"you haven't seen his bad side yet."
---------------------------------------------------
"Kalian salah orang, bodoh!" sentakan keras itu terdengar memenuhi ruangan tepat setelah Lucas selesai melempar hampir semua barang-barang yang ada disekitarnya.
Ia marah. Perempuan yang kini duduk di kursi dengan tangan terikat itu bukanlah incarannya. Orang suruhannya gagal membawa Haera.
Lucas melepas jaketnya, dengan keringat yang mengalir di pelipis, rambut teracak, dan lebam yang masih sedikit terlihat, ia menoleh pada perempuan berambut panjang sedikit ikal yang duduk disana. Perempuan itu sejak tadi menatapnya tajam, dahinya berkerut kesal, tidak terlihat gemetar sama sekali. Berada di gudang kumuh dengan pencahayaan yang kurang bersama beberapa pria dengan penampilan mengerikan tidak membuat Yuqi takut.
Tubuh jangkungnya itu lalu memutuskan untuk berjalan mendekat, berlutut tepat di depan Yuqi dengan sebuah pistol yang masih terus ia mainkan di satu tangannya.
"Siapa namamu?"
Yuqi tidak menjawab, hanya melengos malas. "Lupa. Lepasin talinya!"
Tangan Yuqi kembali mencoba menggeliat, berharap talinya sedikit kendur karena gerakannya. Tapi berulang kali mencoba, berulang kali pula usahanya sia-sia. Tidak ada gunanya, tali itu benar - benar mengikatnya dengan kencang. Terlalu sulit untuk melepaskan diri. "Kau terlalu berisik sejak tadi, bisa diam sebentar?"
Yuqi menggeleng. "Lepasin gak!" teriaknya.
"Diam atau ku buat mulutmu tidak bisa bicara." tekan Lucas. Yuqi hanya menyipit menatapnya lalu berdecak pelan.
"LEPASIN. AKU MAU PULANG DENGER GAK SIH?!"
plak.
"Sialan!" umpat Yuqi tak sengaja. Pipinya ditampar, sakit.
"Cowok gila, sebenarnya apa yang kau cari dari Haera?!" Yuqi masih menyentak, suara itu tanpa ragu terus menuntut pria didepannya untuk membiarkannya pergi.
"Yang ku cari?" Lucas mengangkat alisnya, masih tidak berniat melepas tatapannya dari si perempuan "Entahlah, aku hanya ingin tau apa isi ponsel yang dimaksud oleh polisi itu dan benda sialan itu ada ditemanmu kan?"
"Kalau kau tau ponsel itu ada di Haera kenapa kau masih terus menahanku disini? Lepasin aku sekarang! Aku mau pulang bajingan!"
Lucas tertawa pelan. "Bagaimana kalau setelah dilepas kau malah menceritakan pada semua orang tentang hal yang kau dapatkan disini, kau pikir aku sebodoh itu?"
"Lalu kau mau apa?" tantangnya.
"Tidak punya rasa takut sama sekali, iya?"
Yuqi tertawa mengejek. "Kau pikir laki - laki brengsek sepertimu menakutkan? Bodoh sekali."
Pemberani, Lucas suka.
"Pita suaramu lumpuh atau lidahmu terpotong, biasanya tawaran itu selalu ada untuk setiap orang yang menempati posisimu sekarang."
Lucas kemudian membawa pistol ditangannya ke rahang si perempuan, membuat rasa dingin dari ujung pistol itu terasa jelas menempel di kulit Yuqi. Pria itu lalu menjalankannya, dari bawah telinga hingga berhenti tepat di dagu.
"Tapi kurasa kau tidak pantas mendapatkan salah satunya."
Berdiri Lucas dari posisinya, meraih sling bag Yuqi yang tergeletak di meja, kemudian mengambil dompet panjang berwarna hitam dari dalam sana. Tidak ada tujuan khusus, hanya ingin mencari kartu identitas perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGAL✔
Fanfiction❝If karma doesn't hit you, I fuckin' will.❞ highest rank: #1 in yuta (18/2/21) #1 in nakamotoyuta (4/1/21) #1 in yutanct (9/1/21) #6 in nakamoto (23/1/21) #3 in johnnysuh (07/2/21) #8 in ten (20/1/21) #8 in crime (24/2/21) #9 in lee (24/2/21) #9 in...