extra part 4

1.9K 270 58
                                    

"Aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Karena ulahku yang buta akan cinta, keluargaku jadi taruhannya. Kai, bagaimana jika perempuan yang kau cinta ku lenyapkan dari dunia ini? Kau tak penasaran bagaimana cara aku melenyapkannya? Apa kau tak bisa memberikan aku pilihan bagaimana aku merenggut nyawanya? Katakan padaku kai bagaimana caranya membuat dia hilang dari dunia ini? Beberapa hari ini aku selalu memantaunya, mencari waktu yang pas untuk menyingkirkannya, sulit untukku jika semakin lama menahan sakit hati ini, aku tidak peduli apa yang dikatakan orang tentangku, yang ku tahu kau akan menerima kabar kematiannya secepat mungkin."

Sebuah surat yang baru di terima oleh kai dari seorang kurir, ia tahu jelas siapa yang mengirim surat itu kalau bukan kristal. Kai langsung meremas surat itu, ia tidak akan membiarkan rencana kristal berhasil, tidak akan pernah.

Sesuai apa yang diputuskan Sehun untuk menghentikan Nayeon sementara dari dunia akting, gadis itu tak mempunyai alasan apapun untuk menolak.

Semenjak ia pulang dari sebuah restoran, lantaran Baekhyun yang ingin bertemu dengannya sebelum ia kembali ke luar negeri. Gadis itu merasa selalu di awasi, tak sesekali ia terus menoleh kebelakang untuk memastikan kecurigaannya. Jelas hasilnya nihil, tapi tetap saja ia yakin kalau ada seseorang yang mengawasinya.

Nayeon menggunakan ponsel barunya yang baru dibelikan ye in menggunakan uang Siwan, ia tidak memperdulikan lagi ponsel lamanya yang hilang di lokasi syuting, tak ada hal penting di dalam ponsel tersebut, lalu untuk apa ia cemaskan.

"Ye in, apa kau tak merasa kalau ada seseorang yang mengawasi kita?" tanya Nayeon di dalam mobil. Mereka berada di area parkir kawasan gedung apartemen dimana tempat gadis itu tinggal.

Ye in yang sedang mematikan mesin mobil  menjawabnya tanpa menoleh pada Nayeon.

"Mungkin seorang fans," jawabnya santai seraya membuka pintu mobil diikuti oleh Nayeon yang masih bergelut dengan pikirannya.

"Sasaeng fans makdsudmu," jelas Nayeon merasa tak yakin.

"Sudahlah eonnie, aku tahu eonnie masih sangat kesal dengan keputusan tuan oh, tapi itu ada baiknya. Eonni bisa istirahat, refreshing atau liburan. Aku sudah mencari tempat liburan yang cocok, ke Belanda sepertinya bukan pilihan yang buruk kan eonnie," kata ye in menyamakan langkahnya dengan Nayeon yang kini sudah berada di di  depan lift.

"Ke Belanda? Kau ingin ke sana?"

"Bukan aku, tapi eonnie. Bukankah itu negara yang ingin eonnie kunjungi?" Ye in malah balik bertanya.

Ya, itu adalah negara yang ingin dikunjungi suatu saat nanti. Namun bukan seorang diri melainkan dengan seseorang yang dicintainya dan mencintainya setulus hati.

"Bahkan aku sendiri sudah lupa," jawab Nayeon setengah hati sambil menekan tombol lantai apartmentnya.

"O ya aku lupa memberi tahu eonnie, nanti sore ada jumpa fans di mall empire," ye in baru ingat dengan jadwal terakhir Nayeon sebelum ia berhenti sementara.

"Kenapa aku tidak tahu?" Kening Nayeon menggerut.

"Ini terjadi secara tiba-tiba, banyak fans di luar sana yang ingin bertemu dengan idola mereka, mereka juga ikut bersedih atas apa yang menimpamu belakangan ini, dan mereka juga sangat menyayangkan keputusan C.A terhadapmu, dan apa eonnie lupa? Hari ini adalah peringatanmu terjun ke dunia akting," ucap ye in antusias.

Nayeon hanya menyengir, kenapa ia menjadi orang yang pelupa bahkan tentang dirinya sendiri. Tapi ia masih beruntung banyak orang diluar sana yang masih peduli dan sayang padanya.

"Ya, aku juga ingin bertemu dengan mereka," ucap Nayeon langsung berhamburan ke sofa, sedangkan ye in langsung pergi ke arah dapur untuk memasak sesuatu. Rasanya makan di restoran tidak akan membuatnya puas dan kenyang.

CROWN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang