36-about a decision

1.5K 241 103
                                    

"i just want to protect you, you're my everything"
------------------------------------------------------------------------

Langkah kaki itu terhenti, tepat ketika ia sampai di depan salah satu bangsal intensif rumah sakit. Tidak salah lagi, ruang dimana Jaehyun dirawat menjadi tujuan utama Haera saat mereka baru saja mendarat di Korea.

Dari balik kaca besar itu, Haera membatu kala menemukan Jaehyun tertidur lelap didalam sana. Tubuh itu terbaring tanpa tenaga diatas ranjang dengan keadaan yang berhasil membuat Haera seketika menahan tangis ketika melihatnya.

Hanya ada satu orang di dalam ruang itu, seorang perempuan yang tak Haera kenali tengah mengisi satu-satunya kursi yang ada di sebelah tempat tidur.

Pun disana Haera tak sendiri, Yuta selalu berdiri di belakangnya, dengan setia memegangi pundaknya seakan menyalurkan kekuatan juga sesekali memberi pelukan kalau memang dibutuhkan. Haera serapuh itu ketika mendapati tubuh tegap Jaehyun kini terkulai lemas dengan beberapa selang yang melingkarinya, bahkan salah satunya harus dimasukan ke dalam mulut hanya untuk membantunya bernapas. Ditengah hening ruang itu, hanya suara layar monitor di samping ranjang yang memberisikkan seisi ruangan. Satu-satunya bunyi yang setiap detiknya menjadi harapan untuk semua orang.

Haera tidak kuat. Lagi-lagi tatapan nanar itu kembali terpatri, mungkin hanya tinggal sedikit lagi air matanya akan menetes dari sana.

Haera sudah pulang. Ia sudah berada di tempat yang sama dengan pria itu, tapi kenapa Jaehyun tidak juga membuka mata? Haruskah Haera menunggu lebih lama lagi? Ya Tuhan, Haera tidak bisa.

Haera rindu tawa berat milik pria itu, ia rindu melihat kedua lesung indah milik Jaehyun yang selalu menyapa pandangan matanya setiap kali mereka bertemu. Seketika kilasan memori dimana mereka berbincang santai di kedai kopi atau ketika mereka sibuk berdiskusi disertai rasa peduli itu terus membayangi pikiran Haera. Mereka sudah lama tidak melakukan itu, mereka sudah lama tidak bertemu, dan kenapa pertemuan itu harus kembali terjadi dalam kondisi buruk seperti ini.

Lantas air mata perempuan itu akhirnya mengalir setelah Haera semakin lama semakin gagal menahannya. Pun Yuta yang sadar dengan sigap memutar tubuh Haera, membawa perempuan itu ke dalam pelukannya supaya ia tidak menatap Jaehyun terlalu lama. Yuta tau Haera tidak sanggup melihat keadaan pria itu, karena bagaimanapun tak bisa dipungkiri bahwa Jaehyun memang seburuk itu.

Tepat ketika Haera sibuk meluapkan tangis dalam diam itu dipelukannya, Yuta mendongak. Sorot matanya terarah pada seorang perempuan yang sejak tadi menunggu didalam ruangan baru saja keluar dari balik pintu. Perempuan yang tak lain adalah Naeun itu hanya tersenyum samar, ia sudah menyadari kedatangan Haera sejak tadi, dan kebetulan memang dirinya yang tengah menjaga Jaehyun saat Haera datang.

Haera tiba-tiba menjauh dari pelukan Yuta saat sadar dengan suara pintu yang terbuka.

"Lee Haera?" sapa Naeun disertai senyum kecil di wajahnya. "Kamu bisa masuk kalau ingin menemuinya."

Mendengar Naeun mempersilahkannya melakukan itu, sontak Haera menoleh pada Yuta, seakan meminta persetujuan darinya sebelum memutuskan untuk bertindak.

Tanpa basa-basi Yuta mengangguk seraya tersenyum, mana mungkin ia bisa melarang. Ya walaupun saat melihat sorot mata Haera saja sebenarnya Yuta tau Haera terlalu rapuh untuk melihat pria itu, tapi dilain sisi Yuta juga tau bahwa Haera memang merindukannya.

Pun dengan risau akhirnya Haera mengikuti kata hatinya, ia mulai melangkah pelan melewati Naeun yang selama ini hanya bisa tersenyum pilu setiap mengingat tentang Jung Jaehyun.

Dari luar, Yuta hanya bisa menatap sendu Haera yang kini menangis sambil memegang tangan pria itu di dalam sana. Yuta tidak mengerti, kenapa hal seperti ini harus datang pada Haera secara bertubi-tubi. Dunia seakan tidak membiarkan perempuan itu untuk bisa tersenyum barang sebentar saja. Setiap harinya selalu ada alasan untuk Haera menangisi keadaan. Yuta tidak tega, ia tidak bisa melihatnya terus mengalami hal seperti itu.

ILLEGAL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang