Saling menatap dengan keterkejutan masing-masing. Dua orang yang memiliki hubungan darah itu seketika diam membeku. Irene berusaha meyakinkan penglihatannya. Di hadapannya saat ini adalah Yeri. Anak kandung yang sempat ia sia-siakan, namun begitu membuatnya hancur ketika pergi.
"Kim Yerim."
Hanya nama itu yang terus terucap dari bibirnya. Menatap Yeri dengan mata yang berkaca-kaca.
"Irene, kau sudah datang?"
Suara itu membuat Irene mengalihkan perhatiannya yang sedari tadi tertuju pada Yeri. Terlihat seorang wanita yang tak lain adalah Tiffany. Posisi Irene masih berdiri tak jauh dari pintu, lalu Tiffany datang dan kini sudah berdiri di sebelah Irene."Aku sudah tau tentang kau yang akan menggantikan Dokter Chanyeol untuk menangani putriku." ucap Tiffany pada Irene.
"Putrimu?"
Seperti mendapat kabar yang begitu mengejutkan hatinya. Keterkejutan akan pertemuannya dengan Yeri saja masih membuatnya tak mampu berkata apapun. Dan kini sebuah pernyataan tentang Yeri membuatnya benar-benar shock. Tubuhnya seketika kehilangan keseimbangan, membuat Tiffany yang berada di sebelahnya langsung menahan tubuhnya.
"Rene, kau baik-baik saja?" tanya Tiffany panik saat tubuh Irene tiba-tiba melemas. Irene tak menanggapi ucapan Tiffany. Dirinya masih mencerna apa yang baru saja ia ketahui. Kembali menatap Yeri yang saat ini juga sedang menatapnya.
Jisoo tak tau harus melakukan apa, dirinya hanya mampu terdiam. Ia sudah tau, cepat atau lambat mereka juga akan mengetahuinya. Berharap jika apa yang terjadi selanjutnya tak akan memperburuk keadaan. Jisoo menatap Yeri, tangan adiknya itu terlihat meremas kuat selimut yang ia kenakan. Jisoo bergegas mendekati Yeri, merangkul tubuh Yeri yang terasa bergetar.
"Kau bilang apa tadi? Dia putrimu?" Irene mencoba bertanya dan berharap jika tadi dirinya salah dengar.
Tiffany mengangguk.
"Dia Hwang Yeri. Anak yang sempat ku ceritakan padamu. Dia putri angkatku Rene."Irene merasa sulit untuk menghirup oksigen di sekitarnya. Suatu hal yang begitu membuat dadanya sesak. Ia sendiri tak percaya dengan apa yang baru saja ia simpulkan sendiri. Yeri anak kandungnya, kini menjadi anak angkat sahabatnya sendiri.
"Mengapa kau terlihat terkejut? Apa kau mengenalnya?"
Melihat ekspresi wajah Irene sedari tadi membuat Tiffany bingung.Irene menatap wajah Tiffany, perlahan ia mengatakan hal yang juga membuat Tiffany sama terkejutnya.
"Kim Yerim putri kandung ku Fany."
Tiffany membeku. Ia menggelengkan kepalanya menatap Irene. Tangan yang ia gunakan untuk menahan tubuh Irene perlahan terlepas.
"Apa maksudmu?"
Tiffany menatap tak percaya pada Irene. Berusaha menenemukan kebohongan di wajah sahabatnya itu. Tapi dirinya sangat paham saat dimana Irene berkata serius."Dia putriku Fany, aku sudah lama mencarinya."
Yeri semakin meremas selimutnya. Jisoo yang melihat itu langsung mengusap punggung tangan Yeri, mencoba menenangkan adik angkatnya. Tubuh Yeri masih bergetar.
"Kau bercanda. Bukankah kau hanya memiliki tiga orang anak."
Irene terdiam. Kembali merutuki kebodohannya di masa lalu. Mengingat bagaimana dirinya tak pernah menunjukkan tentang indentitas Yeri sebagai anaknya. Mengaku hanya memiliki tiga orang anak, tanpa mengakui anak yang berstatus sebagai putri bungsunya.
"Ma."
Jisoo mencoba menenangkan kedua wanita di hadapannya itu. Melihat Irene dengan wajah bersalahnya dan Tiffany yang menuntut penjelasan atas ucapan Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
FanfictionTentang janji yang pernah terucap. Namun tak satupun dari mereka menepatinya. "Bukankah sudah ku bilang, jadilah seperti saudaramu yang lain, yang bisa membanggakan keluarga." Kim Joohyun. "Lupakan ucapan ku yang dulu, aku menyesal pernah mengataka...