EMPAT PULUH TIGA

3.8K 143 6
                                    


Happy reading ❤️

Malam Kamis.

Al masih setia menunggu Shila,begitu juga dengan teman teman al,mereka rela untuk menemani al takut takut terjadi apa apa dengan Al atau pun Shila.

Gisel,fendro sudah pulang sedari tadi,tentu nya bukan atas kemauan mereka berdua melainkan paksaan dari mawar dan Cindy.

Mawar dan Cindy pun sudah pulang sedari sore,karena mereka samsek belum izin kepada orang tua mereka.

Alster sedang memandang Shila di balik jendela,karena Shila belum bisa untuk di jenguk di dalam.

Keadaan nya,masih sangat mengkhawatirkan.

"Shil,kapan kamu bangun"gumam alster.

"Ayo,bangun disini banyak banget yang nunggu kamu"

"kamu tau,satu hati tanpa kamu hidup aku gada artinya gada yang nyebelin,gada yang perhatian gada kamu sepi shil,aku ga bisa hidup tanpa kamu,plisss bangun untuk kita semua."

"Al,udah Lo makan ya sekarang dari siang Lo belum makan"ucap Ridwan.tapi alster dengan cepat menggeleng.

"Gue mau jagain Shila"ujar alster.

"Masih ada Ucup,rafsa,sama rival Al"ujar Ridwan.

"Gue ga di anggap?"cibir Alvin.

Ya,Alvin sedari tadi sore ia sudah datang ke rumah sakit tentunya di kabari oleh Ucup,saat Alvin mendengar bagaimana kondisi Shila ia pun sama hal nya khawatir seperti alster.

"Lupa gue lupa vin"

Alster,masih setia memandang Shila yang sedang tertidur pulas dengan alat bantu di sekujur tubuhnya.

Al merasa sakit melihat kondisi yang Shila alami sekarang,Al janji siapa pun itu yang sudah membuat kekasih nya menderita pun ia tidak akan pernah mengampuni nya baik itu orang tua,atau seumuran dengan nya.

Al mengepalkan tangan nya kuat kuat ia pun segera menghampiri rafsa dan lain lain nya.

"Gue mau bicara sama Lo semua"ujar alster.

"Bicara ape?"tanya Ucup.

"Lo selidiki siapa yang udah buat Shila kaya gini!"ucap alster dengan geram.

"Al,bukan nya gue ga mau tapi apa sebaiknya kasus Shila kita tunda dulu masalahnya -"ucapan Ridwan pun terpotong oleh alster.

"Lo ga mau bantu gue!?"tanya alster sembari berdiri dari duduknya.

"Bukan gitu,apa sebaliknya kasus Shila kita serahkan ke papah nya Shila om fendro "ujar Ridwan.

"Gue setuju biar papah gue aja yang nanganin ini semua"ucap farell.

"tenang Al Shila bakalan baik baik aja,dia cewek kuat "ucap farell menyemangati alster.

Alster tersenyum simpul "iya bang thanks"

"Lo pada makan gih,biar Shila gue aja yang jagain"ujar farell.awal nya Al ingin menolok tapi yang minta kan bukan teman teman al tapi calon Abang ipar Al haha.lalu Al pun mengaguk kan kepala dan berjalan terlebih dahulu mendahului teman teman nya.

_____

Di tempat lain,Bima sedang terduduk di sofa yang kucup di hilang sudah usang itu,Bima sedang mengatur rencana nya selanjutnya ,Bima sudah tidak memikirkan resikonya nanti Bima sudah tidak peduli.

Bahkan keselamatan Shila pun Bima sudah tidak perduli.yang ada di pikiran nya adalah menghancurkan hidup musuh musuh nya.

Ada rasa yang sulit di tebak oleh Bima,ia tidak bisa menyakiti Shila tapi ia harus Bima melawan rasa ketidak bisaan tersebut.

ALSTER[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang