Jaehyun menggandeng gua berjalan ke arah temen kecilnya, Rose. Perempuan yang berambut panjang dan berparas cantik.Jaehyun melepas gandengan tangan gua dan memeluk Rose dengan erat. Bahkan dia memeluk Rose sampai kaki Rose nggak menyentuh keramik.
"Anjing lo!"
Gua terkejut saat tiba-tiba Rose memaki Jaehyun tanpa alasan. Jaehyun sama sekali nggak kaget, dia malahan tertawa.
"Gua nggak salah apa-apa, tapi malah dimaki." Kata Jaehyun sambil mengacak-acak rambut panjang Rose.
Gua seperti melihat Ashley sama Lucas di depan gua. Cuma Ashley sama Lucas lebih barbar, dan Jaehyun sama Rose keliatan lebih sweet.
Akhirnya gua merasakan apa yang dirasakan Jaehyun saat ngeliat gua sama Mingyu. Selama ini gua nggak pernah ngeliat dia sedeket ini sama cewek selain pacarnya. Bahkan selama ini gua nggak tau dia punya temen kecil yang sedeket ini sama dia. Dia sama sekali nggak pernah cerita soal temen kecilnya ini.
"Gua kira lu udah nggak inget rumah." Kata Rose.
"Yakali." Kata Jaehyun.
Gua bener-bener bingung mau ngapain selagi ngeliat mereka berdua asik ngobrol. Gua cuma bisa berdiri diam di samping Jaehyun.
"Pulangnya gara-gara cewek." Kata Rose, Jaehyun cuma terkekeh.
"Gua kira lu bawa yang anjing itu!" Kata Rose.
Mata gua membulat dan tenggorokan gua langsung mengering. Gua nggak tau kalo mulutnya berbanding terbalik sama penampilan anggunnya. Gua sendiri takut, gua nggak tau siapa yang dimaksud sama Rose.
Jaehyun menengok ke arah gua dan tersenyum, lalu Rose pun ikut menoleh ke arah gua. Gua berusaha melempar senyuman gua ke arah Rose.
"Ayo masuk!"
Rose tersenyum lebar dan menarik gua masuk ke dalam rumah Jaehyun. Tangannya membawa gua ke ruang tamunya Jaehyun. Di belakang Jaehyun cuma mengikuti langkah gua sama Rose.
"Tante! Jaehyun sama Darby udah sampe!" Kata Rose.
Darby?
Dia tau nama gua dari mana?
Gua menelan saliva gua untuk membasahi tenggorokan gua yang kering. Tangan gua udah basah karna ketakutan.
Sekarang gua berdiri di depan keluarganya Jaehyun. Orang tuanya, kakak ceweknya, dan dua adik laki-lakinya. Mereka semua berdiri saat gua sampai di ruang tamu.
Tangan Rose berpindah ke punggung gua dan menepuk-nepuk punggung gua, dia juga memberikan senyum lebar ke arah gua.
"Samperin gih." Bisik Jaehyun.
Gua melangkah maju untuk menghampiri keluarga Jaehyun. Mereka semua tersenyum lebar ke arah gua, tapi kenapa rasanya gua mau pingsan di sini.
Jaehyun berjalan mendekat ke arah gua dan tangannya berada di punggung gua untuk menenangkan diri gua.
"Ini Darby, Ma, Pa." Kata Jaehyun.
Mamanya Jaehyun langsung menarik gua ke pelukannya. Gua sama sekali nggak menyangka kalo keluarganya sebaik ini.
"Yang sabar ya sama Jaehyun." Kata Papanya Jaehyun setelah mamanya Jaehyun melepas pelukannya, gua hanya bisa memaksakan tawa gua dan mengangguk.
Jaehyun menuntun gua dan mengarahkan gua ke arah kakak perempuan dan dua adik laki-lakinya yang udah siap menyambut gua.
Kakak perempuannya tersenyum dan mengelus-elus punggung gua. Dua adik laki-lakinya membungkukan badannya, gua pun ikut membungkukan badan gua.
"Ini Kak Krystal. Yang gede ini Yunho, kalo yang kecil ini namanya Junhyuk." Kata Jaehyun, gua mengangguk-ngangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Unspoken ; Jung Jaehyun
Fanfic𝒖𝒏·𝒔𝒑𝒐·𝒌𝒆𝒏 /ˌə𝒏ˈ𝒔𝒑ō𝒌ə𝒏/ (𝘢𝘥𝘫.) 𝘯𝘰𝘵 𝘦𝘹𝘱𝘳𝘦𝘴𝘴𝘦𝘥 𝘪𝘯 𝘴𝘱𝘦𝘦𝘤𝘩; 𝘵𝘢𝘤𝘪𝘵. • • • Warn! - kata kasar! - typo bertebaran.