Mungkin cuma Rendy, gua gak tau sih dia ada dendam atau nggak sama gua?" balas Rudi.
"Selidiki aja dulu, kita kan gak tau sifat asli seseorang seperti apa. Walaupun dia dekat sama lu belum tentu dia suka liat lu bahagia," ucap Andre membuat Rudi mangut-mangut.
***Bersambung***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Galak & Jutek itu Suamiku (TELAH TERBIT)
Teen Fiction****Terbit**** "Lu cemburu?" "Kan dari awal gua udah bilang kalo gua cuma anggap lu sebagai sahabat. Jadi, ngapain lu harus cemburu," Jangan lupa follow author ya 🙏 Happy reading 🍃🍃