"Ge!"
Reuni memanggil nama laki-laki itu ketika hendak memasuki gerbang sekolah. Geral menoleh padanya, berhenti sejenak untuk melihat keadaan sekitar. Ketika dirasa masih sepi, laki-laki itu menunggu Reuni yang berlari ke arahnya.
"Kamu kemarin kenapa gak nyamperin aku aja?"
Ge sedikit menatapnya bingung, berikutnya mengerti apa yang ditanyakan oleh gadis itu. "Gak papa, cuman pengen cepet pulang aja."
"Duh, untuk kemarin itu, maaf ya. Aku terlalu asik ngomong sama Shinta dan Fabian. Jadi lupa kalau lagi jalan sama kamu."
Geral tertawa renyah, laki-laki tidak kepikiran sama sekali bila Reuni akan merasa bersalah. Padahal kemarin, Ge memang sudah pulang duluan. Melihat gadis itu bersama cowok famous di sekolahnya membuatnya merasa minder dan tidak berani menyampari Reuni yang juga bersama gadis lain yang ikut memanggil namanya. "Gak ada yang perlu dimaafin kali, Re."
"Sebagai permintaan maaf aku, hari ini kita belajar, oke? Tapi gak lama, cuman tiga puluh menit aja, soalnya sore aku harus ke panti asuhan. Gimana?"
Geral mengangguk setuju, rupanya laki-laki itu juga semangat belajar bersama Reuni. "Lo ngapain ke panti asuhan?"
Reuni memperlihatkan poster yang masih tersisa sepuluh lembar di tangannya. Kemarin, gadis itu sudah membagi-bagikannya kepada tetangga, dengan sengaja menyisakan sepuluh poster tersebut untuk di bagikan kepada teman-temannya.
Geral mengambil satu poster tersebut. Membacanya dengan pelan-pelan.
"Kamu mau bantu aku gak?"
Geral menatap Reuni, "Pasti, Re. Mau minta tolong apa aja gue bantuin." Karena itu sudah janji Ge pada diri sendiri bahwa Geral akan membantu Reuni sebisa yang dia mampu.
Reuni tertawa kecil, "Bantuin nyari donatur, hehe. Atau gak, jadi relawan aja, bantu-bantu di sana pas panti asuhannya udah proses renovasi."
Geral tersenyum, kepalanya mengangguk. "Gue ada orang yang cocok untuk jadi donaturnya. Gue jamin dia pasti akan jadi donatur untuk panti asuhan ini."
"Beneran?" Tanya Re antusias.
"Iyah."
"Huaa, makasih lho, Ge. Makasih banget." Reuni tersenyum lebar, memperlihatkan lesung pipinya yang kecil. Membuat Ge sedikit terdiam, jantungnya seakan ikut berhenti berdegup. Namun ikut tersenyum, merasakan euforia bahagia gadis itu.
Jadi, sesederhanakah ini rasanya bahagia?
"Ohya, aku-,"
"Gue ke kelas dulu, ya, Re." Geral langsung memotong ucapan gadis itu, lalu berjalan cepat menuju kelasnya, meninggalkan Reuni yang mengernyit heran.
"Eh-eh, Ge. Tungguin." Reuni mengejar laki-laki itu, berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Geral.
"Jangan ikutin, gue." Ge bersuara pelan, kembali membuat Reuni mengernyit. Gadis itu kemudian menoleh ke sekitar, sudah banyak orang-orang yang menaruh perhatian padanya.
Membuatnya segera sadar, bahwa Ge memang tidak ingin terlihat orang ketika laki-laki itu bersamanya.
Hanya saja, kenapa?
Apakah Ge masih takut bila Reuni akan di jauhi orang?
Kenapa Reuni harus dijauhi orang hanya karena berteman dengannya?
Ah, Reuni harus meyakinkan Ge bahwa Reuni akan tetap menjadi teman laki-laki itu.
"Hoy!"
Reina segera menoleh ketika suara yang dikenalnya menepuk bahunya sekilas. Lalu menatap Marcel yang memandangnya dengan tanya
"Ngapain berdiri aja di sini?"
"Gak, ini mau jalan ke kelas." Reuni kembali melangkah.
"Lo tadi ngomong sama Geral, ya?"
"Eh, kok tau?"
Marcel hanya menoleh ke belakang, berisyarat pada Reuni untuk ikut menoleh ke belakang. Yang dilihatnya, kini, ada beberapa siswi yang memandangnya aneh.
"Gue saranin, jangan dekat-dekat dia, ya, Re. Kecuali kalau lagi sama gue."
"Kenapa?" Reuni sama sekali tidak mengerti.
"Urusan kita sama Rio belum selesai, Re. Gue tau gimana buruknya Rio, dia ada dendam sama kita berdua."
Spontan, mata Re melotot. "Dendam?" Ulanginya dengan terkejut.
Marcel mengangguk, "Dia gak terima diskorsing selama seminggu. Dan lo gak lupa kan, siapa aja yang terlibat di hari itu?"
"Ya kan, dia yang salah, Cel. Dia kena skorsing karena dia mukul Geral."
"Makanya itu, gue bilang, gue tau gimana buruknya Rio."
Reuni hanya bisa geleng-geleng kepala. "Tapi aku gak takut."
Mendengarnya, Marcel spontan menjitak pelan kepala gadis itu yang tertutupi dengan kerudungnya yang putih polos. Membuat Reuni kaget dan mendelik sebal pada ketua kelasnya tersebut.
"Jangan sentuh-sentuh, jangan jitak-jitak!"
Marcel tidak peduli dengan delikan kesal Reuni. Ketua kelas 12 IPA 1 itu hanya tertawa pelan karena ekspresi Reuni yang terbilang lucu.
"Ilmu bela diri lo belum cukup buat ngelawan Rio."
Marcel meremehkan, karena memang itu adanya. Seorang Reuni memang bisa bela diri, namun ilmu bela dirinya masih bisa dibilang standar.
"Tapi gue gak ngelarang lo buat temenan sama Geral. Lo orang baik dan gak pernah milah-milih teman. Sama Geral juga baik, orangnya. Kemarin gue sempat ditumpangin mobil sama dia. Gegara ban motor gue kempes di tengah jalan."
Reina masih mendengarkan Marcel berbicara, sebelum gadis itu akan memasuki kelasnya, Marcel kembali berucap yang membuat Re hanya bisa terdiam. "Lusa, Rio udah mulai masuk sekolah lagi, untuk itu gue minta sama lo, kalau lagi ngobrol sama Ge, harus ada gue. Kita berdua udah terlibat sama permainan Rio."
"Gue juga baru tau, kalau Ge itu udah bulan-bulanan Rio sejak kelas sepuluh. Dan-,"
"Bulan-bulanan? Sejak kelas sepuluh?" Untuk kedua kalinya Reuni terkejut. "jadi kasian Ge, lho, Cel, udah jadi bulan-bulanan Rio itu udah lama. Pokoknya kita harus selalu bantuin, Ge," tukas Reuni, memotong ucapan Marcel. Gadis itu tidak habis pikir dengan cerita Marcel barusan bahwa Ge sudah menjadi bulan-bulanan Rio selama itu.
Marcel tidak langsung mengiyakan permintaan teman sekelasnya tersebut, memilih untuk melanjutkan ucapannya yang dipotong. "Dan selama itu, gak pernah ada yang mau bantuin Ge dari Rio. Makanya, pas kita berdua bantuin dia, Rio dendam sama kita."
"Tapi lo tenang, aja. Selagi lo masih anggota 12 IPA 1, si ketua kelas ini akan melindungi anggota kelasnya dengan segenap jiwa dan raganya," lanjut Marcel dengan kalimat akhirnya yang mampu membuat Re tertawa lucu. Walaupun tidak bisa memungkiri, ada sedikit rasa takut dalam dirinya.
☆☆☆
.
.
Jangan lupa vote😉
Salam, Win.

KAMU SEDANG MEMBACA
REUNI
Teen FictionUpdate Tiap Hari #1 in Geral (5 Juli 2020) #1 In Pandai (5 Juli 2020) #3 In Reuni (5 Juli 2020) KISAH FIKSI Reuni adalah gadis yang pandai. Namanya selalu menjadi rangking pertama disetiap pengumuman kejuaraan. Karena sifatnya yang penurut dan suka...