Chapter 5

1.8K 262 11
                                    

"Bagaimana? Apa mimpi itu terus datang juga?

Seorang pria dengan kemeja dengan garis vertikal berwarna biru tampak bertanya pada lawan bicaranya yang sedang sibuk menonton drama kerajaan dengan menyilangkan kakinya, matanya nampak fokus ke arah layar televisi yang berada di ruang perpustakaan pribadi itu.

Berbagai jenis lukisan, keramik dengan berbagai jenis motif dan corak, beberapa pedang beserta sarungnya juga ikut menambah kesan unik perpustakaan tersebut.

"Bahkan aku hampir gila dibuatnya," jawabnya tanpa mengubah titik fokusnya pada layar.

"Tenang saja, faktanya Tuan masih baik-baik saja," jawab laki-laki itu sambil tersenyum.

"Apa kau sudah tahu, alasan kenapa tanda lahir di tengkukku tiba-tiba saja  panas saat itu, apa aku alergi sesuatu?"

"Setelah pemeriksaan semuanya baik-baik saja, tak ada masalah," jawab laki-laki yang memakai kemeja.

Namun bayangan saat tangannya dan tangan wanita itu bersentuhan ada sebuah getaran aneh yang ia rasakan, tidak biasanya ia seperti itu walaupun di orangnya tak tersentuh.

"Lalu, apakah Tuan sudah mengingat siapa wanita itu?"

"Aku tidak bisa mengingatnya sedikitpun, walaupun di dalam mimpi rasanya aku sangat mengenal wajahnya, tapi entah kenapa setelah bangun aku melupakannya," jawab laki-laki itu.

"Mungkin ada alasan dan makdsudnya di balik semua ini, jadi Tuan tak perlu memikirkannya, cepat atau lambat semuanya akan terungkap," ucap laki-laki berkemeja itu.

"Mungkin saja, jika takdir tak ingin bermain-main denganku," ucapnya dingin.

"Kalau begitu aku pergi dulu," ucap laki-laki itu sedikit hormat sebelum ia pergi.

Kini hanya tinggal dirinya, ditemani dengan sebuah drama kerajaan. Begitu larut dengan aktivitasnya tanpa sadar seseorang sudah berdiri di belakangnya.

"Sejak kapan kau berada di sana jae?"

"20 menit yang lalu," ucap laki-laki yang berumur sekitar  30 an itu.

"Persiapan untuk proses syuting crown sudah mencapai 90 persen Tuan, tinggal menunggu perintah dari  Tuan kapan dimulainya," ucap laki-laki yang di panggil jae itu.

"Bagaimana dengan tempat yang ku katakan?"

"Aku sendiri telah memeriksanya dan sangat mendukung untuk lokasi syutingnya Tuan," jawab jae meyakinkan.

"Baguslah, aku tidak ingin ada kesalahan sedikitpun. Bagaimana dengan aktrisnya?"

"Hmhm sebenarnya, yang sesuai untuk peran putri mahkota di film ini setelah melalui banyak pertimbangan dan seleksi adalah IM Nayeon, artis dari K.A tapi_"

"Im Nayeon? Siapa dia?" Tanya laki-laki itu mengerutkan keningnya.

"Dia artis yang sangat populer, sudah banyak film dan drama yang dia lakoni, kabarnya dia juga kekasih dari CEO K.A," jelas Jay.

"Kim Kai?"

Jae mengangguk, " hanya saja saat ini dia terlibat skandal yang cukup serius," jelas jae sambil menyodorkan tablet berlogo apel di gigit itu pada laki-laki itu, dengan makdsud memperlihatkan siapa itu Im Nayeon dan skandalnya saat ini.

"Lumayan menarik, hanya saja," ucap laki-laki itu menggantung kata-katanya memperlihat video itu dengan sangat detail.

"Tidak semua orang bisa ditipu dengan hal semacam ini, ck trik bodoh," ucap laki-laki itu berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari perpustakaan itu diikuti oleh jae di belakangnya, tapi ia sungguh tidak tahu makdsud perkataan dari atasannya ini.

CROWN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang