40. Situasi

154 19 18
                                    

"Jadi, yang belum nikah di angkatan kita tuh, tinggal Fabian, Reuni, sama Geral, ya?" Pertanyaan yang disertai tawa meledek itu memecahkan suasana hangat di siang terik hari ini. Kembali merekatkan hubungan yang sempat asing sebab sudah bertahun-tahun lamanya tidak bertatap muka. Sayangnya, hal yang menyebabkan kehangatan itu malah membuat Reuni memberenggut sebal.

"Eh, Chindy sama Rendi juga." Seseorang menyahut yang tentu saja mengenali siapa seorang Chindy dan Rendi.

"Eh, tapi si Chindy udah mo nikah kali." Kembali seseorang menyahut yang merupakan teman sekelas Chindy saat kelas 12.

Dan pembicaraan itu menghasilkan beberapa pertanyaan di kepala Reuni. Dengan kepalanya yang menunduk, sengaja menyibukkan dirinya dengan mengaduk jus alvokadnya, gadis itu tengah kebingungan sendiri.

Jadi, Fabian belum nikah?

Berarti Chindy bukan istrinya?

Eh, atau ... bentar lagi mereka mau nikah?

Pertanyaan-pertanyaan itu sedikit membuatnya menghela napas, yang menjadikannya tanpa sadar menjadi perhatian teman-teman seangkatan yang cukup mengenalnya. Sebab, gadis itu sedari tadi tidak lagi fokus atas pembicaraan teman-temannya.

"Kayaknya, jadi jomblo di usia matang berat banget, ya, Re?"

Lagi, pertanyaan itu menghasilkan tawa ringan dari teman-temannya. Membuatnya merenggut sebal sekaligus menyesal menghadiri acara reuni sekolah yang tidak ber-attitude seperti ini.

"Gak juga," balasnya singkat. Lalu kembali menunduk dan menyeruput minumannya. Menyembunyikan raut wajah malunya karena saat gadis itu mendongak, mata Fabian mengarah lurus padanya.

"Iya juga gak papa-papa. Haha." Tawa meledak dari seorang Gavin kembali terdengar. Diiringi dengan jitakan wanita cantik yang berada di samping laki-laki itu. Merasa bahwa suaminya sudah terlalu jauh meledek teman seangkatan suaminya tersebut.

"Karena lo lagi jomblo dan pastinya lo gak punya calon, gimana kalo gue jodohin lo nikah sama Fabian?" Jangan salahkan Gavin yang memang suka asal bicara. Menghadirkan kekagetan yang disertai batuk dari seorang Reuni dan Fabian yang kini melotot tak menyangka akan ucapan teman lamanya itu. Serta mengalirkan ucapan 'cie-cie' dari teman-teman yang lain.

Beberapa detik baik Reuni dan Fabian sama-sama diam. Karena Gavin kembali melontarkan pertanyaan pada gadis berkerudung itu. "Iya kan, lo gak punya calon kan, Re?"

Reuni kali ini menatap Gavin dengan serius. Gadis itu ingin menjawab jujur, tapi Reuni sadar ia akan menjadi bahan candaan teman-temannya lagi. Meledeknya seolah-olah jomblo adalah hal paling lucu sedunia. Ingin menjawab sudah punya calon, tapi tentu saja Reuni sadar diri, bahwa dirinya memang manusia seperti yang dikatakan Gavin.

Sehungga, menurut Reuni pertanyaan Gavin saat ini membuat kepalanya pusing tujuh keliling.

"Reuni udah punya calon."

Dan siapa sangka yang menjawab pertanyaan Gavin adalah seorang Geral Gamaliel Frenanda. Laki-laki tampan yang mengambil seluruh perhatian orang di dalam sana. Menghadirkan raut wajah kaget dan tidak percaya secara bersamaan.

"Lo calonnya Reuni?" Gavin memandangnya dengan sedikit terkejut setelah membiarkan hening beberapa detik yang lalu mengiringi suasana reuni mereka. 

"Geral?" Ini suara Fabian, ikut dikejutkan dengan kedatangan Geral yang ternyata calon dari seseorang yang selama ini masih mengusik hatinya. Padahal, tanpa Fabian pungkiri, ada rasa bahagia ketika tahu Reuni juga belum menikah. Walaupun rasa bingung masih melekat dalam kepalanya. Tentang siapa sebenarnya anak yang digendongnya dan tentang siapa Marcel bagi kehidupan Reuni.

REUNITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang