REUNI

32. Pusing

Sorry for typos.

Hari berlalu. Ujian Nasional yang semakin dekat, dengan kedekatan Reuni, Geral dan Fabian yang tidak lagi diherankan. Di mana ada Reuni, rasanya di situ juga ada kedua lelaki tampan itu. Kecuali bila mereka ada di kelas masing-masing ataupun sedang berlangsung waktu sholat zuhur. Dengan Reuni dan Fabian yang langsung menuju musholah.

Ujian Nasional yang kurang sebulan lagi membuat Reuni hampir disibukkan dengan kegiatan belajarnya. Pun Fabian yang semakin rajin belajar dan Geral yang selalu membawa peningkatan. Bukan hanya berhasil menurunkan berat badan, Geral juga berhasil meningkatkan nilai akademinya. Bahkan, laki-laki itu juga sudah jago bela diri. Walau masih lebih tinggi dengan ilmu bela diri Fabian yang sejak SMP cowok itu sudah belajar ilmu bela diri.

Namun, selama Reuni, Geral dan Fabian dekat, Reuni merasa ada hal yang aneh terjadi di antara mereka. Ralat, maksudnya Reuni aneh pada diri sendiri. Gadis itu merasa bingung dengan hatinya. Di satu sisi, Reuni merasakan senang bersama Geral dan sisi lain Reuni merasa nyaman berada di samping Fabian. Itu berarti, bila bersama kedua cowok tampan itu, Reuni merasa senang dan nyaman dalam satu waktu.

Hal itu, membuat Reuni khawatir. Dia ingin menepis rasa yang aneh itu. Gadis itu ingin pertemanannya murni didasari persahabatan, bukan perihal rasa. Walau tidak memungkiri, Reuni selalu merasa deg-degan bila berhadapan dengan Fabian dan selalu menahan napas sejenak bila berada di jarak yang dekat dengan Geral walau dengan tidak sengaja.

Reuni bingung, sebenarnya apa yang gadis itu rasakan? Reuni tidak ingin berharap banyak. Tapi, ketika Fabian mengantarkannya pulang setelah datang ke rumahnya untuk mengajar Gesya beserta adiknya, cowok itu berdebat bersama Farhan yang bersihkukuh untuk mengantarnya dan Afna untuk pulang. Hingga di hari itu, Reuni merasa bahwa Fabian memiliki rasa yang sama dengannya.

Dan untuk Geral, jujur saja, Reuni selalu terpana dengan cowok itu. Wajah tampan Geral benar-benar seirama dengan hatinya. Sudah sering kali Reuni temui laki-laki itu menolong anak-anak jalanan dengan membelikan beberapa makanan bahkan pakaian.

Tentang donatur juga Reuni tidak akan melupakan hal itu. Reuni benar-benar kagum. Lalu, satu hal yang Reuni tangkap, Geral seolah menyukainya. Itu terlihat dari Geral yang salah tingkah saat bu Ananta yang sempat mengundang Reuni untuk datang ke rumahnya bertanya pada Reuni tentang siapa pacar Geral. Saat itu Geral tidak menjawab, hanya melirik Reuni yang tentu saja Reuni sadar saat itu Geral tengah meliriknya.

Atau, bisakah saat ini Reuni disebut kelewat percaya diri?

Ah, bahkan Reuni merasa dirinya memang sudah sangat kelewatan tingkat percaya dirinya. Mengharapkan bahwa Fabian si most wanted sekolah menyukainya adalah hal yang mustahil. Banyak sekali para gadis di luar sana yang tentunya lebih cantik darinya dan lebih modis sudah pasti lebih menarik bagi Fabian. Sedang, Geral si cowok tampan pun kaya tidak cocok bagi Reuni yang apa adanya ini.

Tapi, tunggu!

Astaghfirullah.

Apa yang sudah kamu pikirkan, Reuni?

Kamu itu masih kecil, kenapa sudah berpikir tentang cinta?

Ingat, Reuni. Jangan pernah bermain hati sedang kamu sendiri belum siap bicara tentang hal yang lebih serius seperti pernikahan. Karena, solusi untuk insan yang tengah jatuh cinta adalah menikah.

Tapi, oh, astaga!

Kenapa sudah harus memikirkan tentang pernihakan?

Bergelut dengan pikirannya sendiri, membuat Reuni menggelengkan kepalanya berkali-kali. Menghilangkan pikiran yang benar-benar tak harus dipikirkan. Menghadirkan raut bingung dari kedua lelaki tampan yang semeja dengannya di kantin ini. Bahkan, Fabian maupun Geral saling bertatapan demi mendapatkan sebuah jawaban tentang, Reuni kenapa?