2O-not today

2.1K 307 41
                                    

"Who's your target now?"

-----------------------------------
⚠️

Mereka benar-benar pisah kamar dan sejujurnya Haera sedikit kecewa dengan itu.

Setelah beberapa hari dirumah sakit, Haera akhirnya diperbolehkan pulang oleh Dokter Kim. Pada awalnya Yuta ingin langsung membawa Haera ke apartmentnya guna menyuruh perempuan itu lanjut beristirahat. Tapi Lee Haera dan kebosanannya berhasil mengacaukan rencana itu, ia dengan semangat meminta Yuta untuk membawanya pergi berbelanja. Haera bahkan sempat meracau karena Yuta yang notabenenya keras kepala itu tetap kukuh pada keinginannya.

Namun bukan Haera kalau menyerah di detik pertama. Dengan alasan bahwa semua barang miliknya tertinggal dirumah sewa milik Taeil dan ia butuh beberapa pakaian ganti, Haera akhirnya berhasil menyeret Yuta ke tempat yang ia inginkan.

Dan disinilah Haera berakhir sekarang; berdiri di depan cermin, di salah satu kamar yang ada di unit apartment Yuta lebih tepatnya. Ia kini menempati kamar yang biasa ditempati oleh Taeyong, ruangannya rapih -sangat rapih- bila dibandingkan dengan kamar Yuta yang sempat ia intip sebelumnya.

"Tipis sekali ya Tuhan." lirih Haera ketika melihat pantulan dirinya di cermin dengan gaun tidur selutut berwarna putih melekat ditubuh. Jangan tanya siapa yang memasukkan baju itu ke keranjang belanjanya tadi -oknumnya sudah pasti pria bermarga Na yang kini entah dimana.

"Yuta pasti sengaja." monolognya lagi seraya menggerakkan pundaknya, melihat sisi kanan dan kiri tubuhnya di cermin. Licik sekali pria itu.

"Haera-yaa."

Haera melotot dan sontak mematung ketika mendengar pintu dibelakangnya terbuka. Sial, waktunya tidak tepat.

"Berhenti disana!"

Pria yang tak lain memang Yuta itu tak mengindahkan perintahnya, ia justru menyeringai samar ketika melihat Haera yang masih berdiri didepan cermin tak berniat sedikitpun untuk memutar menghadapnya. "Kenapa?"

Yuta lanjut berjalan sedangkan yang dituju hanya diam ditempat. Perempuan itu mendadak panik didekati olehnya, Yuta cukup tau hanya dari gerakan mata Haera yang terlihat dicermin.

Yuta tersenyum jahil. "Kamu sudah mencobanya. Bagaimana, suka?"

"Yutaaaa." rengeknya.

"Gaunnya bagus." bisik Yuta tepat ketika tubuhnya berada dibelakang Haera.

Perempuan itu sedikit meremang ketika merasakan napas Yuta menerpa permukaan kulitnya, belum lagi bisikan seduktif yang Yuta berikan berhasil membuat jantungnya mulai berdebar. Semoga saja Yuta tidak sedang menyusun rencana untuk menjebaknya malam ini. Pasalnya gaun tidur berwarna putih yang terlalu tipis itu benar-benar kontras dengan warna pakaian dalamnya.

Lagipula kalau memang ingin melakukan sesuatu Haera rasa Yuta cukup mengatakannya secara terang-terangan, Haera yang hidupnya terlalu frontal justru tidak bisa menangani kode-kode nakal seperti ini.

"Pilihanku memang tidak pernah salah." Yuta kemudian memutar tubuh Haera tepat menghadapnya, menatap perempuan yang masih tahan dengan posisi kedua tangan menyilang di depan dada dengan sorot mata yang tak bisa dinalar. Sungguh, tatapan mata Yuta sangat sukses dalam menghancurkan pertahanan Haera kali ini. Pria itu bahkan sudah berhasil menggodanya tanpa berbuat apa-apa.

"Singkirkan tanganmu."

Haera menggeleng cepat. "Gak mau."

"Aku sudah melihatnya, warna hitam."

"Yuta!"

Yuta yang masih memakai kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam itu lantas tertawa, kedua tangannya kemudian secara perlahan beralih meraih tangan Haera yang masih pada posisinya, menuntun tangan itu untuk berpindah pada pundaknya.

ILLEGAL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang