33 - HAK MILIK

465 63 4
                                        

Ucapan Jingga soal keluarga Danendra yang paling playboy adalah Juna memang ada benarnya. Walaupun dianugerahi wajah yang kadar keindahannya diatas rata-rata, tidak satupun keturunan Danendra yang suka bergonta-ganti pasangan.

Cucu tertua Danendra, Indah, hanya pernah berpacaran dengan satu orang laki-laki sepanjang hidupnya. Dan orang itu jugalah yang menjadi suaminya sekarang. Satrio. Mereka berpacaran semenjak kuliah, zaman dimana keduanya sangat terkenal di jurusan masing-masing.

Indah yang dikenal sebagai cucu pertama Danendra, salah satu keluarga paling berpengaruh se-Jakarta. Dan Satrio yang dikenal sebagai putra dari keluarga terkaya se-Semarang, yang juga merupakan orang terkaya ke-5 se-Indonesia.

Mereka bertemu di suatu acara amal. Baik Indah maupun Satrio sama-sama tidak menggunakan nama belakang mereka untuk berdonasi. Mereka berkenalan, dekat, dan akhirnya baru sama-sama tau background masing-masing. Awalnya mereka hampir menghentikan rencana mereka untuk mengenal lebih jauh, tapi ternyata mereka sadar kalau mereka benar-benar jatuh cinta dengan atau tanpa melihat background masing-masing.

Sekarang mereka sudah dikaruniai seorang anak yang bisa dibilang anak paling beruntung karena bisa lahir dari pasangan ini. Ignasius Danendra Mahawirya. Umurnya masih 1 setengah tahun tapi dia udah punya tabungan masa depan yang kalo ditaro disini angka nolnya bisa bikin gumoh.

Kalau Ignas udah gede, dia mau beli saham Disneyland juga bisa!

Lain Indah, lain pula cerita adiknya, Rey. Rey ini seumuran Jingga, dan kalau diliat dari silsilah, dia juga lebih dituakan. Tapi siapa sangka yang mau nikah duluan malah Jingga?

Kisah cintanya Rey ini mirip-mirip lah sama kisahnya Pesona atau Nuansa. Soalnya mereka sama-sama nunggu satu orang. Kayak kalo bukan satu orang itu, mereka ga mau. Tentu kalau ketiganya dibandingkan, Pesona cerita cintanya lebih mulus karena berhasil dapetin laki-laki yang dia mau.

Rey sama Nuansa itu sama-sama terkena one sight love. Rey yang suka sama dosen di salah satu universitas—univ yang Juna mau daftar—dan Nuansa yang suka sama DJ ganteng. Mereka mendadak jadi mata-mata semenjak ngeliat gebetan masing-masing.

Tapi ya... mereka masih gantung gitu alias ga ada kepastian.

Kalau Brian sama Ryn mah ga usah dibahas! Masih kecil. Belom paham gitu-gituan. Apalagi Brian dari TK aja udah masuk sekolah khusus cowok. Agung sama Karis sampe curiga kalau Birawa ada niatan masukin Brian ke seminari, tapi untungnya Birawa cuma jawab gini sih; ya kalo udah panggilan Tuhan, mas ga bisa komen apa apa. Tapi kalo bisa sih mas mau punya banyak cucu.

Nah, udah keliatan jelas dong bedanya Juna apa? Kalau ada rapat keluarga besar, terus salah satu dari orang tua ada yang tau. Beuh! Bisa diceramahin 7 hari 7 malem tuh si Juna!

Tapi untungnya Agung belum denger beritanya sih. Kalau dia denger, mungkin bisa langsung bikin agresi militer.

"Pak direktur!!"

Jingga menoleh dan mendapati Andre yang tengah berjalan mengejarnya. Setelah Andre sampai di hadapannya, Jingga baru menanyakan tujuan Andre sampai rela mengejarnya begitu.

"Kenapa, Ndre?"

Andre mengambil nafas dulu karena cukup lama ia mengejar Jingga tapi tidak berani memanggil karena harus menjaga keheningan rumah sakit.

"Itu pak, Lentera tadi pagi sempet drop. Saya baru aja dikabarin sama Vina" ucap Andre setelah tidak ngos-ngosan.

"Terus dia dimana sekarang?" Tanya Jingga dengan wajah panik.

"Di Cempaka-7 pak. Tapi kondisinya udah membaik sih... Saya ngomong cuma buat ngasih tau bapak aja" jawab Andre.

Jingga mengangguk lalu berterimakasih pada Andre. Setelah itu Jingga melanjutkan langkahnya menuju ruang rapat.

Ineffable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang