38-dari johnny, untuk haera

1K 224 35
                                    

"i thought we would last forever"
---------------------------------------------

Dokter Kim sebelumnya bilang bahwa Johnny sempat menaruh sesuatu di laci dapur Haera.

Alasannya tak lain karena Haera yang pernah mengatakan bahwa itu adalah tempat paling aman untuk menyembunyikan benda berharga mengingat kemungkinannya kecil kalau ada yang bisa menebaknya sampai kesana.

Dan Haera tanpa basa-basi langsung menuju tempat itu kala ia sampai di rumahnya. Seharian ini Haera bersama Yuta berada di rumah duka, dan selama itu pula Haera bolak-balik menangisi Johnny disana. Ini yang kedua kali Haera harus kehilangan orang yang ia sayangi. Pertama ayah, dan kedua, Johnny.

Haera menarik satu persatu laci dapurnya, berusaha mencari apa yang dimaksudkan Doyoung disana. Tepat ketika ia membuka pintu lemari yang ada diatas kompornya, Haera akhirnya menemukan itu --satu lembar kertas yang di lipat menjadi dua, ditaruh dibawah sebungkus ramen yang pernah Johnny masak untuknya.

Jujur saja Haera tidak berani. Ia terlalu takut untuk membuka kertas itu.

Haruskah ia membiarkannya? Tapi Haera ingin tau, ia ingin melihat apa yang Johnny tuliskan untuknya.

Pun setelah susah payah meyakinkan diri, dengan gemetar perlahan tangan Haera mulai membuka lipatan itu. Membaca coretan tinta yang Haera sendiri tau bahwa sebenarnya ia tidak akan pernah siap melihat apa yang Johnny tulis disana.

Haera-yaa...

Janji padaku jangan menangis saat kamu membaca ini, ya!

Sebenarnya tidak ada yang penting disini, sungguh. Isi kertas ini tak lain hanya beberapa kalimat yang memang tak pernah bisa kuucapkan padamu. --tidak, mungkin akan cukup banyak, karena nyatanya memang ada banyak hal yang tak bisa kuucapkan selama aku masih disampingmu.

Yang pertama, aku ingin minta maaf. Maaf karena aku harus pergi, aku tidak bisa menepati janji terakhirku untukmu.

Aku ingin sekali sebenarnya, berdiri disana, melihatmu tersenyum di atas altar bersama Na Yuta. Tapi sayang sekali, waktu tidak bisa ku ajak kerjasama, karena nyatanya nyawa Detektif Jung benar-benar terancam setiap harinya. Aku berhutang nyawa padanya, Haera. Dia separah itu kemarin hanya karena menyelamatkanku. Jadi jangan pernah menganggap ini adalah hal bodoh untuk dilakukan ya. Aku pantas melakukannya.

Sekali lagi selamat atas pernikahan kalian. Aku bahagia kamu menemukan orang yang memang pantas untukmu.

Jaga keluarga kecilmu nanti ya, sejujurnya aku sedih karena tidak bisa melihat anakmu beranjak dewasa. Padahal aku ingin sekali mengajarkan ilmu bela diri padanya --

Ssstttt, jangan bilang Na Yuta. Aku tidak menganggapnya lemah, aku yakin Yuta bisa melakukan tugasnya sebagai suamimu, hanya saja sebagai anak pertama, ia tetap harus bisa membantu ayahnya untuk menjagamu dan adik-adiknya kelak.

Selain itu... Ah sungguh, aku tidak tau kenapa aku menulis ini. Seorang Seo Johnny yang jahat seharusnya tidak bisa membuat kata-kata semanis ini. Dan buruknya lagi, aku menangis saat melakukannya.

Aku mencintaimu Haera.

Maaf aku sempat mengganggu perasaanmu karena kalimat itu. Tapi karena itu aku jadi sadar, bahwa sebenarnya aku tidak sanggup melihatmu tertawa dengan pria lain nantinya.

Ah, jangan salah artikan ya. Selama kamu bahagia sudah pasti aku ikut merasakan hal yang sama --hanya saja, mungkin kamu mengerti maksudku? Aku cemburu.

Dan yang terakhir, aku tidak suka membahas ini, tapi kurasa aku harus.

Tentang Lee Taeyong.

Kamu jangan takut. Aku tau kedepannya aku tidak bisa menjagamu lagi dari pria itu. Tapi ada Na Yuta. Aku percaya ia pasti akan memberi yang terbaik untukmu.

Aku yakin kamu bisa melawan semua rasa takutmu. Aku juga yakin trauma itu perlahan akan hilang. Karena itu, jangan jadikan Lee Taeyong sebagai alasanmu murung setiap hari. Percaya padaku, kamu pasti bisa melawannya suatu saat nanti. Aku akan selalu mendukung keputusanmu untuknya asal itu tidak menyakiti dirimu sendiri.

Kamu harus bahagia, jangan terlalu banyak menangis dan jangan pernah lagi berpikir untuk pergi. Banyak orang disekitarmu yang akan kecewa kalau kamu melakukan hal seperti itu.

Kurasa sudah cukup, maaf aku terlalu banyak menulis disini.

Aku pamit ya, Lee Haera.



Haera masih menahannya, menahan semua tangis yang sudah terlalu banyak ia keluarkan hari ini.

Pun setelah surat itu habis ia baca, kedua netra Haera teralih pada sebungkus ramen dengan rasa yang sama seperti yang terakhir kali Johnny masak untuknya. Ada catatan kecil disana, satu pesan lain yang Johnny tinggalkan untuknya.


kamu bisa masak ramen ini, aku yakin rasanya akan sama seperti buatanku kemarin. Dan kalaupun itu menjadi makanan favoritmu nanti, tetap ingat bahwa kamu tidak boleh membuatnya terlalu sering, makanan instan tidak baik untuk kesehatan.


Dengan itu, seluruh pertahanan Haera berhasil dibuat hancur berantakan. Ia merosot, terduduk dilantai seraya menyandarkan punggungnya pada jajaran laci dapur dibelakang.

Senyum perempuan itu samar-samar terlihat, ditengah air yang kembali turun dari kedua matanya yang sembab.

Johnny pergi, pria itu benar-benar meninggalkannya.





to be continued...

AKU GA RELA SI TOLONGGG BANGETbener-bener gakuat sama beberapa bab terakhir ini 😭😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU GA RELA SI TOLONGGG BANGET
bener-bener gakuat sama beberapa bab terakhir ini 😭😭😭😭

maaf ya harapan kalian harus kupatahkan huhu
cerita ini hanya tinggal beberapa langkah menjelang tamat

tersisa sekitar empat bab lagi kurang lebih
jadi, jangan bosan-bosan yaa!

part setelah ini kayaknya bakal pendek-pendek kok gak kayak sebelumnya yang panjangnya ampun-ampunan, yang kalo dibacanya bener-bener bakalan bisa sampe satu jam

maaf banget udah sering buang waktu kalian
untuk baca cerita ini, pokoknya sayang kalian banyak-banyak!!



[190221]

ILLEGAL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang