Ratu langsung mendekat ke arah putra mahkota yang datang bersama jaerim beserta Baekhyun.
Setelah Nayeon meninggalkan Ratu. Ratu bertemu dengan beberapa orang pengawal yang masih selamat dan bisa mengalahkan para bandit yang menghadang mereka.
Ratu juga meminta para pengawal untuk mencari tahu keberadaan putri mahkota, namun hasilnya nihil gadis itu tak ditemukan. Perasaan yang mulia Ratu menjadi tak tenang, seharusnya ia tak membiarkan gadis itu mengambil keputusan seperti itu.
Dengan pakaian yang sudah berantakan dan beberapa pengawal yang mengalami luka, Ratu kembali ke tempat semula mereka di hadang.
Waktu sudah mulai sore, dan untung putra mahkota dan beberapa orang-orangnya datang, membuat ratu langsung tersenyum.
Putra mahkota melihat sekitarnya, banyak jasad yang berserakan sebagian besar adalah pengawal yang mengamankan ratu dan putri mahkota menuju istana donghak.
Matanya mencoba mencari sesuatu, dan sesuatu yang ia cari pun tak kelihatan batang hidungnya, matanya langsung menatap ibunya yang semakin mendekat ke arahnya.
"Putra mahkota," ujar ibunya lirih tak mampu lagi membendung air matanya, melihat kondisi ibunya putra mahkota langsung memeluk ibunya untuk menenangkan wanita yang sedang larut dalam kesedihan itu.
"Putri mahkota dia menghilang," ujar yang mulia ratu masih memeluk anak semata wayangnya itu.
Pelukan putra mahkota langsung terlepas seolah minta kejelasan dari ibunya, Baekhyun dan jaerim juga ikut terkejut dengan kabar ini.
Yang mulia ratu menjelaskannya secara rinci bagaimana Nayeon bisa hilang sampai saat ini. Wajah putra mahkota kelihatan gusar, tapi ia juga tidak bisa menyalahkan siapa-siapa di sini kecuali para bandit gunung yang sudah menjadi mayat ini.
"Jaerim kembalilah ke istana bersama ibuku! Keselamatan ibuku aku percayakan padamu. Jika yang mulia raja bertanya kau jawab saja semestinya, aku akan mencari keberadaan putri mahkota."
"Tapi putra mahkota_"
"Kau tak perlu menghawatirkan aku, ada Baekhyun yang membantuku," ujar putra mahkota memotong ucapan jaerim yang merupakan pengawal setianya.
Merasa namanya di sebut, Baekhyun semakin memperkikis jaraknya pada putra mahkota.
"Yang mulia putra mahkota bagaimana kalau aku saja yang mengawal yang mulia ratu ke istana," ujar Baekhyun menawarkan diri dengan maksud lain.
"Tidak. Aku lebih mempercayai jaerim perihal keselamatan ibuku dari pada kau tuan muda," jawab Putra mahkota apa adanya.
"Ibu kembalilah ke istana, jaerim akan mengawal ibu. Aku akan kembali ke istana setelah menemukan putri mahkota," kata putra mahkota pada yang mulia ratu.
"Kau harus menemukannya. Ibu takut sesuatu yang buruk terjadi padanya. Ini semua salah ibu yang membiarkan dia berbuat hal seperti itu." Yang mulia ratu kembali berasa bersalah.
"Ibu, jangan menyalahkan diri. Putri mahkota melakukan itu demi keselamatan ibu walaupun membiarkan dirinya terancam, aku pasti akan menemukannya," ucap putra mahkota.
Kini yang mulia ratu sudah meninggalkan tempat itu bersama jaerim dan beberapa orang yang juga ikut membantu para pengawal yang terluka.
Sisanya kini tinggal putra mahkota dan Baekhyun beserta sebagian orang lagi yang jumlahnya hanya 5 orang.
"Aku tidak peduli, bagaimanapun caranya kita harus menemukan putri mahkota!" Putra mahkota yang mendapatkan anggukan dari para bawahannya mereka langsung menaiki kuda masing-masing untuk melakukan proses pencarian putri mahkota di mulai dari tempat di mana Nayeon meninggalkan yang mulia ratu. Setelah ratu menjelaskan di mana ia dan Nayeon berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROWN (END)
Fiksi PenggemarIm Nayeon aktris ternama dengan berbagai konflik yang menghiasi karirnya. Memiliki sikap angkuh yang tiada batas, selalu meremehkan orang lain, keras kepala, dan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, dan selalu mendapatkan garis keberuntungan. Ki...