+2 - MOOD SWING

507 51 10
                                        

April geleng-geleng kepala sewaktu melihat sesosok laki-laki sedang asyik rebahan sambil main game di sofa ruang tamunya.

"Kamu ga kuliah, Jun?" Tanya April sambil duduk di sofa yang satu lagi.

"Engga." Juna menjawab singkat sambil terus fokus ke layar ponselnya.

Merasa ada yang tidak beres, April bertanya lagi.

"Kamu ga disuruh kakak kamu buat nemenin mbak kan?" Tanya April.

Juna melirik sebentar "Engga kok. Emang lagi males di apartemen aja."

"Kenapa?"

"Ga tau ah, disalahin mulu sama Genta! Dikit-dikit salah! Emang ga kesel?" Ucap Juna bersungut-sungut.

"Kalian berantem?" Tanya April.

Juna mematikan ponselnya karena gamenya sudah berakhir. Lalu ia menghadap kakak iparnya itu.

"Ga tau... Tu anak tiba-tiba diem, ga mau diajak ngomong, udah kayak PMS aja!" Gerutu Juna dengan bibir yang seperti anak bebek.

"Astaga Juna... Mbak mau benci sama kamu jadi susah" April cemberut.

"Hah? Mbak mau benci sama Juna?" Tanya Juna karena takut salah dengar.

"Iya! Biar anak mbak mirip kamu. hehe~" April mengusap-usap perutnya yang sudah mulai membuncit.

Juna meneguk ludahnya sendiri "Kalo anak mbak mirip Juna... Apa kata dunia mbak?"

"Biarin! Orang mbak maunya mirip kamu!" Ucap April yang makin cemberut.

"Kalo anak mbak cewek gimana? Masa ganteng?"

"Ya kalo cewek harus mirip mbak lah"

"Ya udah terserah mbak aja deh..." Juna pasrah. Ga bakal ada habisnya debat sama bumil.

Awal mulanya Juna sama Genta bisa berantem itu karena Juna ga mau dengerin Genta buat ngejauhin salah satu temen sefakultasnya. Eh tapi Juna ga bermaksud buat ngedeketin kok, dia ga ngejauh karena emang ga punya alasan apapun buat ngejauh.

Ya terus kalo dia suka sama gue, gue harus ngejauh gitu? Kekanakan banget otak lo, Ta!

Cuma itu yang Juna katakan hingga membuat Genta mendiaminya selama 24 jam lebih. Pertanyaannya sekarang, apakah Juna merasa bersalah? Tentu saja iya! Ditambah dia juga kesepian karena biasanya hanya Genta yang menemaninya setiap hari.

Juna juga udah chat Genta. Tapi belum dibales.

Arjuna
Bre
Baikan yuk :(

Padahal udah di read, tapi Genta ga ada tanda-tanda ngebales. Apalagi itu chatnya udah dari 3 jam yang lalu, alias udah lumutan.

"Juna bisa anter mbak ke supermarket ga?" Tanya April.

"Juna aja yang beliin mbak, mau beli apa?" Tanya Juna gercep.

"Ya udah mbak bikin listnya dulu ya. Eh tapi— beneran gapapa?"

"Iya gapapa mbak. Juna juga mau jalan-jalan." Ucap Juna meyakinkan.

"Oke deh, bentar ya~"

***

List belanjaan bulanan;
*) Minyak goreng
*) Gula pasir
*) Telur
*) Susu Prenagen Mommy [2 kotak]
*) Teh Sari Murni
*) Pepsodent
*) Shampo Clear [Men + Sakura Fresh]
*) Sabun Cair [Terserah apa aja]
*) Indomie Goreng + Kari Ayam [10]
*) Neo Coffee Cappuccino
*) Listerine
*) Nü Greentea [Harus yang Jaehyun, pokoknya kamu search sendiri mukanya yang mana ya Jun]

Ineffable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang