21 - PULANG

478 64 10
                                        

Gadis berambut panjang itu berulang kali merapalkan doa. Entah Tuhan mau mendengarnya atau tidak, tapi setidaknya ia sudah berusaha.

Selli bukan orang yang religius, tapi ia pernah membaca bahwa iblis akan kalah dengan kekuatan doa. Jadi berhubung ia sesaat lagi akan menghadapi iblis berwujud manusia, tidak ada salahnya untuk menyerahkan diri pada Yang Mahakuasa.

"Beneran pulang ternyata" ucap Nathan dengan senyumannya yang justru membuat Selli semakin muak.

"Udah ketemu gw kan? Sekarang pulang sana" usir Selli bersungguh-sungguh.

Dulu, waktu pertama kali Selli ketemu Nathan-waktu masa-masa ospek- Nathan itu kayak laki-laki biasa yang kalo senyum bikin melting cewek-cewek satu angkatan.

Dunia Selli tuh mendadak cuma ada Nathan, dia jadi ga peduli tuh sama cowok cowok ganteng lain kayak Juna, Genta, Hugo, atau Banyu. Di matanya cuma ada Nathan seorang.

Nathan tuh sebenernya tipe cowok yang setia. Dia brengsek (banget), tapi setia. Dari awal Nathan PDKT sama Selli, dia ga pernah lirik cewek lain sedikitpun, soalnya Nathan emang sayang banget sama Selli.

Tapi bener kata orang tua, apapun yang berlebihan itu ga baik. Nathan bener-bener sayang sama Selli, jadi dia bisa lakuin apa aja buat bikin Selli tetep ada di sisinya.

Walaupun di awal Selli bilang Nathan orang yang baik banget, tapi jauh di dalam diri Nathan itu masih ada monster yang lagi nunggu buat dibangunin, alias sifat aslinya Nathan belum kebuka.

Barulah setelah pacaran 2 tahun, sifat buruk Nathan keluar semua. Awalnya Selli cuma ikut-ikutan aja, soalnya dia percaya banget sama Nathan, dan menurutnya dunia Nathan tuh asik.

Selli sendiri lahir dan tumbuh di keluarga yang super-duper religius. Ayahnya itu seorang katekis, semacam guru agama. Ibunya rajin banget sama acara-acara kerohanian. Dia juga ketua KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi) selama 2 periode.

Mungkin banyak yang ga tau, tapi Selli punya satu kakak laki-laki. Namanya Kak Sean. Dia jarang di rumah, soalnya dia lagi masuk seminari-semacam sekolah Romo-. Sean ini brother material banget. Intinya Selli selalu leluasa cerita tentang masalahnya ke Sean.

Dari semua orang di keluarga Selli, cuma Selli yang baunya kayak pinggiran neraka alias paling urakan. Tapi karena Selli itu jago banget pencitraannya, jadi orang rumah pada ga tau kelakuan Selli aslinya gimana.

Dan karena itu juga, Selli makin takut kalau sampe dia ketauan nakal di luar sana. Walaupun orangtuanya itu penyabar, tapi belum tentu mereka mau terima semua kelakuan Selli yang udah kelewatan itu.

Bukan ga mungkin Om Fajar bakal nyoret Selli dari KK. Atau minimal nendang Selli keluar dari rumah.

"Sejak kapan kamu berani ngusir aku?" Tanya Nathan dengan satu alis terangkat. Lalu ia menunjukan tangannya yang masih diperban. "-ga liat aku lagi sakit?"

Selli mendengus "Lo fikir gw peduli?"

"Harus dong. Kamu kan pacarku." Jawab Nathan masih dengan senyuman.

"Gw bukan pacar lo lagi! Harus berapa kali sih gw putusin biar lo sadar?!" Tanya Selli dengan raut wajah emosi.

Nathan malah tertawa "Mau kamu putusin aku sampe mulut kamu berbusa juga aku ga peduli... Lagian kamu cuma buat aku."

"Lo sadar kan ini di rumah gw?"

"Sadar"

"Lo sadar kan gw bisa aja teriak?"

"Sadar"

"Lo sadar kan, kalo lo macem-macem orang-orang bisa dateng kesini?"

"Sadar. Lagian siapa juga yang mau macem-macem sama kamu? Aku kan cuma mau ketemu."

Ineffable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang