Jaehyun's POV"Kalo orang nyebat tuh kayak begitu, ya?" Tanya Mark.
Gua meringis ngeliat Darby yang duduk sendirian di halaman belakang villa sambil menghisap rokoknya dari patio. Rahang gua mengeras saat meningat kalo itu udah rokok keduanya Darby setelah kita sampe di villa. Padahal kita belom sejam sampe di villa.
"Mana gua tau. Dia doang orang yang deket sama gua yang nyebat. Gua aja ngeri ngeliatin dia nyebat terus." Kata gua.
"Masih pagi aja udah mencemarkan udara." Kata Mark.
Gua membuang nafas gua kasar, gua mikir apa yang bikin Darby ngerokok lagi. Sesulit apa masalahnya sampe dia harus lampiasin ke rokok?
"Capek kali dia, Jae." Kata Mark.
"Pastinya." Kata gua.
"Masalahnya numpuk. Dari bokapnya, sepupunya, kampus, sama gua. Belom juga masalah yang dia nggak ceritain kita. Kita kan nggak tau kalo misalnya dia punya masalah lagi." Lanjut gua.
Gua sama Mark bisa ngeliat Darby dari samping. Rambutnya dicepol, di kepalanya ada headphonenya, dan dia masih pake hoodienya. Gua bisa melihat asap rokoknya dari kejauhan.
"Drew. Dia gimana?"
Gua menoleh ke arah Mark. Sebenernya ini pertanyaan yang paling gua hindari. Gua sendiri masih sulit buat mengerti situasi gua sekarang.
"Gua nggak bisa ngeliat dia mohon-mohon ke gua, Mark. Gua nggak bisa ninggalin dia setelah ngeliat dia memohon gitu." Kata gua.
Setelah nganter Darby waktu itu, gua harus balik lagi buat ngambil mobil gua. Di situ Drew ngajak gua buat dateng ke rumahnya dulu.
"Kapan?" Tanya Mark.
"Lu inget pas gua nganter Darby pulang?" Tanya gua, Mark mengangguk.
"Oh, waktu itu lu ke rumah Drew, ya? Terus lu nginep di sana, kan?" Tanya Mark heboh.
Pipi gua memanas saat mengingat kejadian malam itu setelah Drew mati-matian nggak mau putus sama gua.
"Nggak usah dibahas." Kata gua.
Mark ketawa, "Pantes lu nggak bisa lepas. Dikasih jatah terus, kan?" Kata Mark.
Gua menajamkan tatapan gua ke Mark, tapi dia sama sekali nggak peduli dan dia malah tertawa terbahak-bahak.
"Lu sebenernya mau sama siapa sih?" Tanya Mark. Gua mengangkat kedua bahu gua.
"Sebelum lu ke rumahnya Drew waktu itu, lu bilang kalo lu milih Darby karna lu ngerasa dia butuh lu. Sekarang malah berubah lagi." Kata Mark.
Gua sadar kalo gua gampang banget merubah pikiran gua. Awalnya gua suruh Darby nyari cowok lain. Abis itu gua bersedia jagain Darby. Nggak lama setelah itu, gua ngerubah pikiran gua lagi. Tapi, gua nggak sepenuhnya ngerubah pikiran gua. Gua masih ada keinginan buat milikin Darby.
"Lu egois." Kata Mark.
"Gua tau." Kata gua.
Gua melirik Darby lagi yang lagi ngambil sebatang rokok lagi dari bungkusnya. Gua hampir aja memghampiri Darby, tapi tangan gua ditahan sama Mark.
"Nggak usah ganggu dia. Lu kan udah milih Drew." Kata Mark.
"Nggak bisa." Kata gua.
"Ya lu pilih satu dong." Kata Mark.
"Lu kira gampang?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Unspoken ; Jung Jaehyun
Fanfic𝒖𝒏·𝒔𝒑𝒐·𝒌𝒆𝒏 /ˌə𝒏ˈ𝒔𝒑ō𝒌ə𝒏/ (𝘢𝘥𝘫.) 𝘯𝘰𝘵 𝘦𝘹𝘱𝘳𝘦𝘴𝘴𝘦𝘥 𝘪𝘯 𝘴𝘱𝘦𝘦𝘤𝘩; 𝘵𝘢𝘤𝘪𝘵. • • • Warn! - kata kasar! - typo bertebaran.