Gua ngeliat jam dinding yang udah nunjuk ke angka satu. Gua keluar dari kamar gua dan memastikan semuanya udah tidur. Lalu, gua turun ke bawah dan pergi halaman belakang gua.Gua berdiri bagian paling belakang di halaman belakang gua dan ngeliatin pepohonan yang ada di depan gua.
"Coba bisa begini terus." Kata gua sambil duduk di atas rumput.
• Flashback On •
"Ada yang pengen gua kasih tau ke lu, By. Cuma kayaknya sekarang waktunya nggak tepat. Gua pengen lu tenang dulu." Kata Wonwoo.
"Gua nggak bakalan tenang kalo lu nggak ngasih tau sekarang." Kata gua.
Wonwoo malingin wajahnya dari gua dan nunduk ke bawah. Wonwoo menggaruk tengkuknya dan dia keliatan bingung.
"Gece." Kata gua.
"Sonia hamil."
Gua hampir pingsan denger kabar barusan. Gua memijit kening gua yang tiba-tiba terasa sakit setelah denger berita buruk itu.
"Tau dari mana?" Tanya gua.
"Dia ngechat gua dua minggu lalu dan minta ketemuan sama gua. Bukannya gua nggak mau bantu, tapi gua juga takut. Soalnya cowoknya nggak mau tanggung jawab." Kata Wonwoo.
Sonia.
Gua nggak nyangka sepupu yang deket sama gua, sekaligus mantannya Wonwoo, dia hamil dan cowoknya nggak mau tanggung jawab.
"Lagian, bukannya pake pengaman." Kata gua.
"By, serius." Kata Wonwoo.
"Ya, gua juga serius." Kata gua.
"Minggu depan dia udah ke pulang ke sini. Lu tau aja orang tuanya kayak gimana, Nu. Lagian dia macem-macem aja." Kata gua.
"Sorry."
Gua ngeliatin Wonwoo yang udah nunduk lagi. Gua ngerangkul Wonwoo supaya dia ngerasa lebih tenang.
"Sorry, gua udah bikin lu kepikiran. Gua cuma mikir, lu sebagai sepupunya juga harus tau." Kata Wonwoo.
"Nggak apa-apa kok. Nanti gua coba bantu dia sebisa gua." Kata gua sambil nepok-nepok pundaknya Wonwoo.
• Flashback off •
Kenapa akhir-akhir ini semakin banyak masalah? Dari masalah gua, sampe masalah sepupu gua. Semuanya ngeganggu pikiran gua.
"Ahh."
Gua menutup mata gua dan menikmati angin yang bertiup dengan kencang. Badan gua terasa dingin karna gua nggak pake jaket, gua keluar pake baju sleeveless dan celana selutut.
Hembusan angin makin kenceng dan entah kenapa gua tiba-tiba jadi emosional. Gua nangis tanpa sebab untuk kesekian kalinya.
Gua bisa ngerasain ada sesuatu yang nutupin kedua lengan gua. Gua ngebuka mata gua dan nengok ke belakang.
"Pake jaket. Udah malem." Katanya.
"Ngapain?" Tanya gua sinis.
Gua merasa ketenangan gua terganggu karna kedatangan Jaehyun di sini. Seharusnya dia udah tidur.
"Gua yang harusnya nanya, ngapain lu malem-malem di sini? Lu tau kan kalo angin malem itu nggak bagus?" Tanyanya.
Gua nggak nanggepin Jaehyun dan menatap kosong ke depan. Gua berusaha nggak menghiraukan kehadiran Jaehyun di samping gua.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Unspoken ; Jung Jaehyun
Fiksi Penggemar𝒖𝒏·𝒔𝒑𝒐·𝒌𝒆𝒏 /ˌə𝒏ˈ𝒔𝒑ō𝒌ə𝒏/ (𝘢𝘥𝘫.) 𝘯𝘰𝘵 𝘦𝘹𝘱𝘳𝘦𝘴𝘴𝘦𝘥 𝘪𝘯 𝘴𝘱𝘦𝘦𝘤𝘩; 𝘵𝘢𝘤𝘪𝘵. • • • Warn! - kata kasar! - typo bertebaran.