Ayana terperangah dengan kelakuan Bagas.
Tidak cukup hanya memberinya satu pesawat kertas saja, Bagas memberinya lagi. Kali ini, Bagas menitipkannya pada Wina. Jenis kertas yang dipakai berbeda dengan yang sebelumnya. Kalau yang ini origami berwarna hijau.
Hi, Ayana!
Motor lo udah selesai dari bengkel? Gue tadi lihat motor lo di parkiran soalnya.Belum lagi ketika bel pulang, mereka berpapasan. Bagas hanya melirik Ayana sebentar lalu menyelipkan pesawat kertas lagi di sela jemari Ayana sembari Bagas berjalan melewatinya. Ayana yang merasakan itu jadi terkejut.
Hi, Ayana!
Pulangnya hati-hati, ya? Jangan ngebut!Saat Ayana sampai di rumah juga begitu. Lagi-lagi ia mendapatkan kejutan yang sama. Sejemang, Ayana seperti merasa diteror. Tapi, bedanya bukan dengan kata-kata mengancam. Ayana malah senyum-senyum.
Hi, Ayana!
Lagi apa? Kalo gue lagi minum milkshake stroberi kesukaan lo, nih.
Fyi, gue selalu mampir ke BitterSweet buat nengokin Banana. Akhir-akhir ini dia agresif banget ke gue. Suka nyakar. Mungkin dia kangen lo?Hi, Ayana!
Ada film horor bagus yang lagi rilis. Gue yakin lo bakal suka. Kapan-kapan kita nonton bareng lagi, ya?Hi, Ayana!
Sori kalo udah bikin lo kaget mendadak karena ada abang-abang good-jack yang ngetuk pintu dan ngasih beberapa pesawat kertas ini buat loHi, Ayana!
Sori lagi kalo lo dapetnya nggak cuma satu, tapi langsung empat pesawat kayak gini.
Tbh, gue nggak punya duit sebanyak itu buat bayar ongkir. Jadi biar hemat, mending sekalian. Hehe.Ayana tertawa membaca kertas terakhir. Semua kertas ini ia lipat kembali menjadi menyerupai pesawat. Mengumpulkannya menjadi satu, lalu memasukkannya ke dalam toples kaca bening. Hingga perhatiannya teralih pada ponsel yang berdenting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Bagas! ✔
Novela JuvenilPetaka itu dimulai ketika Ayana iseng mengirim pesan ke kontak WhatsApp cowok yang ia taksir. -Oct, 2019 by auliadv All Rights Reserved