Arti kata pulang sebenarnya bisa mengacu pada dua hal. Pulang ke sebuah tempat atau pulang ke seseorang. Tapi persamaannya, tempat yang dituju selalu bernama 'Rumah'.
Tapi berbeda untuk Selli malam ini.
Ia tidak pulang ke rumahnya, bukan juga pulang ke seseorang yang ia anggap rumah. Melainkan ke seseorang yang ia anggap tempat pelarian.
Perlu ia akui Nathan memang pernah menjadi rumahnya. Dan ia juga tidak asing dengan bangunan yang ia kunjungi sekarang. Karena ia memang sempat beberapa kali kesini.
"Udah bangun?"
Selli mencoba untuk duduk di kasur milik Nathan. Lelaki yang menolongnya semalam.
Mereka sekarang ada di rumah Nathan. Rumah milik Nathan sendiri karena kedua orang tuanya punya rumah di daerah Jakarta Pusat. Rumah ini tidak besar, tapi isi di dalamnya cukup membuat kaum misqueen menjerit penuh iri.
"Ngapain liatin gw kayak gitu? Gw Nathan. Bukan Juna." Nathan mendesis saat Selli melihatnya lekat lekat.
Selli mendengus "Ga ush bawa dia."
Gotcha!
Nathan tau masalahnya sekarang.
"Hampir aja lo jadi santapannya Kevin semalem! Kenapa sih lo bego banget ke club sendirian?! Lo tau kan itu bahaya?!" Tanya Nathan yang benar-benar marah.
"Jadi bener lo yang nolongin gw?" Tanya Selli yang kepalanya masih sedikit pusing.
"For your information Miss Ohanna, gw hampir jadi tersangka pembunuhan gara-gara lo!" Ucap Nathan kesal.
Selli memandang Nathan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Setelah itu ia memandang dirinya sendiri.
"Lo ga ngapa-ngapain gw kan?" Tanya Selli curiga.
"Masih sempet-sempetnya lo mikir gitu ya, Sel? Orang tuh dimana-mana bilang makasih kek!" Nathan jadi emosi
"Ya salah sendiri kenapa lo shirtless! Bikin curiga aja. Tidur dimana lo?" Selli masih belum bisa melepaskan rasa curiganya.
Pertanyaan itu membuat Nathan mengatupkan mulutnya.
Di sebelah lo
"Di ruang tamu lah! Gw shirtless gara-gara abis mandi." Ucap Nathan
"Mandi? Mandi apaan jam segini?" Selli melirik jam dinding Nathan.
06.01
"Kebetulan karena gw masih sekolah. Jadi setiap hari Senin gw selalu mandi jam segini sih, Sel." Ucap Nathan sambil tersenyum palsu.
Selli membulatkan matanya.
"OH IYA INI SENIN! Anjing!!!! Natthhh!!! Ga mau sekolahhh!!!!!" Selli berteriak-teriak sambil menghentakkan kakinya hingga selimut dan seprai menjadi berantakan.
"Ya emang lo ga sekolah, Seliiii... Gw kan ga punya baju seragam buat lo. Udah lo disini aja. Hari ini pulang jam 10, gw janji bakal langsung pulang" Ucap Nathan sambil memakai seragamnya.
Selli memberengut "Gw ditinggal lagi?"
Nathan menghentikan acara memakai kemeja seragamnya dan membalikan tubuhnya untuk melihat Selli yang tengah merajuk seperti anak kecil.
"Lo ga mau gw tinggal?"
Selli menatap Nathan "Lo sekolah aja. Hari ini POB kan? Gw tau lo ada basket hari ini" (Pekan Olahraga dan Budaya)
Nathan mengangkat bahunya "Bisa gw skip kalo emang lo mau gw tetep disini."
"Cih. Bucinnyaaaaaa" Selli mendecih dengan maksud meledek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [END]
General Fiction[Ineffable Universe Phase 1] "I always grateful for everything I have. Home, job, friends- -and also you." -Pradipta Jingga Danendra